Buku Sastra perempuan Seks, Katrin Bandel.
Harga Rp 54.000. Limited,segel,
Penerbit : Jalasutra
Cetakan : 2006(terbit)
Tebal : 166halaman
Ukuran : 15x21cm
Kondisi : Baru
Dalam dunia sastra Indonesia saat ini "perempuan" dan "seks" merupakan dua isu yang sangat penting "perempuan" terutama dalam arti "pengarang perempuan" dan "seks" sebagai tema karya sastra yang sedang ngetren. Begitu banyak pengarang perempuan baru bermunculan dalam beberapa tahun terakhir ini dan tidak sedikit dari mereka mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari segi respons media, penghargaan sastra, maupun jumlah buku yang terjual. Benarkah karya mereka demikian hebat sehingga pantas dihebohkan serupa itu? Berbagai klaim muncul seputar para "pengarang perempuan baru" itu : tulisan mereka hebat, menciptakan gaya penulisan baru, mereka mendobrak tabu, terutama seputar seks dan hal itu sering dipahami sebagai semacam pembebasan perempuan bahkan sebagai feminisme.
Katrin Bandel dalam buku ini berusaha mempertanyakan klaim-klaim tersebut. Menurutnya kehebohan seputar beberapa penulis perempuan (bukan "perempuan" penulis), yang secara popular disebut sebagai "sastrawangi" itu, sangat berlebihan.
Saya setuju dengan keprihatinan Katrin Bandel bahwa seakan-akan para penulis perempuan dengan sendirinya membongkar represi sosial yang selama ini diderita Oleh : perempuan. Keprihatinan itu bukan tanpa alasan. Di lingkungan akademis, misalnya, tidak jarang para mahasiswa mengangkat karya para penulis perempuan sebagai karya-karya feminis. Katrin Bandel mengingatkan bahwa yang paling penting adalah cara kita berargumentasi dalam memberikan penilaian atau pelabelan. Buku ini muncul dari rasa tidak puas Katrin atas cara para pengamat sastra di Indonesia memperlakukan sastra, terutama karya-karya sastra yang ditulis Oleh : pengarang perempuan.
(Dr. St. Sunardi, Ketua Prog. Pascasarjana Ilmu Religi & Budaya Univ. Sanata Dharma Yogyakarta)
Daftar Isi
----
Tentang Penulis
Bila Perempuan Menulis Perempuan... Oleh : St. Sunardi
1 Karya Sastra sebagai Taman Bermain 1
2 Dukun dan Dokter dalam Sastra Indonesia: (Literature and MedicineSebuah Studi) 13
3 Nyai Dasima dan Nyai Ontosoroh: Sebuah Intertekstualitas Pascakolonial 27
4 Sastra Koran di Indonesia 39
5 Tetapi Kutukanku Terus Berjalan: Pascakolonialitas dalam Cantik Itu Luka 49
6 Religiusitas dalam Novel Tiga Pengarang Perempuan Indonesia 59
7 Lelaki Harimau 79
8 Vagina yang Haus Sperma: Heteronormatifitas dan Falosentrisme Ayu Utami 87
9 Disgrace J.M. Coetzee Incest Nayla: Potret Sang Pengarang Perempuan sebagai Selebriti 123
Sejarah Penerbitan Esei Tentang Penulis
----
Katrin Bandel lahir 29 Desember 1972 di Wuppertal, Jerman. Menyelesaikan doktor dalam sastra Indonesia pada tahun 2004(terbit) di Universitas Hamburg, Jerman, dengan topik Pengobatan dan Ilmu Gaib dalam Prosa Modern Indonesia. Puisi, cerpen, dan eseinya dimuat di Cyber Graffiti, Ini...Sirkus Senyum, Graffiti Imaji, Dian Sastro For President!, Batu Merayu Rembulan, Esei-esei Bentara 2004(terbit), Sastra Pembebasan, Les Cyberlettres, On/Off, mejabudaya, Jurnal Cerpen Indonesia, Bentara, Horison, Basis, Kompas, Bernas, Minggu Pagi, Suara Merdeka, dan di situs sastra cyberpunk Indonesia www.cybersastra.net. Katrin juga seorang pelukis dan pernah berpameran tunggal di ViaVia Caf Yogyakarta. Saat ini menetap di Yogyakarta dan menjadi dosen tamu mata kuliah Teori-teori Budaya dan Gender Studies di program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar