Buku : Sistem Administrasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik dalam Perspektif Otonomi Daerah
Penulis : Dr. Hardiyansyah, M.Si
Ukuran : 16 x 23 cm
Tebal : xvi + 194 hlm
ISBN : 978-602-8545-93-8
email: sibukmainbuku@gmail.com
Deskripsi :
Penulis : Dr. Hardiyansyah, M.Si
Ukuran : 16 x 23 cm
Tebal : xvi + 194 hlm
ISBN : 978-602-8545-93-8
Harga : Rp 45.000
Minat sms.wa. 0896-6116-2026 BBM 3300A029email: sibukmainbuku@gmail.com
Deskripsi :
Sejak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah (desentralisasi), banyak
terjadi perubahan dalam administrasi dan manajemen kepegawaian, dan
perubahan ini membawa implikasi yang sangat luas bagi pelaksanaan tugas
aparatur di daerah. Perubahan yang sangat mendasar adalah kewenangan
yang diberikan pemerintah kepada kepala daerah (gubernur,
bupati/walikota) yang sangat besar berkenaan dengan pengelolaan
kepegawaian di daerah, mulai dari pengangkatan, promosi dalam jabatan,
kenaikan pangkat, hingga kepada pemberhentian pegawai. Kewenangan yang
besar tersebut diharapkan akan membantu kelancaran keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah, karena sumber daya manusia aparatur (PNS) di
daerah merupakan ujung tombak dalam implementasi kebijakan otonomi
daerah. Namun demikian kenyataan menunjukkan bahwa setelah lebih dari
satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah, banyak terjadi penyalahgunaan
wewenang oleh kepala daerah, diantaranya adalah pengangkatan tenaga
honorer yang terkesan asal-asalan (tidak memiliki standar dan
kompetensi), pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan promosi
jabatan yang banyak terimplikasi pada praktek korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN) dan pengangkatan pejabat yang tidak memiliki kualifikasi
dan kompetensi (seringkali hanya didasarkan pada keterlibatan seseorang
dalam tim sukses pemilihan kepala daerah). Meskipun kepala daerah
diberikan kewenangan yang sangat besar terhadap urusan kepegawaian di
daerah, namun kewenangan tersebut tidak serta-merta dilakukan dengan
serampangan (asal-asalan) dengan melanggar kaidah-kaidah dan norma-norma
kepatutan kepegawaian yang selama ini telah diberlakukan, seperti
penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya (the right man on the right
job) yang merupakan kaidah dan prinsip yang berlaku secara universal.
Manakala hal ini terus terjadi, maka akan menganggu kinerja sumber daya
manusia aparatur secara umum, mengganggu sistem karir dan akan
menghambat aktivitas pelayanan publik, menurunnya kepercayaan publik
kepada pemerintah daerah dan pada gilirannya akan berimbas kepada
sulitnya/gagalnya pelaksanaan otonomi daerah. Buku ini sangat baik
dibaca oleh para akademisi, praktisi, pejabat publik di daerah, serta
oleh mahasiswa yang mengkaji tentang administrasi dan manajemen sumber
daya manusia sektor publik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar