Tampilkan postingan dengan label Paulo Freire. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Paulo Freire. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Juni 2015

Jual Buku Pendidikan Populer Membangun Kesadaran Kritis


Judul Pendidikan Popular, Membangun Kesadaran Kritis 
Penulis: Mansour Fakih, Roem Topatimasang, Toto Raharjo
Rp 68.000, BOOKED
Penerbit: INSISTPress, 2010
Tebal: 296 halaman 
Kondisi: Baru

Saat ini banyak berkembang pelbagai alternatif pendidikan untuk masyarakat. Mulai dari privat, homeschooling (sekolah rumah –red), sekolah alternatif, les, dsb. Intinya, pendiikan alternatif merupakan simbol dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan formal (baca: sekolah) pada umumnya.

Pendidikan formal atau sekolah saat ini masih memiliki kesan tradisional dan membosankan, karena pusat pengetahuan hanya diperankan oleh guru. Guru dianggap segala-galanya. Dalam konteks ini, akhirnya pendiikan bersifat negatif, di mana guru  memberikan informasi yang harus ditelan oleh murid wajib diingat dan dihafalkan.

Untuk merubah kesan tradisional dan sangat indoktrinasi di dalam pendiikan formal, maka tak jemu pakar pendidikan mendengungkan model pendiikan partisipatif. Model inilah yang menekankan guru sebagai fasilitator. Seluruh eserta didik menjadi subjek pengetahuan dan aktif meningkatkan keterampilan. Guru adalah murid dan murid adalah guru. Usaha ini ditujukan kepada seluruh institusi pendiikan agar sistem pendiikan menjadi lebih baik.

Namun tak dapat dipungkiri, dari sekian banyak pendidikan alternatif yang ditawarkan, pada umumnya belum memenuhikriteria ‘pembebasan’ terhadap permasalahan masyarakat. Walaupun sudah menggunakan model partisipatif, tidak sedikit yang mengolah pendidikan alternatif menjadi komoditas dagang. Mengutamakan modernisasi peralatan belajar, fasilitas baru, menggunakan prestasi sebagai proses persaingan peserta didik, dan pendidikan dianggap tidak memiliki pengaruh terhadap politik dan ekonomi masyarakat. Sedangkan pendekatannya masih sangat didominasi dengan aliran positivisme: yakni penggunaan pengetahuan untuk mengontrol, memprediksikan, memanipulasi, dan eksploitasi terhadap objeknya.

Implikasi dari metode pendekatan pendidikan positivisme adalah kesadaran magis dan naif. Kesadaran magis, yakni suatu keadaan masyarakat yang tidak mampu mengetahui kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Misalnya, masyarakat miskin tidak tahu kalau kemiskinan yang dimilikinya memiliki benang merah terhadap sistem politik dan budaya. Karena yang dipahami, kemiskinan yang didapatnya adalah suatu hal yang wajar dan merupakan ‘given’ (natural maupun supranatural). Dalam proses pembelajaran, murid secara dogmatik menerima kebenaran guru, tanpa memahami analisa dari tiap konsepsi atas kehidupan masyarakat.

Sedangkan kesadaran naif adalah implikasi dari pendidikan yang melihat akar permasalahan masyarakat dari ‘aspek manusia’. Dalam kesadaran ini ‘masalah etika, kreativitas, performance, need for achievement (N Ac)’ dianggap sebagai penentu perubahan sosial. Dalam menganalisis kenapa masyarakat miskin, karena disebabkan kesalahan mereka sendiri: yakni malas, tidak memiliki jiwa enterpreneur, bodoh dsb. Implikasi pendidikan ini mengarahkan manusia untuk beradaptasi dengan sistem yang sudah ada.

Untuk itu buku ini menawarkan tujuan dan filosofi pendidikan dari salah seorang pendidik dunia asal Brazil, Paulo Freire. Perspektif pendidikan aliran Freire adalah melakukan refleksi kritis terhadap sistem dan ideologi dominan yang tengah berlaku di masyarakat, serta menganalisis struktur dan sistem sosial, politik, ekonomi dan budaya serta melatih mengidentifikasi ‘ketidakadilan’. Kemudian merubah sistem tersebut untuk memikirkan sistem alternatif ke arah transformasi sosial menuju masyarakat yang adil.

Di sini, Mansour Fakih dkk. menuliskan penekanan proses dan teknis berdasarkan pengalaman mereka di lapangan. Membangun kesadaran kritis pendidikan partisipatif bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan peran fasilitator yang harus bisa menciptakan dan menggunakan media sebagai alat komunikasi pembelajaran.

Sekali lagi, buku ini lebih banyak memuat teknis silabus, cerita maupun berita kontroversial, permainan, analisis politik dan budaya di kota maupun di desa, dan lain sebagainya. Teknis-teknis ini diselingi artikel-artikel yang memuat pemahaman pendidikan kritis sebagai alat transformasi sosial. Pendidikan diartikan”tanpa dinding”, artinya penempatan pendidikan tidak melulu di pendidikan formal (sekolah –red), tapi bisa digunakan oleh massa petani, nelayan, dan rakyat kecil untuk melakukan transformasi sosial.

Minggu, 19 April 2015

Jual Buku Pendidikan Alternatif Qoryah Toyyibah, Oleh Ahmad Bahrudin

Jual Buku Pendidikan Alternatif Qaryah Thayyibah  Penulis : Ahmad BahrudinPendidikan Alternatif Qoryah Toyyibah
Harga Rp 55.000 dari Rp 62.000
Penulis : Ahmad Bahrudin
Penerbit : LKiS
Tebal : xx + 286 halaman
Ukuran : 12,5 x 18 cm
Terbit : Cet I, Januari 2007

Sinopsis
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Kalibening Sejajar dengan kampung Isy Les Moulineauk di Prancis, Kecamatan Mitaka di Tokyo dan di Lima Komunitas lain di dunia yang dipandang sebagai tujuh Keajaiban dunia.

Selasa, 28 Oktober 2014

Jual Buku Sekolah Kapitalisme Yang Licik, Dialog Bareng Paulo Freire / Miguel Escobar,

Jual Buku Sekolah Kapitalisme Yang Licik, Dialog Bareng Paulo Freire, Penulis : Miguel Escobar,Judul : Sekolah Kapitalisme Yang Licik, Dialog Bareng Paulo Freire
Harga Rp 52.000
Penulis : Miguel Escobar, dkk
Tebal : xxxviii + 182 halaman
Ukuran : 14,5 X 21 cm,
ISBN : 979-8966-16-3
Terbit : Cet I, Januari 1998

Sinopsis
Dalam pandangan pendidikan klasik, sekolah selalu dilihat sebagai sebuah institusi masyarakat yang bertujuan mencerdaskan anak didik. Sehingga diharapkan, begitu sorang peserta didik menyelesaikan sebuah jenjang sekolah, ia akan tampil sebagai pahlawan bagi masyarakatnya. Tapi kenyataan yangdominan adalah sebaliknya.Seringkali begitu peserta menyelesaikan jenjang pendidikannya, ia menjadi terasing dari lingkungan sekitarnya. Ilmu-ilmu yang mereka pelajari di sekolah sama sekali tidak memiliki kegayutan dengan realitas kehidupan mereka. Mengapa bisa begitu? Menurut Paulo Freire, karena sekolah memang melayani tujuan ganda.


Minggu, 15 Juni 2014

Jual Buku Conscientizacao, Tujuan Pendidikan Paulo Freire

Judul CONSCIENTIZACAO TUJUAN
PENDIDIKAN PAULO FREIRE
Penulis :WILLIAM A SMITH
Alih Bahasa : Agung Prihantoro
Tebal:xix+198hlm,
Cetakan pertama 2001,
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR, ReAD Books,
Berat 250gram
Kondisi Baru, Stok lama

Harga Rp 65.000
Minat?sms .wa.0896-6116-2026 BBM 3300A029

Jika berbicara mengenai pendidikan, kita tidak terlepas berbicara mengenai kondisi kekinian dari pendidikan yang ada. Pendidikan yang diatur sedemikian rupa oleh kebekuan birokrasi pelaksana pendidikan ditambah lagi oleh komersialisasi pendidikan yang semakin memperburuk citra pendidikan. Kondisi kekinian diperparah dengan munculnya sinetron-sinetron tidak mendidik yang mencitrakan uang adalah segalanya, kuis yang membuat histeris untuk mendapatkan uang tanpa kerja, media yang seakan haus akan sensasi, masyarakat yang tidak dapat bersuara karena telah lelah mengabdi kepada majikannya, serta parpol yang tidak edukatif. Kondisi-kondisi diatas inilah yang mengubah cara pandang seseorang mengenai tujuan dari pendidikan. Paulo Freire sendiri menegaskan Conscientizacao sebagai tujuan pendidikan. Conscientizacao bagi sebagian orang berarti kebanggaan etnis, atau aksi politik, atau penolakan terhadap penindasan. Conscientizacao digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan seorang individu bergerak dari kesadaran magis menuju kesadaran naif hingga sampai pada kesadaran kritis. Paulo Freire sendiri menjelaskan pendidikan sebagai praktek pembebasan—yang bertentangan dengan praktek dominasi—menolak bahwa manusia itu abstrak, terisolir, independen, dan tidak bersentuhan dengan dunia. Inti metode pendidikan Freire adalah dialog. Proses pendidikannya tidak bersifat teoretis. Proses ini tidak memaksakan dunia kepada individu, tetapi mendorong dua orang untuk mengamati dunia tersebut. Tugas pendidik adalah untuk mengajukan pertanyaan, menghadapkan siswa pada dunia, bukan menyediakan jawaban atau mendefenisikan dunia.
Salah satu tujuan pendidikan adalah keadilan. Keadilan brasal dari fakta bahwa fase-fase perkembangan merupakan ukuran universalitas untuk menilai eksistensi manusia, karena keadilan berasal dari proses dialogis yang melahirkan pertumbuhan. Keadilan inilah yang mendorong pertumbuhan aktualisasi diri, intergrasi dan/atau conscientizacao, sedangkan ketidakadilan itu menghambat pertumbuhan. Buku ini merupakan sebuah studi yang pada tahun 1974, Fakultas Pendidikan Universitas Massachusetts memprakarsai proyek pendidikan non-formal di Ekuador yang menggunakan metode pendidikan Paulo Freire yang telah dimodifikasi. Buku ini memberikan cara mengoperasional ide-ide Freire mengenai conscientizacao sebagai tujuan dari pendidikan. Dalam buku ini terdapat sistem pengkodean dalam setiap tingkat kesadaran. Lensa konseptual yang digunakan adalah perkembangan konseptual yang memfokuskan pada 3 fase yaitu, kesadaran magis, naif, dan kritis. Tugas dari pendidikan perkembangan adalah membawa individu menjadi seseorang yang kritis. Tidak terdapat transfer informasi, tetapi menegosiasikan konsep seseorang dengan dunia. Masyarakat dengan kesadaran magis dicirikan dengan sikap bungkam, tangapan-tanggapan yang ringkas terhadap pertanyaan-pertanyaan kompleks, hubungan sebab-akibat yang sederhana, dan tidak ada kesalahan. Kesadaran naif dicirikan dengan sikap ingin menyerupai, penolakan terhadap diri sendiri sehingga sering menghinakan diri. Hal ini disebabkan internalisasi pandangan yang dijejalkan kepada mereka. Kesadaran kritis dicirikan dengan penafsiran yang dalam mengenai berbagai masalah, menolak sikap pasif, mengemukakan pendapat, mengedepankan dialog dibanding polemik, menerima pandanan baru bukan karena kebaruannya, tetapi menerima apa yang benar dari pandangan kuno dan baru. Asrini A. Saeni Senin, 5 Agustus 2013 (Tulisan ini hanya ringkasan mengenai buku yang sama dengan tulisan ini)

Sabtu, 14 Juni 2014

Jual Buku Menggugat Pendidikan edisi 1999 / Paulo Freire

Jual Buku Menggugat Pendidikan edisi 1999, Paulo Freire
Judul Menggugat Pendidikan; Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis
Harga : Rp  85.000
TERJUAL HH Sby 15/6
Penulis : Paulo Freire, Ivan Illich, Eric Fromm dkk
Alih Bahasa : Omi Intan Naomi
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : Cet II , 1999
Tebal : lxviii+562 Halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Berat : 700gram
Kondisi Seken, lumayan, ada tanda tangan pemilik , ada sau halaman highlight ,stok 1 buah

Jumat, 06 Juni 2014

Jual Buku POLITIK PENDIDIKAN /Freire

Jual Buku POLITIK PENDIDIKAN  Penulis : Paulo Freire  Penerbit : Pustaka Pelajar
Judul POLITIK PENDIDIKAN
Penulis : Paulo Freire
Penerbit : Pustaka Pelajar
Halaman : xxxvi+351 Hal.
Berat : 400gram
Kondisi Baru
Harga Buku : Rp 42.500
TERJUAL 1/8/14
TERJUAL
Judul asli dari buku ini adalah Politics of Education; Culture. Power, and Liberation. Sebagaimana telah diketahui bahwa dua buku Freire telah cukup banyak dikenal yaitu Pedagogy of Oppressed dan Cultural Action for Freedom . Daya tarik dan kekuatan Freire terletak dari kejujuran untuk mengucapkan tanpa tedeng aling-aling kondisi kemanusiaan kita yang telah rapuhnya, dimana kita sendiri justru sering bersikap tidak manusiawi dalam menghadapinya

Gagasan-gagasan Freire yang menukik ke pokok persoalan dan disampaikan secara sederhana terlihat dalam buku ini. Freire menerapkan teologi pembebasan dalam konsep pendidikannya, kemudian sosiohistoris Brazil, aksi budaya dan konsientiasi, hingga wujud pendidikan humanis. Kiranya pemikiran-pemikiran beliau menjadi trigger konsep pendidikan negara ini yang sekarang carut-marut.

Jual Buku Menggugat Pendidikan / Paulo Freire, Erich Fromm

Jual Buku Menggugat Pendidikan; Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis Penulis : Paulo Freire, Ivan Illich, Eric Fromm

Judul Menggugat Pendidikan; Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis
Penulis : Paulo Freire, Ivan Illich, Eric Fromm dkk
Harga : Rp  82.500Alih Bahasa : omi Intan Naomi
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tebal : lxviii+562 Halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Berat : 700gram
Kondisi Baru

Minggu, 01 Juni 2014

Jual Buku Mazhab Pendidikan Kritis; Menyingkap Relasi Pengetahuan, Politik, dan Kekuasaan

Jual Buku Mazhab Pendidikan Kritis; Menyingkap Relasi Pengetahuan, Politik, dan Kekuasaan
Judul Mazhab Pendidikan Kritis; Menyingkap Relasi Pengetahuan, Politik, dan Kekuasaan

oleh: M. Agus Nuryatno
Harga Rp 50.000
Penerbit: Resist Book
Edisi :    Soft Cover
ISBN :979372367
ISBN-13 :9789791097888
Tgl Penerbitan :2008-00-00
Bahasa :Indonesia
Halaman :vi + 133 hlm
Ukuran :140x210x0 mm
Kondisi Baru, stok langka

Sinopsis Buku:
Ketika pendidikan dimandulkan oleh ideologi pasar dan dikekang oleh kuasa negara, maka mazhab pendidikan kritis (critical pedagogy) adalah solusi yang layak untuk diajukan. Hendri Giroux menyebut mazhab ini dengan pendidikan radikal (radical education) sedangkan Paula Allman menjulukinya dengan pendidikan revolusioner (revolutionary pedagogy). Meski tak tampil dalam gagasan yang tunggal, mazhab pendidikan kritis disatukan dalam satu tujuan yang sama, yaitu memberdayakan kaum tertindas dan melakukan perubahan sosial dalam masyarakat.

Dengan mengulas pemikiran mazhab Franfurt, Antonio Gramsci, dan Paulo Freire, penulis buku ini menguraikan dengan detail dasar-dasar pendidikan kritis. Penulis juga mengupas berbagai masalah yang kini menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan: kapitalisme dan liberalisme, politik pendidikan serta perlunya menerapkan pendidikan yang inklusif dan setara.

Kini, setelah pendidikan di negeri ini semakin dikuasai oleh ideologi pasar dan hegemoni negara, buku ini adalah panduan yang tepat untuk memahami dan melakukan perubahan atas dunia pendidikan.






Rabu, 23 April 2014

Pendidikan Sebagai Proses

Title : Pendidikan Sebagai Proses
Penulis Paulo Freire
Pustaka Pelajar

Terbit 2008
Halaman: 268 Hal
Harga Rp 35.000
Sinopsis:
Buku yag memuat surat-surat Freire yang padat dan logis alur berpikirnya, bukan hanya akan memperluas wawasan pembaca yang bersifat substansial dalam memandang karya-karya Freire, akan tetapi juga akan memperjelas pandangan-pandangan Freire dan menempatkannya secara lebih proporsional, terutama bagi mereka yang menganggap Freire sebagai orang yang menakutkan dan tidak menyenangka, bukannya sebagai orang yang Gentle, terbuka dan penuh kasih sayang yang dikenal secara baik di kalangan teman-temannya dan anak-anak.

Selain itu buku ini juga berisi tulisan Freire yang sangat idiomatik. Lebih dari itu, buku ini menguak kedirian Freire – melalui teman-teman Elza, istrinya – dalam kondisi khusus dan dalam ikatan emosional dengan pendidik-pendidik lainnya, genre surat-suratnya dalam bahasa Perancis ini sudah mengandung karakteristik bahasa Inggris; ciri tulisan Paulo yang lain adalah hangat, rendah hati dan mengandung semangat yang militan.

Kamis, 10 April 2014

Jual Buku Conscientizacao: Tujuan Pendidikan Paulo Freire

Judul CONSCIENTIZACAO TUJUAN
PENDIDIKAN PAULO FREIRE
Penulis :WILLIAM A SMITH
Tebal:198hlm,
cetakan 2012,
Penerbit: PUSTAKA PELAJAR
Berat 250gram
Kondisi Baru
Harga Rp 35.000
Minat?sms .wa.0896-6116-2026 BBM 3300A029

Jika berbicara mengenai pendidikan, kita tidak terlepas berbicara mengenai kondisi kekinian dari pendidikan yang ada. Pendidikan yang diatur sedemikian rupa oleh kebekuan birokrasi pelaksana pendidikan ditambah lagi oleh komersialisasi pendidikan yang semakin memperburuk citra pendidikan. Kondisi kekinian diperparah dengan munculnya sinetron-sinetron tidak mendidik yang mencitrakan uang adalah segalanya, kuis yang membuat histeris untuk mendapatkan uang tanpa kerja, media yang seakan haus akan sensasi, masyarakat yang tidak dapat bersuara karena telah lelah mengabdi kepada majikannya, serta parpol yang tidak edukatif. Kondisi-kondisi diatas inilah yang mengubah cara pandang seseorang mengenai tujuan dari pendidikan. Paulo Freire sendiri menegaskan Conscientizacao sebagai tujuan pendidikan. Conscientizacao bagi sebagian orang berarti kebanggaan etnis, atau aksi politik, atau penolakan terhadap penindasan. Conscientizacao digunakan untuk mendeskripsikan perkembangan seorang individu bergerak dari kesadaran magis menuju kesadaran naif hingga sampai pada kesadaran kritis. Paulo Freire sendiri menjelaskan pendidikan sebagai praktek pembebasan—yang bertentangan dengan praktek dominasi—menolak bahwa manusia itu abstrak, terisolir, independen, dan tidak bersentuhan dengan dunia. Inti metode pendidikan Freire adalah dialog. Proses pendidikannya tidak bersifat teoretis. Proses ini tidak memaksakan dunia kepada individu, tetapi mendorong dua orang untuk mengamati dunia tersebut. Tugas pendidik adalah untuk mengajukan pertanyaan, menghadapkan siswa pada dunia, bukan menyediakan jawaban atau mendefenisikan dunia. ******************************************** Salah satu tujuan pendidikan adalah keadilan. Keadilan brasal dari fakta bahwa fase-fase perkembangan merupakan ukuran universalitas untuk menilai eksistensi manusia, karena keadilan berasal dari proses dialogis yang melahirkan pertumbuhan. Keadilan inilah yang mendorong pertumbuhan aktualisasi diri, intergrasi dan/atau conscientizacao, sedangkan ketidakadilan itu menghambat pertumbuhan. Buku ini merupakan sebuah studi yang pada tahun 1974, Fakultas Pendidikan Universitas Massachusetts memprakarsai proyek pendidikan non-formal di Ekuador yang menggunakan metode pendidikan Paulo Freire yang telah dimodifikasi. Buku ini memberikan cara mengoperasional ide-ide Freire mengenai conscientizacao sebagai tujuan dari pendidikan. Dalam buku ini terdapat sistem pengkodean dalam setiap tingkat kesadaran. Lensa konseptual yang digunakan adalah perkembangan konseptual yang memfokuskan pada 3 fase yaitu, kesadaran magis, naif, dan kritis. Tugas dari pendidikan perkembangan adalah membawa individu menjadi seseorang yang kritis. Tidak terdapat transfer informasi, tetapi menegosiasikan konsep seseorang dengan dunia. Masyarakat dengan kesadaran magis dicirikan dengan sikap bungkam, tangapan-tanggapan yang ringkas terhadap pertanyaan-pertanyaan kompleks, hubungan sebab-akibat yang sederhana, dan tidak ada kesalahan. Kesadaran naif dicirikan dengan sikap ingin menyerupai, penolakan terhadap diri sendiri sehingga sering menghinakan diri. Hal ini disebabkan internalisasi pandangan yang dijejalkan kepada mereka. Kesadaran kritis dicirikan dengan penafsiran yang dalam mengenai berbagai masalah, menolak sikap pasif, mengemukakan pendapat, mengedepankan dialog dibanding polemik, menerima pandanan baru bukan karena kebaruannya, tetapi menerima apa yang benar dari pandangan kuno dan baru. Asrini A. Saeni Senin, 5 Agustus 2013 (Tulisan ini hanya ringkasan mengenai buku yang sama dengan tulisan ini)
Diposkan oleh asrini88.