Sabtu, 26 April 2014

Jual Buku Bumi Bukan Milik Kapitalis / Lukman F Mokoginta

Jual Buku Bumi Bukan Milik Kapitalis, Lukman F Mokoginta
Judul Bumi bukan milik kapitalis
/ Lukman F. Mokoginta
Harga Rp 35.000 TERJUAL
Penerbit Pustaka Sinar Harapan,
Tahun 2009
Tebal : xxi, 161 p.; 21 cm.
ISBN 9789794169179
Kondisi :buku lama, bukan bekas,bagus

Sejak Indonesia Merdeka 63 tahun yang lalu, berbagai kontradiksi yang terus menerus membelit kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini, tentu menjadi pertanda adanya masalah fundamental yang tidak terpecahkan, bahkan kemungkinan tidak disadari bersama. Ancaman krisis energi, kelangkaan bahan pangan, bencana lingkungan berupa banjir, longsor, naiknya permukaan air laut, puting beliung, hadirnya berbagai macam penyakit, musim yang tidak konstan dan cuaca yang cepat berubah.Kejadian itu baru mulai disadari setelah berkumpulnya 2500 pakar lingkungan di Paris tahun 2006 lalu dalam pertemuan IPCC yang kemudian menegaskan bahwa bencana yang kerap terjadi pada dekade terakhir ini merupakan dampak terjadinya perubahan iklim sebagai akibat pemanasan global.Dipastikan pula bahwa pemanasan global tidak serta merta terjadi, tapi murni merupakan akumulasi ulah manusia yang berlomba-lomba mengeruk bumi untuk membangun kapital se besar-besarnya mulai dari perorangan, kelompok kecil, konglomerat sampai pada tataran negara yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mengatur miliunya, negara sampai pada ekspansi penguasaan negara lain.

Dalam skala global, tidak ada satu negarapun yang bebas dari dampak perubahan iklim.Semua ini tidak lepas dari kapitalisasi yang telah berkembang sejak revolusi industri tahun 1750 , ratusan tahun yang lalu dan semakin lama semakin eskalatif.Tumbuhnya industri sejak James Watt menemukan mesin uap, telah merangsang manusia untuk mengeruk alam , bisnis pertambangan dengan down streamnya, bisnis pangan dengan pertumbuhan industrinya, bisnis properti, bisnis sandang dengan pertumbuhan industri tekstil, bisnis perumahan dengan hadirnya berbagai estat, bisnis informasi dan teknologi informasi serta berbagai kegiatan di darat, laut maupun udara, tidak berdiri sendiri tetapi secara kumulatif memberikan andil dalam pengrusakan alam yang pada gilirannya memacu peningkatan emisi gas buang.

Kehancuran bumi dengan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan , secara kasat mata dapat dilihat bahwa hal itu bukan hanya sebagai akibat dari upaya sekelompok manusia untuk survive dalam hidupnya, namun jelas unsur kekuatan modal menjadi penggerak utama dalam menambang kekayaan alam untuk kepentingan melipatgandakan kapitalnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar