Judul Buku : Televisi
Raymodn Williams
Resist Book
Tahun 2009
Tebal 219hlm, Hvs
Ukuran 14 x21
Kondisi Baru
Harga Rp 55.000
Buku ini mengubah cara orang memahami televisi. Untuk pertama kalinya seorang kritikus, sejarawan, dan pakar cultural stduies yang terkemuka membahas seluruh aspek televisi__ baik sebagai sebuah teknologi domestik, objek kebijakan, pemujaan kapital, sebagai serangkaian teks, maupun sebagai pembentuk audiens--- sebuah karya klasik yang paling memikat dalam ranah kajian budaya dan media
Toby Miller, New York University
Sejak kehadirannya di abad 20, televisi telah berubah menjadi sebuah teknologi yang menawarkan rangkaian citra, teknologi, dan bentuk-bentuk baru yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehidupan manusia. Saat ini, kita tidak lagi menonton secara tunggal program-program televisi melainkan berpindah dari satu channel ke channel yang lainnya, menyerap berbagai rankaian berita, game show, komedi, drama, film, dan iklan. Dalam buku ini seornag pakar kajian budaya populer dan media yang terkemuka dan salah seorang pendiri Center of Cultural Studies di Inggrs, Raymond Williams, menganalisis sejarah sosial televisi, lembaga-lembaga penyiaran televisi, praktik sosialnya, serta prospeknya di masa depan.
Dalam buku ini, Raymond Williams menekankan pada pentingnya teknologi dalam mempengaruhi bentuk-bentuk kultural televisi, sembari tetap menolak diktum determenisme teknilogis Marshall McLuhan bahwa "medium adalah pesan". Jika "medium adalah pesan," gugat Williams, apa ang tersisa untuk kita lakukan dan katakan? Sebaliknya, Williams berpendapat bahwa sebagai pemirsa kita memiliki kemampuan untuk mengganggu, mengacaukan, dan menyimpangkan logika McLuhan yang telah membeku tersebut--- bukan karena televisi merupakan bagian dari artefak kehidupan sehari-hari kita, melainkan karena akan muncul berbagai tekniologi baru yang menawarkan berbagai kemungkinan yang dapat menghindarkan kita dari kontrol korporasi transnasional dan terkaman media besar serta mendorong munculnya bentuk-bentuk ekspresi politik baru. Sebuah karya klasik ang benar-benar orisinil dan kritis.
**************
Buku ini membuka pemikiran kita tentang Televisi yang telah mengubah dunia kita tentunya. Kalian semua pasti tidak asing lagi dengan media penyiaran yang satu ini. Orang-orang terkadang menganggap televisi sebagai kotak yang penuh dengan hiburan semata. Mereka terjebak dengan program-program penyiaran tersebut. Program-program yang disajikan sebenarnya tak lepas dari kepentingan-kepentingan beberapa pihak. Politik dan pemilik modal menggunakan televisi sebagai kontrol sosial. Kemampuan televisi untuk menyebarkan informasi kedua tercepat setelah internet dan itulah alasan mereka menyisipkan kepentingannya.
Buku ini memiliki beberapa Bab yang tentunya menarik untuk di baca, yaitu:
Teknologi televisi dan masyarakat
Lembaga-lembaga penyiaran televisi
Bentuk-bentuk tayangan televisi
Pemrograman acara televisi: distribusi dan alur rangkaian acara
Dampak-dampak dari kehadiran televisi
Teknologi alternatif, pemanfaatan alternatif
Buku ini menurut saya sangat bagus karena mampu membuka tujuan-tujuan yang disisipkan dari sebuah teknologi. Media sosial yang selama ini dimanfaatkan sebagai sumber informasi pun mampu mengalami pembiasan atau dibiaskan oleh beberapa kelompok. Acara debat kandidat menjelang pemilihan kepala pemerintahan yang ditayangkan di televisi mampu di design sedemikian untuk membentuk mindset kita tentang calon pemimpin yang ideal. Proses komunikasi 1 arah menjadi kelebihan dari program televisi tersebut. Kurangnya interaksi dari masyarakat untuk menilai, memberi komentar atau pertanyaan kepada pemimpinnya dimanfaatkan untuk menciptakan debat yang tersistematis oleh si pemilik media.
Program berita yang disajikan di televisi pun tak jauh beda. Berita-berita yang tak biasa, bertemakan kekerasan menjadi bahan yang tak pernah lepas dari pemberitaan saat ini. Keresahan pun tertanam di kepala sang penikmat televisi. Peran edukasi yang seharusnya hadir ditelevisi pada setiap program-programnya tak terlihat disini. Terlebih pada berita-berita investigasi yang kini semakin banyak hadir di televisi swasta kita saat ini.
Dibuku lain yang ditebitkan oleh resist book yang berjudul Demokrasi Tidak Untuk Rakyat sempat disinggung tentang peran media dalam menciptakan iklim demokrasi. Sebagaimana yang dikatakan Williams, teknologi itu adalah "alat-alat kontemporer untuk melakukan revolusi panjang menuju terciptanya demokrasi yang terdiidik dan partisipatoris", namu teknologi juga bisa menjadi alat bagi apa yang dia sebut sebagai aksi kontra-revolusi dimana didalamnyya kekuatan-kekuatan kapital merasuki setiap butir berharga dari kehidupan kita sehari-hari, kini itulah yang terjadi media kontra-revolusi.
Dihalam terakhir bukunya Williams meninggalkan prasayarat bagi suatu aksi di masanya, maupun di masa kini, "Informasi, analisis, pendidikan, dan diskusi". Semoga menjadi bekal untuk sebuah perbaikan.
Yang nulis Dimas Prakoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar