Selasa, 05 Agustus 2014

Jual Buku Vodka dan Birahi Seorang Nabi / ST Sunardi

Jual Buku Vodka dan Birahi Seorang Nabi ST Sunardi JalasutraJudul Vodka dan Birahi Seorang Nabi
Penulis: St. Sunardi
Harga Rp 85.000
Penerbit Jalasutra
Cetakan: 1, Juli 2012
Tebal: xvi + 444 halaman
Dimensi: 15x23 cm
ISBN: 978-602-8252-73-7
Kondisi Segel Baru
Tersedia 1 Buah

Seni ingin menciptakan sesuatu yang terhingga namun bisa digunakan untuk mengembalikan pengalaman yang tak terhingga yang pernah dialami dan ingin dialami kembali secara terus-menerus oleh manusia.

Seni ingin menciptakan sebuah karya yang bisa diukur dengan akal sehat, bisa dikomunikasikan dan —ini yang penting—bisa memulihkan kembali the infinite atau yang sering dinamakan chaos.

Seni menciptakan jalan untuk mengintip yang tak terbatas, seni menghadirkan the infinite dengan the finite. Rumusan ini sebetulnya hanya untuk mengatakan apa yang sering kita sebut “imajinasi”. Seni memberikan ruang pada kita untuk melapui ruang seni itu sendiri.


KATA PENGANTAR

Buku kumpulan tulisan ini berisikan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan seni dan filsafat seni (Estetika). Tulisan-tulisan ini perlu saya terbitkan pertama-tama karena alasan praktis. Sebagai orang yang mengajar di bidang seni, baik di Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia, dan Universitas Gajah Mada, saya selalu menghadapi persoalan yang tidak pernah (dan mungkin tidak akan pernah) tuntas, yaitu persoalan pewacanaan seni. Setiap kali berhadapan dengan para mahasiswa selalu ada persoalan de gustibus non disputandum—rasa tidak bisa diperdebatkan. Tapi ironisnya, walaupun mereka yakin bahwa seni tidak perlu dibicarakan, mereka tetap saja kuliah di bidang seni! Saya percaya seni bisa dibicarakan tanpa harus berpretensi menggantikan seni dengan omongan. Tulisan-tulisan ini bukan merupakan contoh untuk ngomong tentang seni melainkan pertama-tama ngomong tentang pelbagai aspek hidup kita sekarang lewat seni.

Buku kumpulan karangan ini juga saya maksudkan sebagai dokumentasi pribadi dalam arti yang sebenarnya. Sebagai seorang intelektual yang bekerja dalam lingkup dunia akademis, salah satu tugas utama adalah meneliti. Dokumentasi ini penting untuk melihat jejak-jejak yang sudah saya teliti serta temuannya—walaupun sangat sederhana. Hanya lewat dokumentasi semacam ini orang bisa menghindarkan pengulangan yang tidak perlu. Sebaliknya, dokumentasi semacam ini justru bisa mendorong saya untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai dalam tulisan-tulisan ini. Kalau tidak, akan terjadi bahaya stagnan. Walaupun tulisan-tulisan ini sebagian besar “hanya” merupakan artikel, namun dengan satu dan lain cara saya melakukan penelitian kecil-kecilan. Bahkan kadangkadang membutuhkan waktu berbulan-bulan. Mudah-mudahan dokumentasi ini bisa mendorong pembaca untuk melanjutkan penelitian selanjutnya.

Judul Vodka dan Birahi Seorang “Nabi” (yang saya ambil dari salah satu judul artikel dalam buku ini) saya pilih karena ternyata judul ini bisa mewakili isi dan semangat sebagian besar dari tulisan ini. “Vodka”, “birahi, dan “nabi” merupakan tiga metafora kunci untuk terus berkomunikasi dengan realitas seni yang membuat kita tidak letih mengulang-ulang serpihan-serpihan hidup kita. Semoga buku ini bisa mendorong pembaca untuk terus mencari antidot—yaitu penawar racun yang senantiasa kita butuhkan saat kita meneguk air kehidupan yang kita ambil dari mana-mana. Akhirulkalam, saya ingin mempersembahkan buku ini pada anak dan istri saya—Terra dan Damairia—yang tidak pernah bosan menertawakan jalan hidup saya.[]

St. Sunardi

DAFTAR ISI
Pengantar ~ ix
Pengantar Bibliografis ~ xi
Bagian I Tekstualitas sebagai Peristiwa
1 Ekstasi Politiko-Religius dalam Nyanyian Angsa ~ 3
2 Vodka dan Birahi Seorang “Nabi” ~ 13
3 Tujuh Hari Terakhir di Labirin ~ 23
4 “Hidup ini singkat, Floria …”.
Perempuan dalam Hidup Santo Agustinus ~ 43
5 Ginonjing: Emansipasi Kartini ~ 53
6 Bila Kata Menjadi Peristiwa …!? ~ 69
7 Cala Ibi: Sebuah Simulasi Psikoanalitis ~ 79
8 “Saya Harus Menemukan Zabalawi” ~ 89
9 Estetika Kenikmatan Tekstual
Emansipasi Teks lewat Tubuh ~ 101
10 Noda di Jakarta 2039 ~ 109
11 Puisi-puisi Eksil:
Terasing dari Negeri Orang atau dari Negeri Sendiri? ~ 115
12 Waktu Zarathustra ~ 121
Bagian II Visualitas yang Menerabas
13 Keindahan sebagai Dramatisasi Realitas ~ 133
14 Suara Sang Kala di Tepi Gajahwong ~ 139
15 Traces of Traces Beberapa Catatan Lepas atas Façade
karya Yudhi Surjoatmodjo ~ 155
16 Kebijaksanaan Topeng ~ 163
17 Pinkswing Park: Pohon Kemboja Berdaun Palma ~ 167
18 Ruang Publik Boleh Langka,
Asal Jangan Ruang Komik ~ 179
19 Rupa-Rupa Seni Rp. Seni dalam Festival dan Pasar ~ 183
20 Tanah Kosong ~ 193
21 Strategi Identifikasi lewat Seni ~ 201
22 Waktu Ketiga ~ 211
23 Representasi dalam Komposisi
Ilmu Kemanusiaan Berbasis Seni ~ 223
Bagian III Musikalitas
24 Karawitan Menagih Janji Jepang
Seabad Kelahiran Pengrawit Ki Tjokrowasito ~ 233
25 Musik Pop Berbasis Tradisi ~ 245
26 Musikalitas “Menjadi Indonesia”
Psikologi Musik Lintas Budaya ~ 249
27 Frustrasi dan Agonia
dalam Terjemahan Seni Pertunjukan ~ 259
BAGIAN IV Antara Seni dan Pasar
28 Lagi, Satu Kata: Pasar ~ 271
29 Kesunyian Pohon Cemara dalam Budaya Pop Natal ~ 277
30 Antara Doenia Tjap dan Dunia Cap ~ 283
31 Sampul di Atas Sampul
Memeriksa Poster Promosi Buku Baru di Yogyakarta ~ 289
32 Keluarga “Galeria” ~ 299
33 Mencari Mania dalam Religi, Uang, dan Seni ~ 309
34 Rakyat, Kerakyatan, dan Populer ~ 319
35 Proses Kreatif sebagai Peniruan Inovatif ~ 329
Bagian V Problematika Pengembangan Wacana Seni
36 Ilmu Sosial Berbasis Sastra: Catatan Awal ~ 337
37 ISI Yogyakarta: Centre of Excellence atau Centre of Common Sense? ~ 349
38 Filsafat Naratif atau Narasi Filosofis?
Nasib Filsafat dalam Budaya Postmodern ~ 355
39 Sebuah Catatan tentang Budaya Nasional
dan Humanisme Revolusioner di Indonesia ~ 371
40 “Laguné Cara Landa Kok Tembungé Basa Jawa”
Perspektif Postkolonial dalam Kajian Religi ~ 385
41 “Jaringan Terorisme”
Mengawali Era Propaganda Baru? ~ 399
42 Re-edukasi Tubuh lewat Tari:
Post-scriptum Sarasehan “Kali ini Tari Bicara” ~ 405
43 (Seni) Tradisi Lisan Dilihat Kembali ~ 409
44 Pokok-Pokok Gagasan tentang Nasib Humaniora ~ 417
Daftar Pustaka ~ 429
Tentang Penulis ~ 433
Indeks ~ 435

TENTANG PENULIS
St. Sunardi lahir di Glodogan, Ambarawa, JawaTengah pada 10 September 1960. Ia adalah pengajar di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pernah menjadi Komisaris Penerbit dan Percetakan LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta. Dari tahun 1993-1995 menjadi anggota staf Dian/Interfidei Yogyakarta. Setelah studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Jakarta (1984-1988), ia melanjutkan studi bahasa Arab dan Islam di Pontifical Institute for Arabic and Islamic Studies (PISAI), Roma (1989-1992)), Filsafat Arab Kontemporer di Universitas Kairo (1992-1993). Pada tahun 2000 menyelesaikan program doktornya di bidang sastra Arab kontemporer di PISAI dengan disertasi The Ecstasy of Creation: The Birth of Modern Egyptian Society in Najib Mahfuz Trilogy. Buku-buku yang sudah ditulis antara lain: Takhta Berkaki Tiga(2004), Opera Tanpa Kata(2003), Semiotika Negativa (2002), Paradoks Demokrasi (1997), dan Nietzsche (1996). Selain mengajar di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, saat ini juga mengajar Estetika di Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Pascasarjana Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa Universitas Gajah Mada (Yogyakarta), pengurus Masyarakat Karawitan Jawa (Yogyakarta), Penasehat Langgeng Art Foundation (Yogyakarta).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar