Judul buku : SOEKARNO & CINA
Penulis : NURANI SOYOMUKTI
Harga Rp 50.000 dari Rp. 55.000
Terbit : 2012
Penerbit : Garasi
Tebal buku : 332 halaman
Berat buku : 400 gram
ISBN : 978-979-25-4910-2
Kondisi : Baru (segel)
sinopsis
Sukarno pernah menjadi bahan perdebatan sebagai politisi yang paling penting dalam menentukan lintasan sejarah postkolonial Indonesia sampai dengan tahun 1965. Pengaruhnya yang luas dan pencapaiannya terhadap politik Indonesia di dalam maupun di luar negeri telah terdokumentasikan untuk diteliti dan dianalisis secara ekstensif. Meskipun terdapat beberapa konsensus dasar mengenai kontribusi Sukarno untuk pembangunan politik Indonesia, para ahli banyak yang tidak setuju terhadap sumber-sumber pemikirannya. Sementara beberapa orang melihatnya sebagai seorang negarawan yang telah dibentuk oleh pendidikan Barat dan oleh pengalaman gerakan nasionalisnya, beberapa orang juga melihatnya sebagai versi modern dari penguasa Hindu-Jawa, yang tindakannya dipandu oleh paham Jawa tradisional.
Terlepas dari perdebatan tentang pembentukan pemikiran dan tindakan Soekarno, ternyata hal ini telah bermula lebih dari dua dekade yang lalu, wacana ilmiah ini telah menjadi dirkursus sepanjang kerangka pengaruh Barat melawan tradisi Jawa. Dalam esensinya yang berdasarkan paradigma Barat, belum ada tempat untuk mengeksplorasi relevansi dari persepsi Sukarno dengan pengalaman negara-negara Asia lain (seperti Cina) dalam hal evolusi pemikirannya. Memang, ini bukan berarti sebuah fenomena yang ekslusif. Standar perlakuan Barat terhadap Indonesia di jaman postkolonial, seperti yang dibayangkanoleh Herbert Feith dan Daniel Lev, juga menunjukkan peran Cina yang tidak boleh diabaikan (baik dibayangkan dan yang sebenarnya) dalam transformasi Indonesia. Dalam diskusi-nya dinyatakan secara jelas bahwa terdapat pengaruh eksternal pada pemikiran politik Indonesia, Feith hanya merujuk pada ide-ide Barat saja dan sama sekali mengabaikan ide-ide dari Cina dan Jepang terhadap model tradisi intelektual Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar