Minggu, 06 September 2015

Aku Mendakwa Hamka Plagiat; Skandal Sastra Indonesia 1962-1964 Muhidin M Dahlan

Aku Mendakwa Hamka Plagiat; Skandal Sastra Indonesia 1962-1964 Muhidin M DahlanAku Mendakwa Hamka Plagiat; Skandal Sastra Indonesia 1962-1964
Muhidin M Dahlan
Penerbit ScriptaManent, 238 halaman++, kondisi baik.
98.000

Buku ini, oleh karena itu, dipersembahkan untuk generasi sastra yang terbarukan, pasca Pram, pasca Jassin, dan pasca petarung-petarung dalam palagan sastra Indonesia 1960-an yang riuh rendah yang beberapa kepala masih hidup sampai saat ini dengan membawa dendamnya masing-masing.
Pembuka: Antara Fitnah dan Ludah

Bab 1: Van Der Wyck dalam Dua Resensi
Bab 2: Perang Terbuka di Hari Jumat
Bab 3: Lentera, Plagiat Itu Menjijikkan
Bab 4: Hamka dalam Peta Sastra Indonesia Semasa
Bab 5: Bukti-Bukti Plagiarisme Hamka
Bab 7: “Varia Hamka” dan Pendapat Pembaca
Bab 8: Bersama Membela Hamka
Bab 9: Menguji Pertahanan H.B. Jassin
Bab 10: Magdalena dalam Dua Terjemahan
Bab 11: Plagiat Hamka: Saling Serobot di Lintasan Terakhir
Bab 12: Tak Ada Jalan Tengah, Pintu Tertutup

Penutup: Plagiat, Keributan Omong Kosong, dan Kehormatan
***
Plagiat Hamka pada tahun 1962 menjadi salah satu isu skandal sastra yang menghebohkan. Bukan hanya tensi perdebatannya, keterlibatan masyarakat sastra, tapi juga lama dan keluasan publikasi. Nyaris semua Koran nasional dan juga beberapa di daerah merekam peristiwa ini.

Sebagai penarik pelatuk, Pramoedya ananta Toer dan Bintang Timur/Lentera sudah mengukuhkan niat mepersiapkan “buku dakwaan” yang utuh dengan judul sengak: “Hamka Plagiator”. Apa boleh buat, niat itu disalip H.B. Jassin bersama Junus amir Hamzah dengan menerbitkan kumpulan tulisan berjudul: Van Der Wijk dalam Polemik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar