Kasus HMI MPO
Harga Rp 39.000
Penulis : Ubedilah Badrun
Pengantar : Dr.Ken Miichi
Penerbit : Media Raushanfekr
Tahun Terbit : Mei 2006
Kondisi: POD
Dibawah ini adalah beberapa Komentar terhadap buku tersebut:
"Sebetulnya
agenda gerakan kanan Islamis dan kiri post-Marxist itu tidak jauh.
Dua-duanya menyikapi anti-hegemoni Amerika, anti-globalisasi dan anti -
pasar bebas. Mereka membuat demonstrasi terhadap hal yang sama dan
sering bertemu di lapangan. Inilah nampaknya bagian dari arah
radikalisasi itu. Kajian tentang HMI-MPO serta buku karya Ubedilah
Badrun ini bisa memahami gerakan-gerakan religius-sosial-politik di
Indonesia lebih mendalam"
( Dr.Ken Miichi, Pengamat Internasional, aktif di Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) -Kyoto University).
"Buku
ini harus dibaca ! meyakinkan saya bahwa dialektika gagasan, praktik
serta konsistensilah yang menjadi motor penggulingan Soeharto-Orba dan
masa depan demokrasi Indonesia"
(M.Fadjroel Rachman, Aktifis
Mahasiswa ITB 1989 serta Presidium Wacana UI 1998. Ketua Lembaga
Pengkajian Demokrasi dan Negera Kesejahteraan (Pedoman Indonesia).
"Perlawanan
terhadap Orde Baru dan terjadinya Reformasi 1998 tak dapat dipisahkan
dari perlawanan HMI-MPO. Sayangnya , pergolakan HMI-MPO tersebut belum
banyak dituangkan dalam karya-karya ilmiah. Karya Ubedilah Badrun ini
merupakan catatan yang sangat tepat dalam menambah banyak tinjauan
tentang pergolakan anak-anak HMI-MPO dalam gerakan reformasi. Suatu
tulisan yang obyektif dan teliti. Buku ini penting dibaca oleh
akademisi, aktivis, dan pemerhati demokrasi"
(Syafinudin Al-Mandari, Ketua Umum PB HMI 2001-2003, Penulis buku "HMI dan Wacana Revolusi Sosial" dan " Demi Cita-cita HMI")
"Buku ini dapat menjadi bahan renungan bagi para aktivis, betapa sulitnya menjaga idealisme dan perlawanan. Kang Ubed cukup fasih memberikan pesan bahwa perubahan tidak akan berhasil baik jika apa yang dilakukan telah berseberangan dengan apa yang telah ditetapkan sebagai fondasi perjuangan. Konsistensi perjuangan dan pengorganisasian secara sistematis adalah syarat mutlak bagi Indonesia yang lebih baik. Dan itu hanya dimiliki oleh kalangan yang lebih dikenal sebagai orang pergerakan"
(Sarbini, aktivis 1998, mantan Presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta -FKSMJ)
"Buku ini dapat menjadi bahan renungan bagi para aktivis, betapa sulitnya menjaga idealisme dan perlawanan. Kang Ubed cukup fasih memberikan pesan bahwa perubahan tidak akan berhasil baik jika apa yang dilakukan telah berseberangan dengan apa yang telah ditetapkan sebagai fondasi perjuangan. Konsistensi perjuangan dan pengorganisasian secara sistematis adalah syarat mutlak bagi Indonesia yang lebih baik. Dan itu hanya dimiliki oleh kalangan yang lebih dikenal sebagai orang pergerakan"
(Sarbini, aktivis 1998, mantan Presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta -FKSMJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar