Judul: Buku Spiritualitas Sepak Bola [Perspektif Sosial Politik Piala Dunia 2006]
Harga Rp 35.000
Penulis : A. Muhaimin IskandarPenerbit: KLIK R.
Jl. Imogiri Barat Km 6. No. 26 Bangunhardjo Sewon BantulYogyakarta E-mail; klik_r@yahoo.com
Terbit : I September 2006
ISBN : 979-946619-8
Tebal :164hlm
Kondisi Stok lama, 1buah, bagus
Kendati buku Muhaimin ini bertemakan sepak bola, namun secara substansial yang dibahas adalah bola-bola politik Gus Dur. Persoalan bola dengan berbagai manifestasinya, digunakan sebagai dimensi contoh, atau simbol-simbol yang selanjutnya di candra secara politis. Misalnya sepakbola dikatakan lebih demokratis, ketimbang manusia yang saat ini sedang berada diranah yang seharusnya demokratis. Fanatik bola lebih realistis dikaitkan dengan upaya-upaya dalam menggugah rasa nasionalisme.
Sampai saat ini, Gus Dur juga terus menerus memainkan bola-bola politik. Sejak terjun di tengah gelanggang politik nasional pada awal 1980-an, politik Gus Dur pada intinya ingin memperjuangkan beberapa hal yang mendasar kokoh bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesi [NKRI] di masa mendatang.
Pertama, agama merupakan faktor penting mendorong perubahan masyarakat. Gus Dur dengan tegas membantah anggapan para ilmuwan/ teknokrat bahwa agama merupakan unsur paling sukar dan paling lambat berubah. Bagi Gus Dur, kelompok yang paling cepat mengikuti perkembangan keadaan adalah pemuka-pemuka agama [religous elites] termasuk para kiai.
Kedua, menurut Gus Dur, dalam sebuah masyarakat yang sangat pluralis, pandangan yang harus dikembangkan dan dijaga terus menerus adalah pandangan nasional [national view], bukan pandangan sempit, termasuk pandangan Islam [Islamic view]. Karena itu, negara Indonesia yang dicita-citakan-seperti ditulis Douglas E. Remage dalam bukunya Politics in Indonesia: Democracy, Islam and Ideology of Tolerance [1965]-adalah negara yang kecil pengaruh militernya dan tidak ada fundamentalisme Islam..[hlm 36]
....Pada halaman lain juga diungkap hal ihwal demokrasi, bela negara, dan semangat kebangsaan yang diusung dari simboliknya sepakbola.
Buku ini lebih pantas sebagai buku pendidikan Kewarganegaraan [civid education], akan lebih bagus kalau buku-buku Muhaimin ini nongkrong di perpustakaan Lemhanas. Sehingga menjadi rujukaan sekaligus menghapus praduga-praduga, dan melalui buku ini akan mendapatkan manfaat yang lebih.
.........Ternyata Gus Dur dan Muhaimin adalah NASIONALIS TULEN!, Ya Allah jangan pisahkan GUS DUR DAN CAK IMIN.
Catatan: Dalam Buku ini Cak Imin memuat foto-foto Gusdur, bahkan banyak foto Gus Dur dan Cak Imin sangat mesra]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar