Judul ; Seperti Roda Berputar , perubahan sosial sebuah Kampung di Jakaarta
Penulis Lea Jellinek.
Harga Rp 60.000
Pengantar Sajogyo.
Penerbit LP3ES
kondisi: seken,stok 1
Minat sms.wa. 0896-6116-2026
Resensi by Kunya.wordpress
Kalau dalam postingan sebelum – sebelumnya gw selalu berbagi tentang selera gw dalam mendengarkan musik, kali ini gw mau berbagi tentang buku – buku yang telah gw baca. Edisi perdana seri pimping out a book ini adalah buku berjudul The Wheel of Fortune: The history of a poor community in Jakarta karya Lea Jellinek. Buku ini telah diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan judul Seperti Roda Berputar: Perubahan Sosial di Sebuah Kampung di Jakarta yang diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1994.
Buku ini menceritakan tentang dinamika kehidupan pendduk kampung Kebon Kacang pada tahun 1930an – 1980an. Yang menarik dari buku ini adalah ketika kita membacanya, kita seakan dibawa ke suasana Kebon Kacang pada tahun itu. Kita seakan bisa mendengar riuh rendah penduduk Kebon Kacang pada pagi hari ketika mereka keluar mencari nafkah. Kita seakan ikut dalam percakapan ibu – ibu yang sedang bergosip di gang – gang sempit dekat rumahnya.
Lea memang sanggup menangkap dinamika hubungan masyarakat Kebon Kacang itu karena dia benar – benar terjun langsung dan berinteraksi sehari – hari dengan masyarakat Kebun Kacang selama 15 tahun. Pengalaman yang dituangkan dalam sebuah penelitian sosiologis itu terasa benar – benar menyentuh dan real. Mungkin karena waktu yang dihabiskan oleh Lea dalam mengkompilasi penelitiannya itu. atau mungkin karena niat awal Lea berinteraksi dengan penduduk Kebon Kacang bukanlah untuk meneliti kehidupan mereka tapi hanya sekedar karena keingintahuannya akan kehidupan pedagang es langganan dia.
Kebon Kacang menggambarkan kehidupan kampung kumuh di tengah ibukota yang begitu dekat dengan pusat pemerintahan namun juga begitu jauh. Lea menggambarkan dalam bukunya bagaimana dinamika hubungan penduduk kampung Kebon Kacang dengan pemerintah, dari yang sedikit sekali pengaruhnya pada tahun 1950-an sampai kemudian memporak-porandakan kampung pada tahun 1980-an dengan program penggusurannya.
Lea juga menggambarkan bagaimana hubungan antar penduduk di Kebun Kacang. Bagaimana lemahnya ikatan perkawinan yang terjadi di sana, bagaimana kuatnya pertalian antara saudara sedarah maupun sekampung. Bagaimana dinamika wanita yang bekerja untuk diri sendiri dan keluarganya. Lea benar – benar spot on dalam menggambarkan dinamika kehidupan penduduk kampung kumuh di Jakarta ini. Buat yang sedang mencari bahan bacaan di waktu senggang dan ingin mengetahui sejarah kampung di Jakarta, ada baiknya kalau menilik buku ini. Gw ga tau apakah buku ini masih dijual di toko buku, tapicoba saja cari di perpustakaan. Gw berhasil mendapatkan buku ini juga dari perpustakaan UI.
Anyway, ini ada review tentang buku ini yang gw rasa cukup menggambarkan. Silahkan cek di sini kalau tertarik. Selamat membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar