Selasa, 17 Februari 2015

Jual Buku Demi Bangsaku: Pertentangan Sukarno vs Hatta / Wawan Tunggul Alam, SH

Jual Buku Demi Bangsaku: Pertentangan Sukarno vs Hatta, Wawan Tunggul Alam, SH
Buku Demi Bangsaku: Pertentangan Sukarno vs Hatta
Harga Rp 120.000
Pengarang Wawan Tunggul Alam, SH
Penerbit Gramedia
Tanggal Publish 24 Nov 2008
Dimensi: 15 x 23 cm
Tebal: 482 halaman
Cover: Soft Cover
ISBN: 979-22-0220-X
Kondisi : Segel, bagus baru

Ringkasan Buku Demi Bangsaku: Pertentangan Sukarno vs Hatta
Di tengah musim pancaroba, di mana kita sedang mencari format yang pas bagi kehidupan berbangasa, perlu sekali kiranya kita melongok kembali warisan para Bapak Bangsa kita, termasuk terbesar diantaranya adalah Bung Karno dan Bung Hatta. Dipersatukan oleh cita-cita yang sama, kedua tokoh ini memiliki konsep kehidupan bernegara yang sama sekali berbeda.

Buku ini memaparkan pertalian Bung Karno dan Bung Hatta yang merupakan sebuah siklus "dari dwitunggal", karena kedua tokoh besar ini masing-masing telah menjadi panji-panji, manjadi "dwitunggal", setelah keduanya bersatu dan menghilangkan segala perbedaan demi mencapai cita-cita bersama dan memimpin bangsanya memasuki pintu gerbang kemerdekaan. Tapi, akhirnya, perjalanan mereka harus berakhir dengan "dwitangal", setelah mereka saling tak sepahamm dalam banyak hal, seperti yang terjadi semula di masa pergerakan.

Yang menarik dan mungkin justru merupakan pelajaran amat berharga bagi para politisi kita sekarang, ialah bahwa pertentangan itu tak menyangkut soal pribadi tanpa caci maki tanpa pergerahan massa apalagi anarkis.

"Jasmerah"! kata Bung Karno. "Jangan sekali kali melupakan sejarah! Kita bahkan bisa benyak belajar dari sejarah yang penuh pertentangan antara dua tokoh besar itu.

***********
Tentang Pengarang: Wawan Tunggul Alam, SH
Lahir di Jakarta, 6 September 1964. Setamat dari SMA Negeri 6 Jakarta, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum, UKI Jakarta, dan meraih gelar kesarjanaan pada 1988. Setelah itu, sempat mendirikan LKHI (Lembaga Konsultasi Hukum Indonesia). Memasuki dunia jurnalistik pada tahun 1990 sebagai wartawan di tabloid Monitor (Gramedia), pada tahun 1991 ia bekerja di tabloid Bintang Indonesia. Dunia ekonomi mulai dikenal setelah menjadi Redaktur di majalah ekonomi Prospek, 1995-1996. Sedangkan dunia perkotaan (metropolitan) mulai diselami sejak menjadi Redaktur di surat kabar harian metro Berita Yudha (manajemen baru non-ABRI), awal Januari 1996, kemudian kembali ke dunia ekonomi dengan menjadi Redaktur di majalah ekonomi Prospek (Jawa Pos Group), 1997-1998. Puncak karier jurnalistik dia raih setelah menjadi Redaktur Pelaksana yang tak lama kemudian sebgai Pemimpin Redaksi Tabloid hukum dan HAM BK (Berita Keadilan), di bawah Jawa Pos Group, pada tanggal 1998-2000. Setelah itu, ia aktif mengelola perusahaan di bawah bendera Wartapena Communication.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar