Penulis John Field
Harga Rp 50.000
K
Resume: Dengan membangun hubungan dengan sesama,
dan menjaganya agar terus berlangsung sepanjang waktu, orang mampu bekerja
bersama-sama untuk mencapai berbagai hal yang tidak dapat mereka lakukan
sendirian, atau yang dapat mereka capai dengan susah payah.
Orang berhubungan melalui
serangkaian jaringan dan mereka cenderung memiliki kesamaan nilai dengan
anggota lain dalam jaringan tersebut, sejauh jaringan tersebut menjadi sumber
daya, dia dapat dipandang sebagai modal.
Bagaimana
jaringan dapat mewujudkan banyak hal?
Untuk mewujudkan berbagai hal,
seringkali orang memilih untuk berbicara dengan orang yang mereka kenal. Minta
bantuan teman, keluarga, atau kenalan yang dapat dipercaya jauh lebih mudah
daripada berurusan dengan birokrasi, dan hasilnya lebih memuaskan.
Jadi
jaringan yang dimiliki orang benar-benar penting. Namun, dengan mengenal orang
saja belumlah cukup, perlu adanya rasa memiliki kesamaan satu sama lain. Jika
memiliki kesamaan nilai, mereka lebih cenderung bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
Keanggotaan
jaringan dan seperangkat nilai bersama, menjadi inti dari konsep modal sosial.
Putnam mendefinisikan modal sosial, sebagai:
Bagian dari organisasi sosial,
seperti kepercayaan, norma, dan jaringan, yang dapat memperbaiki efisiensi
masyarakat dengan menfasilitasi tindakan terkoordinasi.
Dalam bukunya Bowling alone, putnam menyatakan ia percaya bahwa modal sosial
adalah Hal yang baik dan hancurnya modal sosial adalah Hal yang buruk. Ia
percaya bahwa ada satu sosok jahat (televisi) dan ada banyak anak nakal (mobil,
hilangnya waktu luang, penuaan generasi yang berhadapan dengan tantangan besar
kolektif berupa perang dan depresi), dan ia ingin adanya tindakan untuk
mengembalikan kondisi kesehatannya.
Norma
dan Jaringan dalam Teori Sosial Klasik
Kualitas hubungan antar manusia
telah lama menjadi perhatian para teoritisi sosial. Alexis de Tocqueville,
menggambarkan secara terperinci tumbuh pesatnya kehidupan asosiasional yang
menopang demokrasi dan kekuatan ekonomi ameriaka. Emile Durkheim,
memperkenalkan solidaritas mekanis dan solidaritas organik. Ferdinand Tonnies,
membedakan asosiasi instrumental (gesselschaft/komunitas) dengan asosiasi
instrumental (gesselschaft/ masyarakat). Max Weber, otoritas dan karisma.
Keyakinan akan kualitas hubungan,
dan asosiasinya dengan nilai bersama, mendominasi teori sosiologi klasik.
Konsep
modal sosial menarik perhatian karena beberapa alasan:
1.
Mempresentasikan reaksi
terhadap apa yang kini dipandang sebagai individualisme berlebihan para pembuat
kebijakan (dan pemilih).
2. Gagasan
tentang modal sosial pun dikedepankan oleh perubahan perilaku dan hubungan
sosial akhir-akhir ini.
Modal
sosial memiliki hubungan dengan ekonomi. Dalam paparannya yang begitu
berpengaruh tentang kinerja sekolah di kota-kota amerika, james coleman
mengembangkan konsep modal sosial sebagai cara mengintegrasikan teori sosial
dengan teori ekonomi, dengan mengklaim bahwa modal sosial dan modal manusia
secara umum saling melengkapi.
Bourdieu
Pada awalnya Bourdieu
mendefinisikan modal sosial sebagai “ modal hubungan sosial yang jika
diperlukan akan memberikan ‘dukungan-dukungan’ bermanfaat; modal harga diri dan
kehormatan yang seringkali diperlukan jika orang ingin menerik para klien ke
dalam posisi-posisi yang penting secara sosial, dan yang bisa menjadi alat
tukar, misalnya dalam karier politik”.
Kemudian ia memperbaiki
pandangannya sebagai berikut:
“ modal sosial adalah jumlah sumber
daya, aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok
karena memiliki jaringan tahan lama
berupa hubungan timbal balik perkenalan dan pengakuan yang sedikit banyak
terinstitusionalisasikan.”
Bourdieu
berargumen, mustahil memahami dunia sosial tanpa mengetahui peran ‘modal dalam
segala bentuknya, dan tidak sekadar dalam satu bentuk yang diakui oleh teori
ekonomi’.
Karya bourdieu tentang
modal sosial nyaris diabaikan oleh coleman dan putnam, maupun oleh ilmuan
sosial lainnya. Hal ini karena bourdieu tidak melihat sisi gelap modal sosial.
Kendati perhatiannya terhadap ketimpangan dan kekuasaan adalah koreksi yang
sangat berguna bagi putnam dan coleman, penitikberatan satu sisi pada manfaat
modal sosial bagi para pemiliknya diyakini sebagai satu kelemahan. Bourdieu
melihat modal sosial yang terkesan sedikit kuno dan individualistis.
Coleman
Modal sosial menurut
coleman, merepresentasikan sumber daya karena hal ini melibatkan harapan akan
resiprositas, dan melampaui individu mana pun sehingga melibatkan jaringan yang
lebih luas yang hubungan-hubungannya diatur oleh tingginya tingkat kepercayaan
dan nilai-nilai bersama.
Coleman pengerak utama
lahirnya teori pilihan rasional dan berusaha menempatkan konsepsinya tentang
modal sosial. Bagi coleman, konsep modal sosial adalah saranauntuk menjelaskan
bagaimana orang berusaha bekerja sama.
Minat coleman pada
modal sosial lahir dari upaya untuk menjelaskan hubungan antara ketimpangan
sosial dengan prestasi akademik di sekolah. Coleman kemudian mendefinisikan
modal sosial sebagai:
“seperangakat sumber daya yang
melekatpada hubungan keluarga dan dalam organisasi sosial komunitas dan yang
berguna bagi perkembangan kognitif atau sosial anak atau orang yang masih muda.
Sumber-sumber daya tersebut berbeda bagi orang-orang yang berlainan dan dapat
memberikan manfaat penting bagi anak-anak dan remaja dalam perkembangan modal
manusia mereka.”
Pada
bagian lain, ia mendefinisikan modal sosial dalam kaitannya dengan perkembangan
anak sebagai:
“norma, jaringan, dan hubungan
antara orang dewasa dan akan-anak yang sangat bernilai bagi tumbuh kembang
anak. Modal sosial ada di dalam keluarga, namun juga di luar keluarga, di dalam
komunitas.”
Menurut coleman, keluarga merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya modal sosial.
Antara
bourdieu dan coleman, keduanya memiliki kesamaan perhatian terhadap modal
sosial sebagai sumber prestasi pendidikan. Keduanya melihat interaksi sosial
sebagai bentuk pertukaran, meskipun bagi coleman hal ini mengarah pada pilihan
rasional, sementara bourdieu merupakan basis bagi materialisme budaya.
Putnam
Putnam
menggunakan konsep modal sosial untuk lebih banyak menerangkan
perbedaan-perbedaan dalam keterlibatan yang dilakukan warga. “dalam hal ini
modal sosial merujuk pada bagian organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma,
dan jaringan, yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi
tindakan-tindakan terkoordinasi.”
Dalam
bukunya Bowling Alone, putnam menulis
bahwa modal sosial amerika mengalami kemerosotan jangka panjang, dan sebab
utama masalah kemunduran ini adalah munculnya televisi. Dalam hal ini, liga
boling menjadi metafora dari ragam aktifitas asosiasional yang menyatukan
orang-orang yang relatif asing secara rutin dan sering, membantu membangun dan
memelihara jaringan yang lebih luas dan nilai yang mendukung resiprositas dan
kepercayaan secara umum.
Definisi
putnam tentang modal sosial mengalami sedikit perubahan:
Modal sosial adalah bagian dari
kehidupan sosial, jaringan, norma, dan kepercayaan yang mendorong partisipan
bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Gagasan inti dari teori modal
sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki nilai, kontak sosial mempengaruhi
produktivitas individu dan kelompok.
Demikianlah
modal sosial dikonsepsikan oleh Bourdieu, Coleman, Putnam, namun ketiganya
melakukannya dengan cara yang berbeda.
Bourdieu meletakkan pendekatan ini
pada satu arah, melihat modal sosial sebagai aset yang dimanfaatkan oleh
kelompok elite, khususnya mereka yang memiliki modal finansial dan/atau modal
budaya yang terbatas, seperti bangsawanprancis dalam menjalani profesinya.
Bagi coleman, modal sosial pun
dapat menjadi sumber daya bagi mereka yang relatif tidak diuntungkan, namun ia
dan bourdieu sama-sama menitikberatkan aset sebagai sesuatu yang menjadi milik
individu atau keluarga.
Putnam menggali konsep ini lebih
dalam lagi, ketika melihatnya sebagai sumber daya yang berfungsi pada level
sosial. Ciri ini menjadikan penjelasan Putnam rentan pada tuduhan
fungsionalisme, dan dapat membantu menjelaskan penekanan yang terus
dilakukannya pada sisi cemerlang modal sosial.(rymasiringo.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar