Tampilkan postingan dengan label Syarikat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syarikat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Juli 2015

Jual Buku Aku Telah Dikutuk Jadi Laut: Surat-surat Seorang Eksil kepada (Seorang) Anak Muda NU

Jual Buku Aku Telah Dikutuk Jadi Laut: Surat-surat Seorang Eksil kepada (Seorang) Anak Muda NUJudul: Aku Telah Dikutuk Jadi Laut: Surat-surat Seorang Eksil kepada (Seorang) Anak Muda NU
Penulis: JJ. Kusni
Harga: Rp. 50.000
Penerbit: Syarikat, 2007
Tebal: 268 halaman
Kondisi: Stok lama, bukan bekas, bersih segel dan tidak segel


Bagiku menjadi anggota Lekra tidaklah nista karena sesungguhnya Lekra membela dan menjunjung nilai-nilai suatu prinsip sastra-seni, walaupun aku akhirnya didera dan terbuang.

Kamis, 09 April 2015

Jual Buku Ketika Sejarah Berseragam: Membongkar Ideologi Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia / Katharine E. Mcgregor

Buku Ketika Sejarah Berseragam: Membongkar Ideologi Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia, Katharine E. Mcgregor
Buku  Ketika Sejarah Berseragam: Membongkar Ideologi Militer dalam Menyusun Sejarah Indonesia
Penulis: Katharine E. Mcgregor
Harga: Rp. 85.000
Penerbit: Syarikat
Terbit : 2008
Tebal: 486 halaman
Kondisi: Stok lama, bagus,bukan bekas
Tersedia 1 buah

Publikasi mengenai kiprah militer dalam kancah politik Indonesia bukanlah hal baru. Belakangan, semenjak reformasi bergulir buku-buku bertema militer di pasaran selama Orde Baru banyak beredar di pasaran. Tetapi, buku ini memberi sudut pandang berbeda terhadap peran militer dalam memanipulasi sejarah yang selama 32 tahun diyakini benar. Menurut buku ini, sosok di belakang pemanipulasian sejarah itu adalah Nugroho Notosusanto.

Sebagaimana sering kita baca, keberadaan militer dalam kancah politik Indonesia mempunyai posisi yang unik. Hal ini disebabkan rakyat sendirilah yang menciptakan militer Indonesia, di samping setelah pemimpin sipil banyak ditangkap dan diasingkan Belanda pada tahun 1948 militer menempatkan diri sebagai pemimpin nasional.

Atas dasar itu, militer mempunyai klaim yang kuat dan memperoleh pengesahan dalam waktu lama memainkan peran dwifungsinya dalam kancah pertahanan dan politik. Tak heran, pasca-1965 militer berubah menjadi kekuatan yang menggurita dalam setiap sektor kehidupan, sehingga militer pada masa Orde Baru tak ubahnya sebuah negara dalam negara.

Dominasi militer tidak hanya tampak dalam hal-hal yang fisik, tetapi juga mempunyai peranan yang kuat mengonstruksi alam bawah sadar massa rakyat Indonesia sehingga ingatan kolektif rakyat terkendalikan oleh nalar militer sehingga mempengaruhi tingkah laku sebagian rakyat untuk menciptakan bayangan diri sebagai mirip kaum militer.

Katharine berpendapat, sejarah di masa Presiden Soekarno menjadi sarana propaganda untuk berbagai kepentingan, namun di bawah Presiden Soeharto sejarah menjadi titik pusat upaya mendukung rezim dan militer. Setelah melalui serangkaian penelitian sejarah terhadap teks-teks sejarah yang beragam, film, museum, buku ajar, dan latihan-latihan indoktrinasi terdapat satu nama yang sering muncul, yakni Nugroho Notosusanto.

Nugroho Notosusanto merupakan salah seorang propagandis yang paling penting dalam rezim Orde Baru. Dia tidak hanya memproduksi dan mengkonsolidasi terbitan resmi usaha kudeta 1965 yang menjadi dasar legitimasi Orde Baru, tetapi sebagai Kepala Pusat Sejarah ABRI (1965-1985) dan sebagai Menteri Pendidikan dia juga, tanpa lelah, menyebarluaskan kepahlawanan melalui museum, doku-drama dan dalam buku pelajaran (hal. 75).

Ciri dari historiografi nasional yang dibentuk selama masa Orde Baru adalah sentralitas negara yang diejawantahkan oleh militer. Sejarah nasional disamakan dengan militer dan produksi sejarah dikendalikan oleh negara dan militer. Beberapa dampaknya cerita tentang revolusi nasional akhirnya memfokuskan pada peran menentukan dari militer dengan menyingkirkan pelaku sejarah yang lain.

Menurut versi ini, sepanjang periode tahun 1950-an militerlah yang menyelamatkan bangsa ini dari disintegrasi dengan mengabaikan fakta bahwa militer memainkan peran penting dalam pemberontakan-pemberontakan di daerah. Sejarah versi militer seputar pemberontakan 1965 menjadi legitimasi dan alasan kuat naik dan bertahannya Orde Baru di bawah topangan militer selama 32 tahun.

Militer Indonesia mempunyai peran yang strategis karena menempati posisi tinggi dalam masyarakat oleh peran ganda mereka dalam pertahanan dan sosiopolitik. Militer, khususnya Angkatan Darat menikmati kedudukan istimewa dalam bidang politik nasional sejak pertengahan tahun 1950-an dan karena itu merupakan kekuatan yang paling siginifikan dalam sejarah Indonesia baru.

Pemberlakuan keadaan darurat 1957 dan 1963 serta konsep jalan tengah AH Nasution yang mengajukan konsep gabungan pertahanan dan sosiopolitik atau dwifungsi semakin menegaskan peran militer. Setelah upaya kudeta 1965 yang memicu terjadinya pengambil alihan kekuasaan oleh militer, dwifungsi militer disahkan dan lebih banyak lagi personel militer dipindah ke posisi-posisi kunci dalam pemerintahan.

Katharine memusatkan kajian sejarahnya pada museum karena militer menekankan sejarah lewat gambar sebagai suatu sumber untuk menyampaikan sejarah. Dalam buku petunjuk hasil dari seminar ABRI tahun 1997, Nugroho menulis, “di dalam masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kebiasaan membacapun masih sedang berkembang, kiranya histori visualisasi masih aga efektit bagi pengungkapan identitas ABRI”.

Akhirnya, salah satu pesan paling jelas dan diketahui umum adalah kajian terhadap historiografi Orde Baru yang diproduksi militer adalah bahwa ketika satu versi tunggal tentang masa lalu yang diperkenankan, sejarah hisa menjadi bagian dari sistem ideologi otoritarianisme.

Kehadiran buku ini menarik karena memberikan tambahan kepustakaan dari sudut pandang berbeda mengenai kiprah militer dalam politik Indonesia. Paling tidak, kehadiran buku ini menjadi catatan berharga bagi semua anggota TNI sekarang untuk tidak lagi mengulang kesalahan seperti 32 tahun Orde Baru.

[Paulus Mujiran, Koordinator Riset The Servatius Society Semarang]

Senin, 24 November 2014

Jual Buku MENYINTAS DAN MENYEBERANG, Perpindahan Massal Keagamaan Pasca 1965 di Pedesaan Jawa /Singgih Nugroho.

Jual Buku MENYINTAS DAN MENYEBERANG; Perpindahan Massal Keagamaan Pasca 1965 di Pedesaan Jawa, Penulis :Singgih Nugroho. 















Buku : MENYINTAS DAN MENYEBERANG; Perpindahan Massal Keagamaan Pasca 1965 di Pedesaan Jawa.Harga 
Harga Rp 80.000
Penulis :Singgih Nugroho.
Penerbit Syarikat.
isi HVS, 14x21cm.
Tersedia 1 buah

Jumat, 21 November 2014

Jual Buku RADIKALISME LOKAL – Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945)/ Anton Lucas ed.

Jual Buku RADIKALISME LOKAL – Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945), Penyunting: Anton Lucas, Penerbit: Syarikat
Judul Buku: RADIKALISME LOKAL – Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945),
Harga Rp 95.000 (SEMBILANPULUHlima ribu rupiah).
diterjemahkan dari Local Opposition and Underground Resistance to Japanese Occupation in Java 1942-1945, dipublikasikan pertama kali dalam bahasa Inggris pada tahun 1986
Penyunting: Anton Lucas
Penerbit: Syarikat Indonesia, diterbitkan dalam bahasa Indonesia pertama kali pada Mei 1992
Tebal: 519 halaman
Kertas Hvs
KOndisi : stok lawas, langka, segel penerbit

Penulisan sejarah Indonesia dalam periode penjajahan Jepang tidak memberi tempat signifikan bagi gerakan perlawanan anti fasis. Sebaliknya porsi besar diberikan pada gerakan kemerdekaan berlandaskan kolaborasi dengan pemerintah kolonial fasis Jepang. Dengan demikian satu-satunya perlawanan anti fasis yang ditulis dalam sejarah resmi Indonesia adalah perlawanan dari pembelotan militer bentukan Jepang. Sedangkan oposisi dan perlawanan di luar kelompok tersebut tidak ditulis sama sekali.

Kenyataannya gerakan kiri memainkan peranan penting dalam perlawanan anti fasis selama 1942-1945. Gerakan kiri anti fasis di Indonesia setidaknya terbagi dalam tiga kelompok: Pertama, kelompok PARI (singkatan terbuka sebagai Partai Republik Indonesia dan singkatan lain sebagai Proletariat Aslia Republic International) pimpinan Tan Malaka. Organisasi ini didirikan Tan Malaka setelah perpecahannya dengan para pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI), khususnya Musso-Alimin  yang menyetujui pemberontakan 1926 dimana pemberontakan tersebut berakhir dengan kegagalan, pemenjaraan, penggantungan, dan pembuangan para anggotanya ke Boven-Digul di Papua. PARI didirikan Tan Malaka bersama Subakat dan Djamaluddin Tamin dalam situasi dimana kebijakan Komunis Internasional (Komintern) semakin mengarah pada subordinasi negara-negara koloni dan superioritas Rusia. Kedua, kelompok sosial-demokrat pimpinan Sutan Sjahrir. Basis kelompok anti fasis ini mayoritas berasal dari kader-kader yang berhasil direkrut dan didik oleh Sjahrir-Hatta melalui PNI Baru (Pendidikan Nasional Indonesia) serta mahasiswa-mahasiswa progresif yang bersimpati dengan gagasan-gagasan Sjahrir. Ketiga, kelompok perlawanan komunis bentukan Munawar Musso dengan pola gerakan bawah tanah yang dikenal juga sebagai PKI Ilegal. Setelah kehancuran PKI pada 1926, Musso yang berhasil melarikan diri dari penangkapan aparat Belanda, akhirnya kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1935 untuk membentuk kembali PKI. Kembalinya Musso berlangsung bertepatan dengan pelaksanaan kongres Komintern ke-7 sekaligus membawa garis politik Popular Front. Popular Front merupakan taktik yang dicetuskan bahwa dalam rangka melawan imperialis-fasisme, Komintern menginstruksikan semua elemen komunis di seluruh dunia untuk bekerjasama dengan semua elemen demokratis untuk melawan fasisme, bahkan termasuk kaum borjuis, tuan tanah, maupun kapitalis birokrat. Jejak perlawanan anti fasis kelompok ketiga inilah yang direkam dalam Radikalisme Lokal – Oposisi dan Perlawanan terhadap Pendudukan Jepang di Jawa (1942-1945).
Tan Malaka - Sutan Sjahrir - Munawar Musso - Anti Fasis

Tan Malaka, Sutan Sjahrir, dan Munawar Musso. Ketiganya merupakan aktivis dari tiga kelompok kiri yang berbeda dengan oposisi dan penentangan terhadap fasisme Jepang.

 =========
Buku ini menghimpun tulisan-tulisan dari dua sejarawan. Pertama, Anton Lucas, yang mengangkat periode pembangunan kembali PKI secara bawah tanah oleh Musso, struktur ilegal oposisi dan perlawanan dalam bentuk sel-sel yang mana para pengurusnya saling tidak kenal satu sama lain atau menggunakan identitas samaran, kaderisasi ketat-rahasia PKI ilegal mulai dari basis buruh, pegawai, pelajar/eks-mahasiswa, hingga bantuan uang yang diperoleh dari Van Der Plas, selebaran-selebaran gelap, propaganda berita kemunduran negara-negara fasis dan perkembangan pertempuran sekutu, sampai aksi-aksi sabotase menarget industri kolonial Jepang. Sedangkan tulisan Jacques Leclerc mengangkat mengenai peran para tokoh PKI ilegal dalam perlawanan anti fasisme Jepang yang mana perannya tidak hanya tidak diberi tempat dalam penulisan sejarah Indonesia namun juga dikecilkan oleh para pimpinan PKI pasca proklamasi kemerdekaan. Peminggiran peran generasi PKI Ilegal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tersumbatnya demokrasi internal dalam organisasi bertemu dengan falsifikasi yang lekat dengan Stalinisme. Bomber, bukan nama sebenarnya, salah satu pimpinan PKI Ilegal kemudian dicela habis-habisan karena dalam Menara Merah, selebaran gelap PKI Ilegal, menggunakan alamat di Singapore sebagai alamat palsu, dan karena liputan tentang Perang Saudara Spanyol ditulis seolah sebagai liputan langsung. Sedangkan Widarta, tokoh PKI ilegal lainnya, jadi sasaran pengadilan internal karena keterlibatannya dalam revolusi sosial di peristiwa tiga daerah serta kerjasamanya pasca proklamasi dengan Persatuan Perjuangan, kelompok oposisi anti imperialis dan anti diplomasi pimpinan Tan Malaka. Tragisnya nasib Widarta tidak hanya berakhir dengan sanksi disiplin partai namun berakhir di peluru senapan Laskar Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), organisasi PKI di sayap pemuda.

Tidak kalah pentingnya dengan tulisan dua sejarawan tersebut, Radikalisme Lokal juga memuat kesaksian dari pelaku langsung alias para aktivis PKI Ilegal yang terlibat dalam perlawanan anti fasisme Jepang. Mereka adalah Sintha Melati, Suryana, dan Pak Cilik. Tulisan kesaksian dari mereka memberikan sumbangsih besar dalam melihat bagaimana aktivitas organisasi anti fasis bawah tanah, kerja-kerja jaringan mereka, teori dan praktek para pimpinan PKI ilegal, pengalaman hidup perjuangan yang menyaksikan kekejaman Jepang, menghadapi resiko penangkapan dan penyiksaan oleh Kenpeitai, serta interaksi mereka dengan kelompok-kelompok bawah tanah lainnya.

Kombinasi penghimpunan data oleh para sejarawan tersebut dilengkapi dengan kesaksian hidup dari para perlaku perlawanan anti fasis ini tidak hanya menjadi sumbangsih besar bagi jurang informasi akan keberadaan perlawanan anti fasisme Jepang melainkan juga bukti kuat bahwa terlepas dari segala keterbatasan, cacat, dan kelemahannya, gerakan kiri Marxis adalah gerakan yang konsisten dalam perlawanan anti penindasan, termasuk penindasan imperialisme. Bagi kaum Sosialis, buku ini penting dibaca untuk memahami, dengan menghindari perspektif sempit Stalinis di satu sisi dan perspektif sempit Stalino-phobi di sisi lain, mengenai bagaimana lokalitas perlawanan anti fasis dalam kerangka Popular Front dan dinamika organisasinya terjadi di Indonesia.



Jumat, 27 Juni 2014

Jual Buku DARI MOSKOW KE MADIUN? Stalin-PKI dan Hubungan Diplomatik Uni Soviet-Indonesia 1947-1953. / LARISSA M EFIMOVA;

Jual Buku DARI MOSKOW KE MADIUN? ;Stalin-PKI dan Hubungan Diplomatik Uni Soviet-Indonesia 1947-1953. Penulis LARISSA M EFIMOVA;  Penerbit SyarikatJudul Buku DARI MOSKOW KE MADIUN? ;Stalin-PKI dan Hubungan Diplomatik Uni Soviet-Indonesia 1947-1953.
Harga Rp 50.000
Penulis LARISSA M EFIMOVA;
Penerbit Syarikat
Tahun 2010,

Ukuran 14x21cm;
Tebal 171hlm,
Kertas HVS.

 Selama ini penulisan sejarah resmi menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Madiun 1948 adalah berdirinya negara boneka Soviet, pemberontakan yang didukung Soviet yang komunis atau 'pemerintahan Soviet di bawah pimpinan Muso'.

Profesor Larissa M. Efimova, lewat buku ini menyuguhkan penelusuran seputar awal hubungan Indonesia dengan Uni Soviet dalam rentang waktu 1947-1953 secara detail dan penuh nuansa.

Temuan Efimova ini kiranya dapat menambah fakta-fakta baru untuk mendudukkan proporsi sebenarnya dari Peristiwa Madiun, sekalian memberi titik terang serta lebih berimbang pada jawaban pertanyaan, 'siapa sesungguhnya di balik gerakan Muso pada tahun 1948 di Madiun?

Selasa, 17 Juni 2014

Buku Dari Gontor Ke pulau Buru, Memoar H Achmadi Sahal

Jual Buku Dari Gontor Ke pulau Buru, Memoar H Achmadi Moestahal, Penerbit Syarikat
Buku Dari Gontor Ke pulau Buru, Memoar H Achmadi Moestahal.
Penerbit Syarikat
Kondisi Baru, Stok Lama
Harga Rp 95.000
TERJUAL SRAGEN  .dimungkinkan pesan ulang

Sabtu, 31 Mei 2014

Jual Buku Menggadaikan Ingatan ( politisasi Islah dalam kasus Priok)

Jual Buku Menggadaikan Ingatan (politisasi Islah dalam kasus Priok) Penulis :Wahyudi A MuhammadJudul : Menggadaikan Ingatan (politisasi Islah dalam kasus Priok)
Penulis :Wahyudi A Muhammad
Harga Rp 45.000
Penerbit Syarikat
Ukuran 14 x21
Kondisi Baru, Bagus, ada yang segel


Sabtu, 17 Mei 2014

Jual Buku OPOSISI PASCA TRADISI / HASSAN HANAFI

Jual Buku OPOSISI PASCA TRADISI / HASSAN HANAFI
Judul OPOSISI PASCA TRADISI
(judul asli: Humum AlFikr al Watan, at Turas wa al Asr wa al Handasah Juz I ,341-555. Dar Qubba' Kairo 1988)
Harga Rp 50.000 

Penulis HASSAN HANAFI
Penerjemah: Khairon Nahdhiyyin
Penerbit Syarikat 2003
HVS, ix+309hlm, 14x21. berat 350gram

Kondisi stoklama, Baru, tanpaSegel..
Minat line.wa.sms 0896-6116-2026 BBM 3300A029

Sabtu, 26 April 2014

Jual Buku Dari Gontor Ke Pulau Buru, Memoar H. Achmadi Moestahal

Judul: Dari Gontor ke Pulau Buru: Memoar H. Achmadi Moestahal
Penulis: Achmadi Moestahal
Harga Rp 85.000
Penerbit: Syarikat,
Tahun 2002
Tebal: 368 halaman
Ukuran 14 x21
Kertas isi Hvs
Kondisi: Baru, Stok lama, bukan bekas

Kalau sejumlah buku dilarang beredar oleh pemerintah, konon buku ini sempat ditarik dari peredaran oleh penulisnya sendiri, Jadi buku ini termasuk langka.


Sabtu, 12 April 2014

Jual Buku Pemberontakan Komunis Silungkang 1927

Jual Buku Pemberontakan Komunis Silungkang 1927: Studi Gerakan Sosial di Sumatera Barat, Penulis Mestika Zed  Penerbit Syarikat IndonesiaBuku Pemberontakan Komunis Silungkang 1927: Studi Gerakan Sosial di Sumatera Barat. Harga Rp 55.000 
Penulis Mestika Zed
Penerbit Syarikat Indonesia,
Tahun 2004
Tebal 220 halaman
Kondisi : Segel penerbit, Stok lama
Tersedia 1 buah, Langka.

Satu karya dari Mestika Zed yang bertajuk Pemberontakan Komunis Silungkang 1927: Studi Gerakan Sosial di Sumatera Barat menampilkan sudut dan sisi lain dari gerakan komunis di Indonesia, jauh sebelum indung telur Orde Baru dibentuk dan dilahirkan di negeri ini. Kehadiran buku ini memberikan kontribusi signifikan dalam mempelajari gejolak protes dan gerakan perlawanan terhadap rezim penguasa. Seperti yang ditulis Mestika dalam kata pengantar, bahwa isi dari buku ini tetap relevan menyelami dinamika yang berubah. Siapa pun bisa memetik manfaat dari sebagian unsur masa lalu yang bertahan dan hadir di masa sekarang.

Selasa, 25 Maret 2014

Jual Buku DARI MOSKOW KE MADIUN?, Penulis Larissa M Efimova,

Jual Buku DARI MOSKOW KE MADIUN?, Penulis LARISSA M EFIMOVA;
Judul DARI MOSKOW KE MADIUN? Stalin-PKI dan Hubungan Diplomatik Uni Soviet-Indonesia 1947-1953.
Harga Rp 50.000
Penulis LARISSA M EFIMOVA;
Penerjemah: DR Budiawan
Syarikat 2010,
ukuran :14x21cm;
Halaman :xi+171hlm,HVS.
Berat : 0,3kg
.kondisi Baru, Segel.
Minat sms.wa. 0896-6116-2026/ BBM 3300a029

Review: Selama ini penulisan sejarah resmi menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Madiun 1948 adalah berdirinya negara boneka Soviet, pemberontakan yang didukung Soviet yang komunis atau 'pemerintahan Soviet di bawah pimpinan Muso'.

Profesor Larissa M. Efimova, lewat buku ini menyuguhkan penelusuran seputar awal hubungan Indonesia dengan Uni Soviet dalam rentang waktu 1947-1953 secara detail dan penuh nuansa.
Temuan Efimova ini kiranya dapat menambah fakta-fakta baru untuk mendudukkan proporsi sebenarnya dari Peristiwa Madiun, sekalian memberi titik terang serta lebih berimbang pada jawaban pertanyaan, 'siapa sesungguhnya di balik gerakan Muso pada tahun 1948 di Madiun?

ARIT DAN BULAN SABIT, pemberontakan Komunis 1926 di Banten.

ARIT DAN BULAN SABIT, pemberontakan Komunis 1926 di Banten.



Buku Judul: ARIT DAN BULAN SABIT, pemberontakan Komunis 1926 di Banten.
Harga Rp 70.000 TERJUAL
(Judul Asli: Sickle and Crescent,The Communist Revolt of 1926 in Banten, Cornel University Ithaca, NY 1982)
Penulis:Michael C Williams.
Penerbit Syarikat  2003
HVS, xii+175hlm. 14x21cm. berat 220gram
Kondisi stok gudang, fisik bagus, tanpasegel,langka
Minat wa.0896 6116 2026