Sosiologi Tubuh (Membentang Teori di Ranah Aplikasi)
Harga Rp 75.000
Penulis: Ardhie Raditya, MA
Penerbit: Kaukaba, Yogyakarta
Cetakan: Pertama, Agustus 2014
Tebal: xxxvi + 312 halaman; 14 x 21 cm
Ukuran: 16 x 24 cm / Bookpaper
ISBN: 978-602-1508-52-7
Buku ini merupakan upaya sistematis dan kritis untuk ‘memperjuangkan’ tubuh sebagai sebuah objek kajian sosiologi. Buku ini menenggarai adanya ‘pengabaian’ tubuh sebagai objek kajian sosiologi, yang selama ini lebih fokus pada tema-tema besar: institusi, ideologi, negara, keyakinan, pengetahuan. Dengan menempatkan ‘tubuh’ sebagai sebuah ‘fakta sosial’, buku ini mencoba melihat tubuh dari sudut pandang berbagai ‘perubahan sosial’ yang tengah berlangsung, khususnya perkembangan globalisasi, kapitalisme, abad informasi dan media massa.
Buku ini menawarkan sebuah sudut pandang yang baru dan unik, yaitu memandang tubuh di dalam konteks ‘politik mikro’ (micro politics) atau ‘politik lokal’. Buku ini secara khusus menyoroti bagaimana tubuh menjadi ajang permainan kekuasaan dan perebutan posisi hegemoni pada tingkat lokal, yaitu ‘budaya Madura’. Misalnya, bagaimana budaya patriarki di dalam masyarakat Madura membuat ‘partisi’ antara dunia ‘laki-laki’ dan ‘perempuan’, melalui diferensiasi peran, posisi dan fungsi sosialnya. Di pihak lain, juga dibangun ‘partisi’ di antara perempuan-perempuan itu sendiri, misalnya antara perempuan ‘kelas atas’ dan ‘kelas bawah’.
Buku ini menjadi menarik, karena mencoba memandang tubuh sebagai sebuah ‘tegangan’ antara kekuatan-kekuatan global—kapitalisme, media global, teknologi informasi—dan kekuatan-kekuatan lokal dari sebuah budaya etnis. Tegangan globalitas dan lokalitas dalam konteks tubuh, telah menjadikan tubuh sebagai ajang perebutan kekuasaan di antara berbagai kekuatan itu. Dalam banyak kasus, kekuatan-kekuatan global yang dominan dan hegemonik itu cenderung menjadi ancaman terhadap pemahaman lokal tentang tanda, makna dan nilai-nilai sosial tubuh. Tubuh-tubuh lokal itu kini terancam diselubungi oleh tanda dan citra-citra global yang lebih ‘terbuka’ dan ‘bebas’. Buku ini, secara cerdas mencoba mengangkat isu-isu tegangan global-lokal tentang tubuh, dengan mengajak kita untuk tidak menjadi ‘penonton’ tubuh, tetapi melihatnya melalui pandangan kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar