Buku Writing and Being: Kritik Satra Poskolonial
dan Postrukturalisme
Harga Rp 45.000 TERJUAL
Penulis : Nadine Gordimer
Cetakan : 2004
Tebal : 225 halaman
Ukuran : 15 x 21 cm
ISBN : 979-3684-20-8
Bahasa : Indonesia
Deskripsi:
"Untuk siapa Anda menulis?" demikian sebuah pertanyaan yang kerap dilontarkan kepada para penulis, termasuk Nadine Gordimer, penulis terkemuka Afrika Selatan, peraih hadiah Nobel Sastra 1991, Booker Prize 1974, dan sejumlah anugerah sastra internasional lainnya.
Pertanyaan itu memiliki banyak turunan: Dari manakah karakter dalam fiksi itu muncul? Apakah penulis harus berpijak pada realitas terdekatnya, berpihak pada keprihatinan yang dialami bangsanya, ikut serta menentukan arus perubahan kondisi sosial masyarakatnya? Apakah penulis harus memiliki kesadarn politik atau revolusi? Apakah tulisan memang memiliki makna bagi masyarakat dan pembaca yang tengah mengalami ketidakadilan, keprihatinan, penindasan, atau kesewenang-wenangan? Sumbangsih apakah yang wajib diberikan penulis kepada umat manusia?
Nadine Gordimer dengan hati-hati, mendalam, menggugah dan tajam mencoba menguraikan pertanyaan berani itu. Mula-mula dia menelusurinya dari persoalan klasik tentang asal muasal penciptaan penulisan kreatif: fiksi atau realitas. Makin dalam, yang dibahasnya bertambah kompleks. Buku ini memperlihatkan sisi lain Gordimer sebagai esais kuat, komentator budaya dan sastra yang tajam, filosofis, dan revolusioner.
Esai-esai panjang dalam buku ini berasal dari rangkaian ceramah sastra terkemuka di Universitas Harvard, The Charles Eliot Norton Lectures, diberikan Gordimer pada 1991 sebagai penerima Hadiah Nobel. Gordimer mencoba menggunakan kesempatan ceramah itu untuk meletakkan hidup dan karyanya dalam dunia kacau yang kebanyakan betul-betul menguatkan tema tulisannya. Untuk menyempurnakannya, dalam edisi Indoensia ini disertakan Pidato Nobel Sastra yang ia berikan pada 7 Desember 1991, dengan sangat tepat oleh penulis diberi judul Weiting and Being (Tulisan dan Ada).
Buku ini merupakan apologia pro vita sua; catatan atas kemenangannya sebagai penulis, warga negaa, seorang umat manusa. Edward W. Said memuji buku ini karena kebesaran dan kepentingan atas karyanya sebagai penulis dan warga negara", sementara menyebut Gordimer sebagai sosok politik dan moral yang mengesankan."
Jika ingin mendapat kritik sastra yang tajam, kontekstual dengan wacana poskolonialisme, dengan argumen berani, kaya waasan dan bacaan, sekaligus penuh empati kepada masyarakat dan penulis tertindas, tak pelak lagi, kita harus memberikan perhatian dan apresiasi pada buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar