Judul : Semiotika dan Hipersemiotika
Kode, Gaya & Matinya Makna
≈ Yasraf Amir Piliang
Harga Rp. 89.000
Penerbit: Jalasutra
Ukuran: 15 x 24 cm
Halaman: 430
Berat: 427 gram
Ulasan Editorial
Buku ini dimulai dari definisi semiotika oleh Umberto Eco yang mengatakan bahwa semiotika “pada prinsipnya adalah sebuah disiplin yang mempelajari sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta.” Definisi Eco ini meski sangat mencengangkan banyak orang –secara eksplisit menjelaskan betapa sentralnya konsep dusta didalam wacana semiotika, sehingga dusta tampaknya menjadi prinsip utama semiotika itu sendiri. Lebih lanjut Eco mengemukakan: “Bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, maka sebaliknya ia tidak dapat pula digunakan untuk mengungkapkan kebenaran: ia pada kenyataannya tidak dapat digunakan untuk “mengungkapkan” apa-apa. Saya piker definisi sebagai teori kedustaan sudah sepantasnya diterima sebagai program komprehensif untuk semiotika umum.
Terkait definisi itu, Yasraf mengembangkan konsep hipersemiotika, meski pun tidak dengan sendirinya hipersemiotika dapat diartikan sebagai teori kedustaan. Awalan hipersemiotika - yang bermakna melampaui – memperlihatkan bahwa hipersemiotika bukan sekedar teori kedustaan, akan tetapi teori yang berkaitan dengan relasi-relasi lainnya yang lebih kompleks antara tanda, makna, dan realitas, khususnya relasi simulasi. Dari pembahasan tersebut, Yasraf lalu menerapkan kajiannya untuk membedah gaya, kode hingga matinya makna, dan ditutup dengan penerapan semiotika dalam metode penelitian interpretatif, iklan, agama, dan cultural studies pengkajian tanda.
Buku ini, sebagai suatu buku utuh, berhasil memperlihatkan secara menyeluruh dan secara rinci tentang (bahasan)nya. Pemaparan deskriptif informative nyaris leksikografis, yang menuntut ketekunan cermat ini, sangatlah berharga sebagai suatu tahapan dasar untuk melakukan refleksi lebih mendalam dan substansial selanjutnya atas kipra peradaban mutakhir dunia kita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar