Penggal Kepalamu dan Persembahkan pada Sang Murshid
Harga : Rp 40,000
Penulis : Maya Safira Muchtar
Penerbit : PT. One Earth Media,
Terbit : Cet 1: 2004
Tebal : 328 + xxiii hlmn
Ukuran Buku : 11x18cm
Kondisi Stok Lama, Bagus
Berada dekat Seorang Murshid tak seperti dibayangkan banyak orang, mensyaratkan pelepasan ego secara total. Ada saat ketika hati berbunga-bunga, namun banyak pula saat ketika Ia membakar habis keakuan kita.
Mengikuti Seorang Murshid berarti menyerahkan setiap sudut hati, untuk dimasuki, dibersihkan, dan ditransformasi olehnya.
Inilah kisah penyerahan diri total seorang murid. Bersama Anand Krishna, Sang Murshid, Maya Safira Muchtar yang kemudian menjelma secara ruhani menjadi Archana atau Persembahan mengalami perubahan besar dalam hidupnya.
Dari seorang gadis rapuh yang selama belasan tahun menanggung beban trauma - akibat pelecehan seksual yang dialaminya ketika berusia 12 tahun - ia menjadi sosok yang mandiri, kreatif dan berlimpah kasih.
Dari seorang yang pernah sangat marah pada Tuhan, bahkan pernah membenci agama, ia menjadi seorang yang yakin dan mampu merasakan Cinta Kasih Tuhan.
Tak banyak yang tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam hubungan Murid dan Murshid. Tak sedikit yang menyalahpahaminya. Buku ini bercerita dengan gamblang, langsung dari sumber pertama.
Buku ini menceritakan beberapa cuplikan dari kehidupan yang berat dari penulisnya. Penulis menuturkan bagaimana dia mengalami tragedy pelecehan sexual sehingga menyebabkan dia mengalami Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD). PTSD ini adalah suatu bentuk gangguan psikis yang muncul sebagai akibat dari seseorang mengalami atau menyaksikan kejadian-kejadian yang mengancam kehidupan seperti peperangan, serangan terroris, kecelakaan yang serius atau pengalaman-pengalaman pribadi yang memalukan seperti mengalami pelecehan seksual. Orang yang mengalami PTSD sering mengingat kembali pangalamannya melalui mimpi atau dalam bentuk kilas balik, mengalami gangguan tidur dan merasakan keterikatan yang kuat dengan kejadian.
Maya mengalami gangguan psikis akibat dari tragedy yang dia alami ketika remaja, sangat lama dan berat. Gangguan ini baru dia bisa atasi secara berangsur-angsur, dua sampai tiga tahun yang lalu semenjak dia bertemu dan menjalankan nasehat Anand Krishna. Kau bisa hidup dengan beraduh-aduh, kau juga bisa hidup dengan bersyukur. Pilihan sepenuhnya ada di tanganmu. Siapa yang tidak mengalami trauma, siapa yang tidak mengalami depresi, siapa yang tidak stress ? Pengalaman-pengalamanmu tidak unik. Penderitaanmu adalah penderitaan biasa yang dialami setiap anak manuasia. Jangan mengharapkan kesempurnaaan. Setiap harapan yang tidak terpenuhi membuatmu kecewa. Rasa kecewa menimbulkan amarah, amarah pada diri sendiri, terhadap lingkungan. Terimalah hidup ini sebagaimana adanya. Ada Mawar, ada duri, ada panas ada dingin, ada suka ada duka. Ada keberhasilan ada kegagalan.
Di buku ini, Maya mengungkapkan, dia merasa terbantu dengan program stress management dan latihan lanjutan yang diberikan oleh Anand Krishna di padepokannya, Anand Ashram: dengan mengikuti program Stress Management selama minggu saja, aku dapat melepaskan obat penenangku. Psikiaterku takjub melihat perkembanganku. Kesehatanku meningkat, perasaan letihpun tak kambuh lagi.
Keberhasilan Maya dalam menghadapi gejolak gelombang kehidupannya, terletak pada keberanian dia melakukan persembahan yang belum umum dilakukan oleh orang-orang yaitu mempersembahkan kejengkelan, amarah, rasa frustasi dan hal-hal yang negative/sampah pada dirinya kepada alam untuk didaur ulang, lewat katarsis seperti memukul bantal dan beberapa latihan dalam program stress management. Bukan hanya itu, pada murshid- nya dia juga menyerahkan pikirannya, yang penuh dengan conditioning , yang menghalangi seseorang menyaksikan kehadiran Allah dimana-mana, yang disimbulkan oleh kepala, untuk dibersihkan.
Dengan persembahannya ini, Maya mampu pergi ke dunia lain, ke dunia yang lebih seimbang, ke dunia yang lebih bahagia, ke dunia yang lebih damai. ( Suriastini -72)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar