Tampilkan postingan dengan label Maman S Mahayana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Maman S Mahayana. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 Maret 2015

Buku Bermain dengan Cerpen Maman S Mahayana

Jual Buku Bermain dengan Cerpen, Maman S Mahayana,
Buku Bermain Dengan Cerpen - Aplikasi Dan Kritik
Harga Rp 75.000
oleh Maman S. Mahayana
Penerbit :Gramedia Pustaka Utama
Sampul :Soft Cover
ISBN :979222310X
ISBN13 :9789792223101
Bahasa :Indonesia

Deskripsi:
Bermain dengan Cerpen karya Maman S Mahayana adalah dokumentasi yang lengkap tentang sejarah cerpen Indonesia sejak awal abad 19 sampai sekarang. Sebuah buku komprehensif yang mengungkap sejarah perjalanan panjang, apresiasi menarik, dan kritik mendalam tentang cerpen Indonesia. Setumpuk nama cerpenis beserta karyanya dari angkatan terdahulu sampai angkatan terkini (dari Sitor Situmorang sampai Djenar Maesa Ayu) dikaji dari berbagai aspek dan pendekatan. Juga tentang gerakan dan alirannya. Selain itu, terdapat juga perbandingan cerpen Indonesia dengan cerpen negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Jual Buku Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia dalam Jebakan Kapitalisme

Jual Buku Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia dalam Jebakan Kapitalisme
Judul  BAHASA, SASTRA, DAN BUDAYA INDONESIA
DALAM JEBAKAN KAPITALISME

Kondisi Stok lama, Bagus, segel
Harga Rp 100.000
Penulis  Riris K Toha Sarumpaet, Sapardi Djoko Damono, Maman S Mahayana, dkk
Penerbit Univ Sanata Dharma
(xxiii + 4205 hlm.; 160 x 230 cm. Cet: I th. 2011)
ISBN 978-602-9187-04-5
Editor Bahasa:
Yoseph Yapi Taum,
I. Praptomo Baryadi
S. E. Peni Adji

Kapitalisme bukan hanya sekedar sebuah sistem perekonomian melainkan lebih dari itu sebuah sistem sosial yang menyeluruh. Sistem itu dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang terfokus pada upaya memperoleh keuntungan yang besar. Munculnya kapitalisme memang diwarnai semangat Aufklärung yang amat mementingkan kemerdekaan (freedom of thoughts, freedom of expression, freedom of life). Liberalisme dan kemudian neo-liberalisme adalah anak kandung yang lahir dari rahim kapitalisme. Asumsi dasarnya sangat mulia, bahwa jika setiap individu diberi kebebasan untuk berusaha, maka secara alamiah dia akan berkembang mencapai kesejahteraan ekonomi. Jiwa masyarakat kapitalisme sarat dengan harapan dan semangat ekonomi yang tinggi. Pada masa-masa awal pertumbuhan sistem kapitalisme, harapan masyarakat (Eropa) akan datangnya zaman berperadaban baik dan sempurna bersinar begitu cerah.

Dalam kenyataannya, cita-cita kapitalisme untuk mewujudkan tata masyarakat dan tata dunia yang manusiawi tidak kunjung terwujud. Kondisi dunia yang telah dihegemoni oleh kekuatan kapitalisme global yang mencengkram menghasilkan kehidupan yang kontradiktif. Dampak negatif dari sistem kapitalisme ternyata sangat mengejutkan. Proses alienasi masih terus berjalan. Penderitaan dan kecemasan manusia semakin besar. Disparitas antara pemilik kapital dan kaum pekerja semakin besar. Tenaga kerja manusia direduksi menjadi sarana modal produksi.

Semakin subur lahan kapitalisme di sebuah negara, seharusnya semakin berkembang pulalah kritik yang tajam atasnya. Sistem yang pongah itu tak bisa dibiarkan bersimaharajalela tanpa kritik. Ketidak-seimbangan hubungan kekuasaan (buruh-majikan, petani-tuan tanah, wanita-pria, desa-kota, tradisional-modern) menimbulkan banyak persoalan kemanusiaan. Eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia demi kepentingan pemilik modal menjadi persoalan humanistik bangsa yang menuntut untuk dipersoalkan.

Diskursus-diskursus keilmuan, termasuk ilmu bahasa, sastra, dan budaya di Indonesia telah lama terjebak dalam sistem kapitalisme. Buku ini telah ikut mencoba merunut, memaknai, mencari alternatif agar jebakan kapitalisme itu tidak sampai menciptakan disparitas, alienasi, dan degradasi nilai manusia menjadi sekadar komoditas. Itulah sumbangan humaniora bagi bangsa ini, yaitu menghargai martabat luhur manusia dan turut menciptakan keadilan sosial bangsa Indonesia.