Kamis, 17 April 2014

Jual Buku Ideologi Jerman Jilid I - Feuerbach, oleh Karl Marx - Friedrich Engels

Jual Buku Ideologi Jerman Jilid I - Feuerbach, Penulis: Karl Marx - Friedrich Engels, Penerbit: Pustaka Nusantara


























Title / Judul Buku : Ideologi Jerman Jilid I - Feuerbach
Penulis: Karl Marx - Friedrich Engels
.Harga Rp 35.000
Penerbit: Pustaka Nusantara
Terbit 2013
Teks Bahasa: Indonesia

Tebal 150halaman
Ukuran 14x21 
Kertas Bookpaper
Kondisi Segel,Baru

Ideologi Jerman adalah karya polemik. Kritik dominan terhadap pandangan-pandangan yang memusuhi pandangan dunia kelas pekerja dalam karya ini, sering kali dinyatakan dengan bahasa satir sebagai penekanan dan ungkapan khusus, Dalam hal ini, Marx dan Engels mempertentangkan pandangan mereka sendiri dengan pandangan dari para filisof yang dikritiknya. 

Buku ini berisikan kritik  terhadap tradisi Hegelian yang dianut oleh filsuf idealis Jerman pada abad ke-19. Para filsuf Hegelian, menurut buku ini, berfokus pada kesadaran dan ide-ide abstrak, yang dianggap bisa membentuk realitas sosial .

Di sini sang penulis, Karl Marx, menawarkan sebuah analisis yang berlawanan, yaitu sebuah pendekatan materialis. Materialisme berpandangan bahwa ide-ide dan persepsi-persepsi  merupakan hasil dari kondisi sosial, ekonomi dan sejarah yang material. Dengan kata lain, bagi Marx, realitaslah yang menciptakan pikiran, dan bukan sebaliknya. Jadi, berbagai posisi dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat—baik itu agama, moral dan sebagainya—diciptakan dan dikondisikan oleh kondisi material mereka.

Menurut para ideolog Jerman, negeri Jerman mengalami revolusi yang tak terpadai dalam beberapa tahun terakhir. Pembusukan sistem filsafat Hegelian yang dimulai dari Strauss, sudah menjelma pembusukan universal dalam arus pembabatan semua “kekuasaan lama” (power of the past). Kerajaan-kerajaan besar hanya bangkit sejenak untuk menemui ajalnya dalam kekacauan umum. Para pahlawan hanya muncul sekejap dan segera hilang dari ingatan setelah datang para seterunya yang lebih berani dan kuat. Inilah revolusi yang berlangsung di samping Revolusi Prancis yang hanya dipandang sebagai permainan kanak-kanak, suatu kondisi perjuangan di samping perjuangan Diadochi yang tampak tidak penting. Prinsip-prinsip saling berjibaku, para pahlawan intelektual lempar melempar dengan sangat cepat, dan negeri Jerman disapu bersih selama tiga tahun antara 1842-1845 setelah membeku selama tiga abad sebelumnya.

Pemikiran kritis Jerman sampai pada upaya mutakhirnya, tidak pernah meninggalkan bidang filsafat. Ia tidak meneliti premis filosofisnya yang umum, namun sebenarnya semua masalah filsafatnya berasal dari sistem filsafat tertentu, yakni filsafat Hegel. Tidak hanya jawaban-jawabannya, bahkan pertanyaan-pertanyaannya tetap memuat mistifikasi. Konsekwensi ketergantungan pada Hegel adalah ketiadaan kritik filsafat modern yang dilancarkan secara menyeluruh terhadap sistem filsafat Hegel, meskipun setiap filosof mengaku telah melampaui Hegel. Polemik mereka terhadap Hegel dan satu sama lainnya, bisa diuraikan sebagai berikut: setiap filosof mengambil satu aspek dari sistem filsafat Hegel yang digunakan untuk menentang seluruh sistemnya serta menentang aspek yang dipilih filosof lainnya. Mereka pada mulanya mengambil kategori murni dan baku dari filsafat Hegel seperti “substansi” dan “kesadaran diri” (self-consciousness), lalu mereka men-sekularisasi-nya dengan memberikan istilah yang lebih duniawi (profane) seperti “spesies”, “yang unik”, “manusia”, dan sebagainya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar