Senin, 31 Maret 2014

Jual Buku Civil Islam ,Islam dan Demokratisasi di Indonesia./ Robert W Hefner

Buku Civil Islam ,Islam dan Demokratisasi di Indonesia. Penulis Robert W Hefner
Judul: Civil Islam: Islam dan Demokratisasi di Indonesia
Penulis: Robert W. Hefner
Harga Rp 95.000 TERJUAL
Penerbit: Institut Studi Arus Informasi, 2001
Tebal: 387 halaman
Kondisi: Bekas ,Bagus
Minat please sms.wa. 0896-6116-2026  BBM 3300A029



Demokratisasi muslim Indonesia tidak eksklusif. Sejak awal fleksibel terhadap hal-hal berbeda yang datangnya dari luar Islam. Di kalangan masyarakat Barat, sudah lama tertanam keyakinan bahwa demokratisasi tak bakal ada di dunia Islam. Ketidakpercayaan ini makin terlihat setelah berakhirnya Perang Dingin, sehingga Barat tak lagi punya pesaing, dan karena itu sedang memperhitungkan pesaing baru. Dan Huntington datang dengan tesis yang sangat merendahkan penganut Islam, Konfusionisme, kepercayaan Jepang, Hindu, Budha, serta budaya tua lainnya.

Menurut dia, prinsip-prinsip demokrasi -seperti individualisme, liberalisme, konstitusionalisme, hak asasi manusia, kesetaraan, kebebasan, pasar bebas, dan penegakan hukum- tak bakal bisa diterima oleh selain Barat. Lewat buku Civil Islam ini, Hefner ingin membuktikan hal sebaliknya dari yang diasumsikan Huntington.

Hefner mengajukan hasil penelitiannya selama kurang lebih 10 tahun di lingkungan masyarakat muslim Indonesia. Demokratisasi di Indonesia menjadi penting karena Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia saat ini, dengan penduduk sekitar 210 juta dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

Bagi Hefner, krisis ekonomi yang mengakibatkan kerusakan pada semua sistem kehidupan masyarakat belum menjadi pertanda kekabutan akan optimisme demokratisasi di Indonesia, sebagaimana yang dilansir beberapa pengamat politik tentang Indonesia. Menurut Hefner, Indonesia sudah berperadaban sebagaimana juga yang dimiliki oleh negara-negara besar lainnya untuk proses demokratisasi dan pluralisme.

Hal ini ditunjukkan oleh upaya yang sungguh-sungguh dari pelbagai kalangan intelektual muslim Indonesia, terutama untuk mengidentikkan diri kepada ideal-ideal demokrasi. Pengalaman ini dirasakan Hefner melalui perbincangan-perbincangan informal dengan kalangan intelektual muslim di Indonesia. Mereka meyakini proses yang sungguh-sungguh untuk memperjuangkan demokratisasi di Indonesia.

Kegairahan kalangan intelektual muslim mengadopsi demokratisasi di Indonesia itu sekaligus menyakinkan Hefner bahwa demokratisasi tidak terbatas di kalangan Barat saja. Bagi Hefner, pandangan muslim Indonesia, yang menganggap prinsip-prinsip demokratisasi Barat tidak selalu berkompromi dengan kepercayaan mereka, merupakan cara pandang dialogis dan transkulturalis yang akan menjadi titik masuk ke dalam makna demokrasi modern.

Hefner memaparkan jalan panjang demokratisasi di masyarakat muslim Indonesia, yang tidak hanya dimulai dari masa Indonesia kontemporer. Melainkan jauh ke belakang menelusuri peradaban demokrasi yang sudah berkembang sejak wilayah ini diakui menjadi bagian dari carrefour (persimpangan) peradaban -meminjam istilah Denys Lombard.

Artinya, demokratisasi muslim Indonesia sesungguhnya bukan locus eksklusif hanya bagi muslim di Indonesia, melainkan juga menyangkut wilayah-wilayah lainnya yang terhimpun dalam wilayah Asia Tenggara. Sejak awal, wilayah ini memang dikenal sangat fleksibel terhadap penyatuan hal-hal yang berbeda yang datang dari luar, seperti Hinduisme, Budhisme, ajaran Cina, dan mistisisme Islam.

Kondisi demikian juga berlanjut sampai era modern, ketika kapitalisme kolonial, birokrasi negara, budaya cetak, reformasi Islam, dan gerakan kemerdekaan ditransformasikan ke dalam diri mereka. Yang menjadi pertanyaan, apakah keyakinan demokratisasi muslim di Indonesia yang dikemukakan Hefner itu menjadi kenyataan yang terus berlangsung setelah buku ini selesai? Sebab, demokratisasi di Indonesia justru dimatikan oleh pelaku-pelaku yang mengaku sebagai orang yang duduk pada beacon of democracy, seperti badan eksekutif, legislatif, dan juga yudikatif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar