
Mengapa Produk Domestik Bruto Bukan
Tolok Ukur yang Tepat
untuk Menilai Kemajuan?
Harga Rp 49.000,-
sms.wa.line 0896-6116-2026 bbm 3300a029
Penulis :Joseph E. Stiglitz,
Amartya Sen,
Jean-Paul Fitoussi
Alih Bahasa: Mutiara Arumsari &
Fitri Bintang Timur
ISBN 978-979-1260-09-1
183 + xxviii hlm.; 14 x 20,3 cm.
Kondisi Baru
“PDB didasarkan pada sebuah paradigma yang
meyakini bahwa lebih banyak itu lebih baik. PDB
naik seiring dengan naiknya pembelanjaan untuk
kriminalitas, misalnya, dan tidak memperhitungkan
aktivitas-aktivitas yang menguras sumber daya alam dan kualitas hidup [...] Proyek ini
menantang gambaran kesejahteraan yang tak masuk akal tersebut.” — Brisbane Times
Di tengah krisis ekonomi global 2008, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy berinisiatif menunjuk tiga ekonom kenamaan Joseph Stiglitz, Amartya Sen, serta Jean-Paul Fitoussi untuk membentuk sebuah komisi pakar yang bertugas meneliti apakah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) –yang selama ini dijadikan indikator kemajuan ekonomi suatu negara—benar-benar sahih untuk melihat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat negara tersebut? Melibatkan belasan ekonom dan ilmuwan sosial progresif lain dari pelbagai negara, Komisi Pengukuran Kinerja Ekonomi dan Kemajuan Sosial (Commission sur la Mesure de la Performance Économique et du Progrès Social) menelurkan laporan kerjanya yang monumental.
Memakai PDB sebagai tolok ukur telah memberi gambaran yang melenceng tentang masyarakat, dan karenanya memberi masukan yang melenceng pula dalam mengambil kebijakan sosial-ekonomi. Laporan ini memberi kritik tajam pada cara pandang konvensional dan menyuguhkan alternatif-alternatif yang penting untuk memperbaiki proses pembangunan. Wajib dibaca oleh para pengambil kebijakan, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Kajian yang provokatif ... mengenai tidak memadainya pertumbuhan PDB dipakai sebagai indikasi kesehatan ekonomi secara umum.”
— The New York Times
saya mau beli buku ini
BalasHapus