
Harga Rp 50.000
Penulis : Dr. Suroso & Puji Santosa
Penerbit Elmatera - Pararaton
Ukuran : 15.5 x 23.5 cm
Berat Buku: 415.00 (gram)
Dimensi(LxP): 24X16
Bahasa: Indonesia
ISBN: 9789791783422
Cover: Soft Cover
Kondisi: baru(Bagus)
Stok: 1
Dalam kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara, tentunya kita dapat ikut berpartisipasi mengembangkan estetika dan membangun negara untuk menuju ke peradaban masyarakat madani yang lebih unggul dan bermartabat. Membangun negara dan bangsa tidak hanya terbatas pada segi fisik, seperti pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, waduk, aliran sungai, gedung-gedung perkantoran, dan perumahan-perumahan. Sekiranya perlu juga membangun karakter bangsa dari segi mental spiritual agar masa depan bangsa dan negara menjadi lebih kokoh, lebih bermartabat, dan lebih beradab.
Estetika artinya ilmu tentang keindahan atau cabang filsafat yang membahas tentang keindahan yang melekat dalam karya seni. Sementara itu, kata estetis artinya indah, tentang keindahan, atau mempunyai nilai keindahan. Ada nilai keindahan yang terpancar dalam karya sastra yang segar, penuh pesona, dan cemerlang seperti keindahan seni merangkai kata atau menyusun bahasa. Keindahan susunan bunyi-bunyi dan kata-kata dalam karya sastra, misalnya, mampu menimbulkan irama yang merdu, nikmat didengar, lancar diucapkan, menarik dan penuh pesona untuk didendangkan. Nilai estetis itu juga mampu memberi hiburan, kepuasan, kenikmatan, dan kebahagiaan batin ketika karya sastra dibaca atau didengarkan ataupun diresapinya.
Suatu hal yang perlu kita sadari bahwa keindahan tidak hanya terletak pada bentuk fisik luarnya, tetapi juga pada kandungan isi, makna, amanat, atau struktur mentalnya. Kandungan makna dan amanat karya sastra yang dominan nilai estetikanya banyak memberi manfaat bagi kehidupan, seperti berisi nasihat, petuah, ajaran tentang moral, berbudi pekerti mulia, nilai-nilai kebajikan, keutamaan, dan keluhuran yang dapat menuntun atau mengarahkan hidup manusia ke jalan kebenaran. Mengapa keindahan yang terpancar dalam karya seni, termasuk bahasa dan sastra, tidak kita nikmati bersama, tidak kita indahkan, dan tidak kita hiraukan? Jikalau hal itu sekiranya banyak memberi manfaat dalam kehidupan, mengapa dan mengapa tidak kita kembangkan, tidak kita bangun, dan tidak kita gunakan sebagai panduan hidup sehari-hari?
Buku Estetika: Sastra, Sastrawan, dan Negara ini ditulis untuk menelusuri dunia keindahan dalam kesusastraan di Indonesia, baik sastra Indonesia modern maupun sastra daerah, khususnya Jawa. Ternyata khazanah kesusastraan kita banyak memiliki ragam estetika, seperti estetika kasunyatan, estetika banyol, nges, greget, sem (bangesgresem), estetika kesufian, esetetika mitis, estetika maut, esetika bernegara, dan bahkan estetika serupa Musa di puncak Tursina. Nilai-nilai keindahan yang terpancar dalam karya sastra itu, baik dari struktur fisik maupun struktur mentalnya yang adiluhung dan edipeni, banyak bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Selain itu, dalam buku ini dapat kita temukan juga peran sastra dan sastrawan dalam membangun negara dan bangsa dari sudut pengembangan estetika demi masa depan negara yang lebih bermartabat dan beradab menuju masyarakat madani. Tentu ada hubungan antara estetika, sastra, sastrawan, dan negara dalam kebersamaan membangun masa depan bangsa dan negara yang lebih unggul, beradab, dan bermartabat.
Buku ini tidak sekadar ditujukan kepada para pelajar dan mahasiswa yang mengambil jurusan seni, bahasa, sastra, filsafat, dan budaya, tetapi juga para guru, dosen, seniman, sastrawan, wartawan, kritikus, politikus, pengusaha, para cerdik cendekia, dan siapa pun orang yang ingin ikut serta berpartisipasi membangun negara dan bangsa dengan mengembangkan estetika di bidang karya, keahlian, dan lapangan kerja masing-masing. Berbekal esetika yang sublimus kita memiliki keniscayaan untuk bisa berhasil dengan gemilang di semua lini yang kita tekuni.