Jumat, 28 Maret 2014

Jual Buku Modal Sosial /John Filed

Jual Buku Modal Sosial, Penulis John FieldJudul Modal Sosial
Penulis John Field
Harga Rp 50.000 
Penerbit Kreasi Wacana
Terbit 2009
ISBN: 978-602-8784-01-6
Kondisi : baru segel


Resume: Dengan membangun hubungan dengan sesama, dan menjaganya agar terus berlangsung sepanjang waktu, orang mampu bekerja bersama-sama untuk mencapai berbagai hal yang tidak dapat mereka lakukan sendirian, atau yang dapat mereka capai dengan susah payah.
Orang berhubungan melalui serangkaian jaringan dan mereka cenderung memiliki kesamaan nilai dengan anggota lain dalam jaringan tersebut, sejauh jaringan tersebut menjadi sumber daya, dia dapat dipandang sebagai modal.
            Bagaimana jaringan dapat mewujudkan banyak hal?
Untuk mewujudkan berbagai hal, seringkali orang memilih untuk berbicara dengan orang yang mereka kenal. Minta bantuan teman, keluarga, atau kenalan yang dapat dipercaya jauh lebih mudah daripada berurusan dengan birokrasi, dan hasilnya lebih memuaskan.
            Jadi jaringan yang dimiliki orang benar-benar penting. Namun, dengan mengenal orang saja belumlah cukup, perlu adanya rasa memiliki kesamaan satu sama lain. Jika memiliki kesamaan nilai, mereka lebih cenderung bekerja sama untuk mencapai tujuan.
            Keanggotaan jaringan dan seperangkat nilai bersama, menjadi inti dari konsep modal sosial. Putnam mendefinisikan modal sosial, sebagai:
Bagian dari organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan, yang dapat memperbaiki efisiensi masyarakat dengan menfasilitasi tindakan terkoordinasi.
Dalam bukunya Bowling alone, putnam menyatakan ia percaya bahwa modal sosial adalah Hal yang baik dan hancurnya modal sosial adalah Hal yang buruk. Ia percaya bahwa ada satu sosok jahat (televisi) dan ada banyak anak nakal (mobil, hilangnya waktu luang, penuaan generasi yang berhadapan dengan tantangan besar kolektif berupa perang dan depresi), dan ia ingin adanya tindakan untuk mengembalikan kondisi kesehatannya.
Norma dan Jaringan dalam Teori Sosial Klasik
Kualitas hubungan antar manusia telah lama menjadi perhatian para teoritisi sosial. Alexis de Tocqueville, menggambarkan secara terperinci tumbuh pesatnya kehidupan asosiasional yang menopang demokrasi dan kekuatan ekonomi ameriaka. Emile Durkheim, memperkenalkan solidaritas mekanis dan solidaritas organik. Ferdinand Tonnies, membedakan asosiasi instrumental (gesselschaft/komunitas) dengan asosiasi instrumental (gesselschaft/ masyarakat). Max Weber, otoritas dan karisma.
Keyakinan akan kualitas hubungan, dan asosiasinya dengan nilai bersama, mendominasi teori sosiologi klasik.
            Konsep modal sosial menarik perhatian karena beberapa alasan:
1.      Mempresentasikan reaksi terhadap apa yang kini dipandang sebagai individualisme berlebihan para pembuat kebijakan (dan pemilih).
2.      Gagasan tentang modal sosial pun dikedepankan oleh perubahan perilaku dan hubungan sosial akhir-akhir ini.
Modal sosial memiliki hubungan dengan ekonomi. Dalam paparannya yang begitu berpengaruh tentang kinerja sekolah di kota-kota amerika, james coleman mengembangkan konsep modal sosial sebagai cara mengintegrasikan teori sosial dengan teori ekonomi, dengan mengklaim bahwa modal sosial dan modal manusia secara umum saling melengkapi.
Bourdieu
Pada awalnya Bourdieu mendefinisikan modal sosial sebagai “ modal hubungan sosial yang jika diperlukan akan memberikan ‘dukungan-dukungan’ bermanfaat; modal harga diri dan kehormatan yang seringkali diperlukan jika orang ingin menerik para klien ke dalam posisi-posisi yang penting secara sosial, dan yang bisa menjadi alat tukar, misalnya dalam karier politik”.
Kemudian ia memperbaiki pandangannya sebagai berikut:
“ modal sosial adalah jumlah sumber daya, aktual atau maya, yang berkumpul pada seorang individu atau kelompok karena memiliki jaringan tahan lama  berupa hubungan timbal balik perkenalan dan pengakuan yang sedikit banyak terinstitusionalisasikan.”
            Bourdieu berargumen, mustahil memahami dunia sosial tanpa mengetahui peran ‘modal dalam segala bentuknya, dan tidak sekadar dalam satu bentuk yang diakui oleh teori ekonomi’.
Karya bourdieu tentang modal sosial nyaris diabaikan oleh coleman dan putnam, maupun oleh ilmuan sosial lainnya. Hal ini karena bourdieu tidak melihat sisi gelap modal sosial. Kendati perhatiannya terhadap ketimpangan dan kekuasaan adalah koreksi yang sangat berguna bagi putnam dan coleman, penitikberatan satu sisi pada manfaat modal sosial bagi para pemiliknya diyakini sebagai satu kelemahan. Bourdieu melihat modal sosial yang terkesan sedikit kuno dan individualistis.
Coleman
Modal sosial menurut coleman, merepresentasikan sumber daya karena hal ini melibatkan harapan akan resiprositas, dan melampaui individu mana pun sehingga melibatkan jaringan yang lebih luas yang hubungan-hubungannya diatur oleh tingginya tingkat kepercayaan dan nilai-nilai bersama.
Coleman pengerak utama lahirnya teori pilihan rasional dan berusaha menempatkan konsepsinya tentang modal sosial. Bagi coleman, konsep modal sosial adalah saranauntuk menjelaskan bagaimana orang berusaha bekerja sama.
Minat coleman pada modal sosial lahir dari upaya untuk menjelaskan hubungan antara ketimpangan sosial dengan prestasi akademik di sekolah. Coleman kemudian mendefinisikan modal sosial sebagai:
“seperangakat sumber daya yang melekatpada hubungan keluarga dan dalam organisasi sosial komunitas dan yang berguna bagi perkembangan kognitif atau sosial anak atau orang yang masih muda. Sumber-sumber daya tersebut berbeda bagi orang-orang yang berlainan dan dapat memberikan manfaat penting bagi anak-anak dan remaja dalam perkembangan modal manusia mereka.”
            Pada bagian lain, ia mendefinisikan modal sosial dalam kaitannya dengan perkembangan anak sebagai:
“norma, jaringan, dan hubungan antara orang dewasa dan akan-anak yang sangat bernilai bagi tumbuh kembang anak. Modal sosial ada di dalam keluarga, namun juga di luar keluarga, di dalam komunitas.”
Menurut coleman, keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya modal sosial.
            Antara bourdieu dan coleman, keduanya memiliki kesamaan perhatian terhadap modal sosial sebagai sumber prestasi pendidikan. Keduanya melihat interaksi sosial sebagai bentuk pertukaran, meskipun bagi coleman hal ini mengarah pada pilihan rasional, sementara bourdieu merupakan basis bagi materialisme budaya.
Putnam
            Putnam menggunakan konsep modal sosial untuk lebih banyak menerangkan perbedaan-perbedaan dalam keterlibatan yang dilakukan warga. “dalam hal ini modal sosial merujuk pada bagian organisasi sosial, seperti kepercayaan, norma, dan jaringan, yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan terkoordinasi.”
            Dalam bukunya Bowling Alone, putnam menulis bahwa modal sosial amerika mengalami kemerosotan jangka panjang, dan sebab utama masalah kemunduran ini adalah munculnya televisi. Dalam hal ini, liga boling menjadi metafora dari ragam aktifitas asosiasional yang menyatukan orang-orang yang relatif asing secara rutin dan sering, membantu membangun dan memelihara jaringan yang lebih luas dan nilai yang mendukung resiprositas dan kepercayaan secara umum.
            Definisi putnam tentang modal sosial mengalami sedikit perubahan:
Modal sosial adalah bagian dari kehidupan sosial, jaringan, norma, dan kepercayaan yang mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Gagasan inti dari teori modal sosial adalah bahwa jaringan sosial memiliki nilai, kontak sosial mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok.
            Demikianlah modal sosial dikonsepsikan oleh Bourdieu, Coleman, Putnam, namun ketiganya melakukannya dengan cara yang berbeda.
Bourdieu meletakkan pendekatan ini pada satu arah, melihat modal sosial sebagai aset yang dimanfaatkan oleh kelompok elite, khususnya mereka yang memiliki modal finansial dan/atau modal budaya yang terbatas, seperti bangsawanprancis dalam menjalani profesinya.
Bagi coleman, modal sosial pun dapat menjadi sumber daya bagi mereka yang relatif tidak diuntungkan, namun ia dan bourdieu sama-sama menitikberatkan aset sebagai sesuatu yang menjadi milik individu atau keluarga.
Putnam menggali konsep ini lebih dalam lagi, ketika melihatnya sebagai sumber daya yang berfungsi pada level sosial. Ciri ini menjadikan penjelasan Putnam rentan pada tuduhan fungsionalisme, dan dapat membantu menjelaskan penekanan yang terus dilakukannya pada sisi cemerlang modal sosial.(rymasiringo.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar