Judul Sejarah Sumatera
Penulis William Marsden
Penerbit Komunitas Bambu
Waktu Terbit 2012
Berat 0.9 kg
ISBN 9793731222
Sampul Soft Cover
Jumlah Halaman xxvi, 441 hal.
Kondisi Baru
Harga Rp 195.000
TERJUAL 12/10/14 MLG
Sejak pertama kali terbit pada 1783, buku Sejarah Sumatra telah memukau dan dipujikan sebagai karya jempolan. Walaupun sesudahnya banyak buku tentang Sumatra terbit, namun karya William Marsden ini tetap istimewa serta dirujuk sejagat sebagai karya klasik yang monumental.
Marsden menceritakan karakter orang Sumatra, mulai Aceh di ujung utara sampai ke Lampung di selatan. Ia berikan perhatian khusus pada tradisi, hukum adat, kearifan lokal, bahasa, aksara, penduduk asli Pulau Sumatra dan berbagai masalah yang timbul dalam kontak dengan orang asing. Tapi, dilaporkannya pula tentang ekologi, cuaca, sistem angin, sungai, pelabuhan di muara sungai, dataran, bukit, gunung, beragam-ragam buah, tanaman obat dan aneka bunga. Termasuk berbagai hewan. Selain itu dipaparkannya fakta sejarah, kehidupan masyarakat, arsitektur dan pakaian orang Sumatra. Tak lupa dibahas kekayaan hutan, bahan mineral, dan rempah-rempah yang sejak zaman purbakala menjadi komoditi andalan. Marsden juga mengulas cara-cara bercocok tanam, ekstensifikasi pertanian dan perkebunan penduduk, termasuk cara-cara menangkal dan mengusir hama tanaman. Bahkan ihwal pengobatan penyakit gila pun diceritakan.
Marsden memulai risetnya pada 1771, saat itu usianya 17 tahun dan berada di Bengkulu. Saat itu Sumatra adalah pulau yang masih begitu pekat diliputi misteri. Tak ubahnya seorang wartawan, Marsden melakukan liputan pandangan mata sekaligus laporan investigasi terinci dan mendalam. Ia sukses antara lain menguasai bahasa Melayu, paham berbagai bahasa daerah dan etika di Sumatra. Sikapnya pun simpatik.
Penerbitan kedua Sejarah Sumatra diadakan penerjemahan ulang dan secara ketat mengikuti edisi aslinya. Kekuatan redaksionalnya semakin afdol karena ada penambahan banyak gambar sezaman yang tidak ada di dalam buku aslinya. Ini bukan saja akan menguatkan imajinasi historis pembaca, tetapi lebih jauh lagi, buku ini mampu membawa pembaca memasuki terowongan waktu untuk berkelana di Pulau Sumatera dalam suasana abad ke-18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar