Senin, 31 Agustus 2015

Masyarakat Resiko, Penulis Ulrich Beck

Masyarakat Resiko 75.000 OFF
Ulrich Beck
Terbit 2015
Kondisi Baru

Istilah masyarakat risiko (risk society) merupakan istilah yang melekat pada sosiolog kenamaan Jerman Ulrich Beck. Istilah tersebut sebenarnya dapat dilihat sebagai sejenis masyarakat industri  karena kebanyakan risikonya berasal  dari industri. Hal tersebut dapat terjadi sebab menurut Beck kita masih berada dalam era modern, walaupun dalam bentuk modernitas yang baru. Perbedaan tersebut terletak pada tahap ”klasik” modernitas yang sebelumnya berkaitan dengan masyarakat industri, sedangkan modernitas “baru” berkaitan dengan  masyarakat risiko (Clark, 1997, dalam  Ritzer dan Goodman, 2003 : 561).


Berbagai perubahan turut mengiringi pergantian dari modernitas tahap “klasik” menuju modernitas “baru” yang ditandai kemunculan masyarakat risiko. Salah satu perubahan yang dimaksud dalam hal masalah sentral. Jika dalam modernitas “klasik” masalah sentralnya berkisar pada kekayaan dan bagaimana cara mendistribusikannya dengan merata. Sementara itu dalam modernitas “baru”  masalah sentralnya adalah risiko dan bagaimana cara mencegah, meminimalkannya, atau menyalurkannya.

Dalam masyarakat risiko, keadaan menjadi tidak pasti, karena berbagai kemungkinan buruk dapat terjadi. Hal yang dimaksud seperti kemungkinan peristiwa dimana kecelakaan teknologi  tidak bisa diasuransikan karena implikasi-implikasi yang tak terbayangkan  (misalnya ledakan reaktor nuklir Chernobyl tahun 1986). Dalam  hal tenaga nuklir , Beck mengidentifikasi landasan dari “prinsip asuransi” yang tidak hanya dalam hal ekonomi, medis , psikologi , kebudayaan dan religi. Menurutnya, “masyarakat berisiko residual telah menjadi masyarakat yang tidak dijamin asuransi” atau the residual risk society has become an uninsured society  (Beck 1992b : 101, dalam  Kuper dan Kuper, 2000 : 933). Jadi masyarakat risiko merupakan suatu masyarakat yang tidak mempercayai kemajuan di masa depan , namun yang berpengalaman dalam  kalkulasi jangka pendek atas bahaya. Dengan kata lain, “matematika kalkulus atas risiko menunjukkan model etika tanpa moralitas, etika matematis dalam era teknologi” ( Beck 1992b :99, dalam Kuper dan Kuper,2000 : 933).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar