Judul Demokrasi Lokal: Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan dan Bali
Harga Rp 49.000 OFF
Pengarang Zuhro, R. Siti
Kategori Demokrasi-Bali-Sumatera Barat-Sulawesi Selatan-Jawa Timur-budaya Politik Lokal
Bahasa Indonesia
Penerbit Ombak
Tahun 2009
Tebal xviii + 296 hlm;
Ukuran 15,5 x 24 cm
ISBN/ISSN 978-602-8335-09-6
Abstract/Notes Studi yang dilakukan oleh Tim Peneliti The Habibie Center ini dapat membantu menjelaskan sejauh mana nilai-nilai budaya demokrasi telah berkembang di masyarakat lokal di Indonesia. Dengan kata lain, sejauh mana nilai-nilai budaya feodal telah berhasil disingkirkan dan digantikan oleh nilai-nilai budaya demokrasi. Studi ini juga diharapkan bisa menunjukkan apa saja kendala yang dihadapi dalam proses transisi dari budaya feodal ke budaya demokrasi.
Studi ini menarik untuk dibaca karena ia menyajikan beberapa temuan penting tentang budaya politik lokal yang ada sekarang ini. Kajian ini tidak saja penting dan relevan bagi akademisi dan peneliti, tapi juga penting bagi masyarakat luas yang berminat mengetahui dan mempelajari perkembangan demokrasi di Indonesia.
Maswadi Rauf
(Guru Besar FISIP Universitas Indonesia)
Buku ini pada dasarnya hendak memeriksa hubungan timbal balik antara "Budaya-demokrasi serta demokrasi-budaya" menurut keragaman kelompok budaya-politik. Yang ingin dilihat bukan hanya bagaimana corak budaya lokal mempengaruhi proses demokratisasi, tetapi juga bagaimana perkembangan demokratisasi yang digulirkan, termasuk di dalamnya kebijakan otonomisasi, mempengaruhi budaya politik lokal.
Dengan demikian, perkembangan budaya politik bisa dilihat sebagai proses dialektika antara kesinambungan dan perubahan. Juga bisa diidentifikasi unsur-unsur budaya mana yang kompatibel dengan nilai-nilai demokrasi, serta kebijakan politik macam apa pula yang bisa membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan budaya masyarakat.
Dengan upaya seperti itu, diharapakan bisa diidentifikasi khasanah kebudayaan lokal macama apa yang bisa dipertahankan, dan unsur-unsur inovasi apa saja yang bisa didifusiakan ke dalam proses belajas sosial secara kolektif, dakam usaha menyehatkan perkembangan demokrasi di Indonesia.
Yuda Latif (Direktur Eksekutif Reform Institute)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar