Judul Buku Handbook
Partai Politik.tidak ada demokrasi tanpa politik, dan tidak ada politik tanpa partai
Harga 195.000 jadi Rp 160.000 off
Penulis Richard S Katz and William Crotty.
Penerbit Nusamedia
Terbit Agustus 2014.
Kertas isi book
paper,
Sampul hard cover,
Ukuran 16x24,
Tebal xxii+908 hal,
Berat : 1.100 gram
Kondisi : baru
Sedia dan Jual Buku Referensi Skripsi.:Thesis dan Research Bidang: Filsafat.Sosiologi.Antropologi.Pemerintahan.Hubungan Internasional. Politik.Komunikasi.Psikologi.Sejarah.Hukum.Pendidikan.Sastra Budaya dan Bahasa.
Senin, 30 Juni 2014
Jual Buku Sastra dan Cultural Studies, representasi Fiksi dan Fakta / Nyoman Kutha
Buku Metode penelitian Sastra, sebuah penjelajahan awal
Buku Metode penelitian Sastra, sebuah penjelajahan awal
Penulis DR Faruk .Harga Rp 45.000
Tebal ix+278hlm
Kondisi Baru
Penulis DR Faruk .Harga Rp 45.000
Tebal ix+278hlm
Kondisi Baru
Jual Buku Stilistika Kajian Puitika Bahasa Sastra dan Budaya/ Nyoman Kutha
Judul Stilistika Kajian Puitika Bahasa Sastra dan Budaya
Penulis Nyoman Kutha
Harga Rp 65.000
Tebal xi+480hlm
Ukuran 14 x21cm
Kondisi Baru
Penulis Nyoman Kutha
Harga Rp 65.000
Tebal xi+480hlm
Ukuran 14 x21cm
Kondisi Baru
Jual Buku Paradigma Sosiologi Sastra / Nyoman Kutha
Buku Paradigma Sosiologi Sastra /Nyoman Kutha Harga Rp 50.000
Penerbit Pustaka Pelajar
Tebal xii+320hlm
Ukuran 14x21
Kertas isi Hvs
Kondisi Baru
Penerbit Pustaka Pelajar
Tebal xii+320hlm
Ukuran 14x21
Kertas isi Hvs
Kondisi Baru
Jual Buku Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra/ Nyoman Kutha
Buku Teori Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Harga Rp 65.000
Prof Dr Nyoman Kutha Ratna
Tebal xii+407hlm
Kondisi Baru
Prof Dr Nyoman Kutha Ratna
Tebal xii+407hlm
Kondisi Baru
Jual Buku Estetika Sastra dan Budaya / Nyoman Kutha
Judul Estetika Sastra dan Budaya /
Prof Dr Nyoman Kutha Ratna
Harga Rp 65.000
Tebal xii+497hlm
Kondisi Baru
Prof Dr Nyoman Kutha Ratna
Harga Rp 65.000
Tebal xii+497hlm
Kondisi Baru
Jual buku Antropologi Sastra Peranan Unsur Unsur Kebudayaan dalam proses Kreatif
Antropologi Sastra: Peranan Unsur-Unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif
Oleh : Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna, S. U.
Harga Rp 85.000
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : 2011
Halaman : xiv + 530
Berat : 900gram
Oleh : Prof. Dr. Nyoman Kutha Ratna, S. U.
Harga Rp 85.000
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : 2011
Halaman : xiv + 530
Berat : 900gram
Minggu, 29 Juni 2014
Jual Buku Inspirasi? Non Sens novel Iwan Simatupang/ Kurnia JR
penulis Kurnia JR
Penerbit Indonesia Tera
1999
Kertas Hvs
Ukuran 14 x 21
tebal 136hlm
Kondisi Stok lama, 1 buah
Harga Rp 30.000
Jual Buku Memata matai Kaum Pergerakan / Allan Akbar
Buku Memata matai Kaum Pergerakan, dinas intelijen politik Hindia Belanda 1916-1934
Harga Rp 40.000
Penulis Allan Akbar
Pengantar: Harry A. Poeze
ISBN 978-979-1260-20-6
117 hlm + xx ; 14 x 20,3 cm
Tersedia 1 buah
“Buku ini akan menjadi sumbangan penting bagi pemahaman kita tentang dunia Pergerakan Nasional Indonesia dari sisi yang berbeda.” — Bondan Kanumoyoso, pengajar sejarah Universitas Indonesia
Masa-masa Pergerakan Nasional ramai diwarnai oleh berdirinya organisasi-organisasi nasionalis, rapat-rapat umum, pemogokan buruh dan pemberontakan petani. Untuk membendungnya, pemerintah kolonial membentuk Dinas Intelijen Politik (PID dan ARD) yang bertugas memata-matai dan menangkal aksi-aksi kaum revolusioner.
Dengan menelusuri sumber-sumber yang sulit didapat, buku ini mengulas sepak terjang dinas ini serta respons kaum Pergerakan terhadapnya, lengkap dengan momen-momen seru bak kisah spionase. Anda mungkin tertawa membaca cara-cara Soekarno mengelabui mata-mata yang membuntutinya, atau mungkin terkejut saat tahu bahwa Haji Agoes Salim ternyata pernah menjadi agen Dinas Intelijen yang bertugas memasok informasi rahasia mengenai internal organisasi Sarekat Islam!
“Menerangi salah satu lorong gelap sejarah Indonesia, yakni dunia intelijen politik. Kita akan sadar betapa banyak warisan negara kolonial dalam kehidupan politik sampai hari ini .” — Hilmar Farid
Harga Rp 40.000
Penulis Allan Akbar
Pengantar: Harry A. Poeze
ISBN 978-979-1260-20-6
117 hlm + xx ; 14 x 20,3 cm
Tersedia 1 buah
“Buku ini akan menjadi sumbangan penting bagi pemahaman kita tentang dunia Pergerakan Nasional Indonesia dari sisi yang berbeda.” — Bondan Kanumoyoso, pengajar sejarah Universitas Indonesia
Masa-masa Pergerakan Nasional ramai diwarnai oleh berdirinya organisasi-organisasi nasionalis, rapat-rapat umum, pemogokan buruh dan pemberontakan petani. Untuk membendungnya, pemerintah kolonial membentuk Dinas Intelijen Politik (PID dan ARD) yang bertugas memata-matai dan menangkal aksi-aksi kaum revolusioner.
Dengan menelusuri sumber-sumber yang sulit didapat, buku ini mengulas sepak terjang dinas ini serta respons kaum Pergerakan terhadapnya, lengkap dengan momen-momen seru bak kisah spionase. Anda mungkin tertawa membaca cara-cara Soekarno mengelabui mata-mata yang membuntutinya, atau mungkin terkejut saat tahu bahwa Haji Agoes Salim ternyata pernah menjadi agen Dinas Intelijen yang bertugas memasok informasi rahasia mengenai internal organisasi Sarekat Islam!
“Menerangi salah satu lorong gelap sejarah Indonesia, yakni dunia intelijen politik. Kita akan sadar betapa banyak warisan negara kolonial dalam kehidupan politik sampai hari ini .” — Hilmar Farid
Biografi Karl Marx /Isaiah Berlin
Judul: Biografi Karl Marx
Harga Rp 75.000
Penulis: Isaiah Berlin
Penerbit: Jejak
Terbit : 2007
Tebal: 309hlm
Kondisi: Stok lama ,bagus
Tersedia 1 buah
Tak satupun pemikir pada abad 19 punya pengaruh yang sangat langsung, besar dan kuat terhadap manusia seperti Karl Marx. Isaiah Berlin menyuguhkan bab-bab tentang revolusi 1848 dan masa pengasingannya di London. Buku ini juga menggambarkan karya Marx sebagai seorang jurnalis, propagandis, pengatur strategi politik dan penteori ekonomi.
Jual Buku Pengantar Ilmu Sejarah/ Kuntowijoyo
Judul Buku Pengantar Ilmu Sejarah
Penulis Kuntowijoyo
Penerbit Tiara Wacana
Tahun 2013
xvi + 190 hlm; 14 x 21 cm
ISBN: 978-979-1262-56-9
Kondisi Baru
Sebagai buku pengantar, buku ini amat baik dalam mengenalkan hal-hal mendasar di dalam ilmu sejarah. Penjelasan-penjelasannya yang singkat, namun menyeluruh dan mendalam, terasa mengalir sehingga memudahkan pembaca untuk menyelami sendi-sendi ilmu sejarah. Materi-materi yang dibahas adalah mengenai pengertian sejarah, manfaat sejarah, sejarah penulisan, sejarah sebagai ilmu dan seni, pendidikan sejarawan, hubungan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lain, serta kaitan sejarah dan pembangunan. Di samping itu, juga dikemukakan aspek-aspek penting yang diperlukan dalam penulisan sejarah, seperti penelitian sejarah, generalisasi sejarah, kekuatan sejarah, kesalahan sejarah, serta ramalan sejarah.
Bukan itu saja, Kuntowijoyo juga memperkaya penjelasannya dengan menukilkan intisari dari berbagai buku yang berkaitan dengan ilmu sejarah. Tidak kurang dari tigapuluh buku disinggungnya di dalam buku ini, dan ini memberi keuntungan tersendiri bagi pembaca untuk memperluas wawasan dan khasanah bacaan.
Buku yang sarat dengan contoh-contoh ini amat layak digunakan sebagai pegangan bagi dosen, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari sejarah serta tertarik untuk menulis sejarah.***
Daftar Isi
Apakah Sejarah Itu?
Istilah yang Memakai Kata Sejarah
Pengertian Sejarah secara Negatif
Pengertian Sejarah secara Positif
Definisi Sejarah
Guna Sejarah
Guna Intrinsik
Guna Ekstrinsik
Sejarah Penulisan
Zaman Yunani dan Romawi
Zaman Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Abad ke-16: Zaman Renaisans, Reformasi, dan Kontra-Reformasi
Abad ke-17: Zaman Penemuan Daerah Baru
Abad ke-18: Zaman Rasionalisme dan Pencerahan
Abad ke-19: Zaman Romantisisme, Nasionalisme, dan Liberalisme
Akhir Abad ke-19 dan Abad ke-20: Sejarah Kritis dan Sejarah Baru
Sejarah sebagai Ilmu dan Seni
Sejarah sebagai Ilmu
Kritik terhadap Sejarah sebagai Ilmu
Sumbangan Ilmu
Sejarah sebagai Seni
Kritik terhadap Sejarah sebagai Seni
Sumbangan Seni
Pendidikan Sejarawan
Kurikulum Sejarah
Kajian Sejarah
Historiografi
Filsafat, Teori, Metodologi, dan Metode Sejarah
Bahasa Sumber
Ilmu Bantu
Siapa yang Disebut Sejarawan?
Penelitian Sejarah
Pemilihan Topik
Pengumpulan Sumber
Verifikasi
Interpretasi
Penulisan
Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaan Sejarah untuk Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Sejarah
Kekuatan-Kekuatan Sejarah
Ekonomi sebagai Kekuatan Sejarah
Agama sebagai Kekuatan Sejarah
Institusi sebagai Kekuatan Sejarah
Teknologi sebagai Kekuatan Sejarah
Ideologi sebagai Kekuatan Sejarah
Militer sebagai Kekuatan Sejarah
Individu sebagai Kekuatan Sejarah
Seks sebagai Kekuatan Sejarah
Umur sebagai Kekuatan Sejarah
Golongan sebagai Kekuatan Sejarah
Etnisitas dan Ras sebagai Kekuatan Sejarah
Mitos sebagai Kekuatan Sejarah
Budaya sebagai Kekuatan Sejarah
Generalisasi Sejarah
Saintifikasi
Simplifikasi
Macam-Macam Generalisasi
Kesalahan-Kesalahan Sejarawan
Kesalahan Pemilihan Topik
Kesalahan Pengumpulan Sumber
Kesalahan Verifikasi
Kesalahan Interpretasi
Kesalahan Penulisan
Sejarah dan Pembangunan
Kasus-Kasus Pembangunan
Ramalan Sejarah
Masa Depan Indonesia
Daftar Pustaka
Indeks
Penulis Kuntowijoyo
Penerbit Tiara Wacana
Tahun 2013
xvi + 190 hlm; 14 x 21 cm
ISBN: 978-979-1262-56-9
Kondisi Baru
Harga Rp 39.000
Sebagai buku pengantar, buku ini amat baik dalam mengenalkan hal-hal mendasar di dalam ilmu sejarah. Penjelasan-penjelasannya yang singkat, namun menyeluruh dan mendalam, terasa mengalir sehingga memudahkan pembaca untuk menyelami sendi-sendi ilmu sejarah. Materi-materi yang dibahas adalah mengenai pengertian sejarah, manfaat sejarah, sejarah penulisan, sejarah sebagai ilmu dan seni, pendidikan sejarawan, hubungan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lain, serta kaitan sejarah dan pembangunan. Di samping itu, juga dikemukakan aspek-aspek penting yang diperlukan dalam penulisan sejarah, seperti penelitian sejarah, generalisasi sejarah, kekuatan sejarah, kesalahan sejarah, serta ramalan sejarah.
Bukan itu saja, Kuntowijoyo juga memperkaya penjelasannya dengan menukilkan intisari dari berbagai buku yang berkaitan dengan ilmu sejarah. Tidak kurang dari tigapuluh buku disinggungnya di dalam buku ini, dan ini memberi keuntungan tersendiri bagi pembaca untuk memperluas wawasan dan khasanah bacaan.
Buku yang sarat dengan contoh-contoh ini amat layak digunakan sebagai pegangan bagi dosen, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari sejarah serta tertarik untuk menulis sejarah.***
Daftar Isi
Apakah Sejarah Itu?
Istilah yang Memakai Kata Sejarah
Pengertian Sejarah secara Negatif
Pengertian Sejarah secara Positif
Definisi Sejarah
Guna Sejarah
Guna Intrinsik
Guna Ekstrinsik
Sejarah Penulisan
Zaman Yunani dan Romawi
Zaman Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Abad ke-16: Zaman Renaisans, Reformasi, dan Kontra-Reformasi
Abad ke-17: Zaman Penemuan Daerah Baru
Abad ke-18: Zaman Rasionalisme dan Pencerahan
Abad ke-19: Zaman Romantisisme, Nasionalisme, dan Liberalisme
Akhir Abad ke-19 dan Abad ke-20: Sejarah Kritis dan Sejarah Baru
Sejarah sebagai Ilmu dan Seni
Sejarah sebagai Ilmu
Kritik terhadap Sejarah sebagai Ilmu
Sumbangan Ilmu
Sejarah sebagai Seni
Kritik terhadap Sejarah sebagai Seni
Sumbangan Seni
Pendidikan Sejarawan
Kurikulum Sejarah
Kajian Sejarah
Historiografi
Filsafat, Teori, Metodologi, dan Metode Sejarah
Bahasa Sumber
Ilmu Bantu
Siapa yang Disebut Sejarawan?
Penelitian Sejarah
Pemilihan Topik
Pengumpulan Sumber
Verifikasi
Interpretasi
Penulisan
Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaan Sejarah untuk Ilmu-Ilmu Sosial
Kegunaan Ilmu-Ilmu Sosial untuk Sejarah
Kekuatan-Kekuatan Sejarah
Ekonomi sebagai Kekuatan Sejarah
Agama sebagai Kekuatan Sejarah
Institusi sebagai Kekuatan Sejarah
Teknologi sebagai Kekuatan Sejarah
Ideologi sebagai Kekuatan Sejarah
Militer sebagai Kekuatan Sejarah
Individu sebagai Kekuatan Sejarah
Seks sebagai Kekuatan Sejarah
Umur sebagai Kekuatan Sejarah
Golongan sebagai Kekuatan Sejarah
Etnisitas dan Ras sebagai Kekuatan Sejarah
Mitos sebagai Kekuatan Sejarah
Budaya sebagai Kekuatan Sejarah
Generalisasi Sejarah
Saintifikasi
Simplifikasi
Macam-Macam Generalisasi
Kesalahan-Kesalahan Sejarawan
Kesalahan Pemilihan Topik
Kesalahan Pengumpulan Sumber
Kesalahan Verifikasi
Kesalahan Interpretasi
Kesalahan Penulisan
Sejarah dan Pembangunan
Kasus-Kasus Pembangunan
Ramalan Sejarah
Masa Depan Indonesia
Daftar Pustaka
Indeks
Jual Buku Penjelasan Sejarah /Kuntowijoyo
Judul Buku Penjelasan Sejarah (Historical Explanation)
Penulis Kuntowijoyo
Harga: Rp.42.000
Penerbit Tiara Wacana
Tahun 2008
xvi + 180 hlm; 14,5 x 21 cm
ISBN: 979-1262-04-7
Kondisi Baru
"Dalam sejarah, dehumanisasi tidak mungkin terjadi."
Kuntowijoyo
"Secara implisit buku ini telah berhasil meramu hakikat penjelasan sejarah yang selama tiga dekade pada abad XX telah menjadi bahan perdebatan dan ketidaksepakatan di antara kaum positivis dan kaum idealis dalam pendekatan sejarah."
Prof. Dr. Djoko Suryo
Guru Besar bidang Sejarah, Universitas Gadjah Mada)
Materi buku ini bertumpu pada dua bahasan mendasar dalam ilmu sejarah, yakni (a) hakikat ilmu sejarah dan (b) cara memahami jenis-jenis penjelasan sejarah. Kuntowijoyo menegaskan bahwa ilmu sejarah tidak lain merupakan serangkaian upaya untuk menafsirkan, memahami dan mengerti (hermeneutics dan verstehen), dan karenanya ilmu sejarah merupakan ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki filsafat ilmu sendiri, persoalan sendiri, serta penjelasan sendiri. Penjelasan sejarah diperlukan agar unit-unit sejarah menjadi dapat dimengerti secara cerdas (intelligibility).
Lantas, bagaimanakah penjelasan sejarah harus dikerjakan? Kuntowijoyo mengajak pembaca untuk mengamati bagaimana sejarawan bekerja, melalui review secara konkret terhadap enampuluh (60) sumber bacaan (baik buku maupun artikel) dari penulis dalam negeri dan luar negeri. Dengan kajian seperti itu, buku ini ?serta karya Kuntowijoyo sebelumnya (Metodologi Sejarah, ed. kedua, 2003)? amat pantas untuk digunakan sebagai acuan dan buku pegangan para mahasiswa untuk pengembangan teori dan metodologi dalam ilmu sejarah.
Daftar Isi
1. Penjelasan Sejarah (Historical Explanation)
2. Periodisasi
3. Kausalitas
4. Analisis Struktural
5. Paralelisme
6. Generalisasi Sejarah
7. Rapprochement: Sejarah Dan Teori Sosial
8. Kuantifikasi
9. Sejarah Naratif
Daftar Bacaan untuk Review
Indeks
Penulis Kuntowijoyo
Harga: Rp.42.000
Penerbit Tiara Wacana
Tahun 2008
xvi + 180 hlm; 14,5 x 21 cm
ISBN: 979-1262-04-7
Kondisi Baru
"Dalam sejarah, dehumanisasi tidak mungkin terjadi."
Kuntowijoyo
"Secara implisit buku ini telah berhasil meramu hakikat penjelasan sejarah yang selama tiga dekade pada abad XX telah menjadi bahan perdebatan dan ketidaksepakatan di antara kaum positivis dan kaum idealis dalam pendekatan sejarah."
Prof. Dr. Djoko Suryo
Guru Besar bidang Sejarah, Universitas Gadjah Mada)
Materi buku ini bertumpu pada dua bahasan mendasar dalam ilmu sejarah, yakni (a) hakikat ilmu sejarah dan (b) cara memahami jenis-jenis penjelasan sejarah. Kuntowijoyo menegaskan bahwa ilmu sejarah tidak lain merupakan serangkaian upaya untuk menafsirkan, memahami dan mengerti (hermeneutics dan verstehen), dan karenanya ilmu sejarah merupakan ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki filsafat ilmu sendiri, persoalan sendiri, serta penjelasan sendiri. Penjelasan sejarah diperlukan agar unit-unit sejarah menjadi dapat dimengerti secara cerdas (intelligibility).
Lantas, bagaimanakah penjelasan sejarah harus dikerjakan? Kuntowijoyo mengajak pembaca untuk mengamati bagaimana sejarawan bekerja, melalui review secara konkret terhadap enampuluh (60) sumber bacaan (baik buku maupun artikel) dari penulis dalam negeri dan luar negeri. Dengan kajian seperti itu, buku ini ?serta karya Kuntowijoyo sebelumnya (Metodologi Sejarah, ed. kedua, 2003)? amat pantas untuk digunakan sebagai acuan dan buku pegangan para mahasiswa untuk pengembangan teori dan metodologi dalam ilmu sejarah.
Daftar Isi
1. Penjelasan Sejarah (Historical Explanation)
2. Periodisasi
3. Kausalitas
4. Analisis Struktural
5. Paralelisme
6. Generalisasi Sejarah
7. Rapprochement: Sejarah Dan Teori Sosial
8. Kuantifikasi
9. Sejarah Naratif
Daftar Bacaan untuk Review
Indeks
Jual Buku Singa dan Banteng sejarah hubungan Belanda Indonesia 1945-1950/ Rosihan Anwar
Penulis: H. Rosihan Anwar
Harga Rp 55.000
Penerbit ; UI Press
Terbit: 1997
Bahasa: Indonesia
ISBN: 9789794561805
Cover: Soft Cover
Tebal: 273hlm
Berat Buku: 240.00 (gram)
Ukuran: 20,5 x 13,5
Kondisi: Baru, Stok Lama, 1 buah
Buku ini menggambarkan perjuangan heroik dan unik bangsa ini dalam kurun waktu 1945-1950, yaitu kurum waktu yang memberi dan membentuk sukma terhadap bangsa ini. Buku ini tidak hanya penting untuk masukan menyusun sejarah lengkap perjuangan bangsa ini, tetapi bahkan telah patut menjadi sejarah tersendiri.
Sell Books >Jual Buku Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit/ Prof Dr Slamet Muldjana
Judul Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit
Penulis: Prof. Dr. Slamet Muljana
Penerbit :Idayu
Terbit: 1983
Bahasa: Indonesia
Sampul:Soft Cover
Kondisi: Seken, Bagus
Tebal:367hlm
Berat :370.gram
Ukuran: 21X14,5
Stok: 1buah
Penulis: Prof. Dr. Slamet Muljana
Penerbit :Idayu
Terbit: 1983
Bahasa: Indonesia
Sampul:Soft Cover
Kondisi: Seken, Bagus
Tebal:367hlm
Berat :370.gram
Ukuran: 21X14,5
Stok: 1buah
Harga Rp 125.000
TERJUAL 25/8/14 BATU
TERJUAL 25/8/14 BATU
Sabtu, 28 Juni 2014
Jual Buku Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda /Reggie Baay
Judul Buku Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda
Penulis Reggie Baay
Harga Rp.90.000
Penerbit Komunitas Bambu
Waktu Terbit 2010
Jumlah Halaman 320 hal.
Berat 0.315 kg
ISBN 9793731788
Jenis Sampul Soft Cover
Edisi Cet. I,
Kondisi Baru
Di dalam buku ini terkuak sebuah sisi kelam dari penjajahan yang dilakukan Belanda selama hampir tiga setengah abad di Hindia-Belanda; hubungan pernyaian antara tuan putih (Belanda) dengan perempuan pribumi. Di dalam sistem masyarakat feodal pada saat itu, menjalani hubungan pernyaian diibaratkan memakan buah simalakama—baik bagi tuan putih maupun perempuan pribumi. Sebuah pilihan sulit yang menuntut konsekuensi berat dari kedua pihak. Faktor pendukung, politik maupun intrik yang mendorong lahirnya hubungan tersebut pun diceritakan secara kronologis di dalam buku ini. Kehidupan, duka dan penderitaan perempuan pribumi yang terhimpit keadaan dan menjadi nyai bagi para tuan putih pun tergambar nyata di dalamnya.
Jual Buku Kemunculan Komunisme Indonesia / Ruth T Mc Vey
Buku Kemunculan Komunisme Indonesia
Harga 198.000
Penulis Ruth T. McVey
Penerbit Komunitas Bambu
Berat 0.875 kg
Ukuran 21 x 14 cm
ISBN 9793731648
Jenis Sampul Hard Cover
Waktu Terbit 2010
Jumlah Halaman 680 hal.
Kondisi Baru
Buku klasik tentang sejarah kemunculan ideologi komunisme di Asia dan perannya dalam awal pergerakan kebangsaan Indonesia. McVey berhasil menguraikan secara lengkap lahir dan berkembangnya Partai Komunis Indonesia dalam pergolakan politik perlawanan terhadap kolonialisme serta pertarungan ideologi baik secara internal maupun dalam peta perpolitikan di Indonesia di masa pra-kemerdekaan. Di masa orde baru, buku ini termasuk yang dilarang beredar di Indonesia dan hanya menjadi bacaan terbatas dikalangan akademisi. Catatan terpenting adalah buku ini mendokumentasikan dan menyingkap secara lengkap peristiwa 1926-1927.
Resensi: endibiaro.blogdetik
Tepat di awal Abad 20 (sekitar 1900-an awal), sejarah sosial di Hindia Belanda menggeliat kencang. Kurun waktu itu tanah koloni belanda di nusantara ini sibuk menjemput aneka inovasi, baik dalam bidang budaya, pemikiran, perdagangan, dan bahkan perangkat teknis (teknologi). Semua itu berakibat nyata: kaoem priboemi bergerak!
Di ranah budaya, misalnya, kaum priboemi sedang bergairah dengan hidangan hiburan moderen, seperti seni teater (dikenal dengan teater Stamboel), tayangan gambar idoep atau film, dan tumbuhnya elit-elit terdidik di kalangan ningrat dan kelas atas. Sementara di bidang pemikiran, bumi Hindia Belanda ramai dengan ide-ide baru, termasuk gagasan pembaruan ke-Islaman (terutama oleh SI, Muhammadiyah, dan dalam hal tertentu juga NU). Lantas di bidang teknologi, dengan pengaruh sosial yang meluas, adalah semakin kuatnya itikad kumpeni Belanda melakukan pembaharuan infrastruktur, misalnya jaringan kereta api, trem, dan pabrikasi (terutama industri gula).
Dalam celah perubahan sosial itulah komunisme masuk, awalnya oleh Sneevilt, Adolf Deboer dan puluhan Belanda atau Eropa lainnya. Ketika ISDV dibentuk (cikal bakal PKI), dari seratusan anggota, hanya tiga orang saja dari pribumi. Lalu dengan cepat merekrut anggota hingga mencapai angka seribuan. Tetapi yang mengejutkan, tanpa berlama-lama, PKI menyebar ke segala arah, hingga Ternate, Minangkabau, Solo, Banten, dan terutama Batavia.
Sejujurnya, fakta inilah yang bisa dijadikan pintu masuk, jika ingin menyelami proses perkembangan PKI yang sedemikian progresif-revolusioner. Betapa sebuah ide baru, di tengah rakyat yang terjajah dan (sebagian besar) buta hurup, yang mayoritas Islam, bisa menggerakan politik revolusioner dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (tak lebih dari 10 tahun PKI mampu melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Wong Londo). Tambahan lain, betapapun PKI adalah bagian dari eksperimen politik perlawanan terhadap penjajah Belanda, dan mengisi kekosongan gerakan rakyat yang saat itu masih mencari bentuk.
Tanpa mengenyampingkan peran sejarah Boedi Oetomo, Sarekat Islam, dan perserikatan kebangsaan lain di waktu itu, tetap saja tertinggal beberapa langkah dari PKI. Setidaknya dalam aksi-aksi real politik, seperti pemogokan, demonstrasi acak, boikot, atau bahkan propaganda serta agitasi yang terbuka.
PKI Populis
Meski sulit, terutama alam pemikiran Indonesia yang pekat dengan communistophobia (anti komunis!), kita bisa melakukan penalaran obyektif terhadap kontribusi PKI dalam sejarah sosial di tanah air. Minimal, dengan mencacah karakter gerakan yang mereka perlihatkan. Berbeda dari sebelumnya, seperti perlawanan perang Atjeh, perang Dipenogoro, Perang Maluku, dan Perang Paderi di Minangkabau, yang sempat menguras energi militer Belanda, toh, masih kental dengan spirit regional-kultural. Di sini, PKI berbeda (bahkan dengan Boedi Oetomo dan SI). Gerakan PKI, harus diakui, memiliki corak moderen, dengan mengusung gerakan yang bersifat internasional (misalnya dukungan cominteren Rusia, dan beberapa kelompok komunis di Eropa), ideologis, dan plural.
Buku Ruth McVey ini, yang berjudul Kemunculan Komunisme Indonesia, jelas-jelas membuka perspektif itu, yaitu sifat internasional PKI dan sekaligus dinamika nasionalnya (yaitu tumbuh geraknya di Indonesia). Dalam bagian Kata Pengantar, Ruth McVey tanpa ragu mengatakan: Pada 1924, PKI beranggotakan 1.000 orang, pada saat itu pula partai dipandang sebagai memiliki pengikut dan simpatisan terbesar di antara kelompok politik lain di Indonesia. Karena hubungan PKI tidak dibatasi hanya dengna kaum elite, tidak ada upaya membatas partai hanya untuk kalangan terdidik, dan melibatkan masyarakat moderen dan tradisional (halaman xxii).
Mari perlakukan keterangan itu untuk memenuhi interpretasi yang adil, misalnya dengan memancang acuan dari teori tafsir sosial dari Emile Durkheim, yang mengatakan bahwa perlakukanlah fakta sosial sebagai perihal saja (thing). Panduan ini cukup aman dipakai, untuk memberi apresiasi terhadap PKI —terutama di frase awal sejarahnya.
Konteks kontribusi sejarah sosial PKI adalah proses paling awal yang memperkenalkan Indonesia dengan politik populis, disertai dengan kerja-kerja terorganisir. Jangan lupa, saat itu, faktor kepemimpinan PKI yang sesungguhnya sangat berkelas. Sneevilit, misalnya, adalah alumni serikat buruh PKI di Belanda, yang berpengalaman dengan teori-teori marxis dan terlatih mengorganisasi kekuatan. Juga Adolf Deboer, yang sangat militant, idealis, serta pandai merancang kampanye publik.
Buku Ruth McVey ini juga menyebut, bahwa tokoh-tokoh pertama PKI di Indonesia, meski sebagian besar digodok di Sarikat Islam, adalah orang-orang cerdas dan sangat intelektual, sehingga memiliki kharisma mendalam. Sebut saja, misalnya Semaun, Alimin dan Darsono, yang rata-rata memiliki kepandaian berbahasa (Perancis, Inggris, dan tentu saja Belanda). Modal itu, tentu memperlancar gerakan politik mereka dalam meraih dukungan massa.
Kontra Islam (?)
Bagian menarik lain, adalah strategi PKI memasang blok dari dalam (halaman 283) terutama di tubuh SI. Dalam perjalanan, taktik ini membuat PKI kian mengakar dan bahkan mampu memperoleh dukungan signifikan dari kalangan Islam multi corak (bukan hanya Islam Abangan dan sekuler, tetapi juga Islam Religius, seperti di Solo melalui Haji Misbach, di Banten, di Semarang, Palembang, dan Minangkabau via Datuk Batuah, dan tempat-tempat lain).
Terlalu gampangan bila menyebut pola-pola ini culas, jika tanpa disertai informasi bahwa semangat zaman waktu itu terlampau menjengkelkan bagi darah perlawanan yang bergolak. Daripada sebagai peralihan ideologis, perpindahan Tokoh Islam SI ke PKI, lebih banyak berpola kekecewaan dan ketidaksabaran. Lantaran melihat SI yang sudah memudar dan tidak lagi kuat sebagai organisasi perlawanan. Di sini berlaku petuah musykil, bahwa siapa cepat, siapa dapat. PKI saat itu adalah organisasi politik paling cepat bergerak dan memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan terbuka. Meski demikian, adalah juga fakta bahwa perseteruan antara tokoh-tokoh Islam dengan PKI telah berlangsung lama dan tajam, misalnya di tingkat visi dan metode.
Perlu diperjelas, seperti uraian buku Kemunculan Komunisme Indonesia ini, saat itu gerakan komunisme internasional dan juga PKI, tidak memasang tembok tebal terhadap kelompok Islam —melainkan justru membacanya sebagai sekutu dan mitra aliansi strategis. Misalnya di Rusia, meski Lenin membenci Islam, tetapi ia mampu berkompromi, mengingat kekuatan aliansi Islam di dalam dan sekitaran Rusia, yang merupakan mayoritas terbesar (misalnya di Bukhara dan Turki). Sementara di tanah air, beberapa tokoh PKI, seperti Tan Malaka, justru terkesan sangat membela Islam (barangkali karena faktor latar budayanya yang Minang). Tak berlebihan, bila hubungan PKI dan Islam saat itu bersifat dialektis —dan belum tercemar oleh noda sejarah apapun, berbeda dengan saat ini.
Celah Revolusi
Tumbuh dengan cepat sekaligus tumpas dalam sekelebatan, maka PKI segera runtuh oleh pemberontakan yang gagal —-di 1926-1927. Imaji-imaji pemberontakan PKI dalam hal ini patah oleh ketiadaan basis yang solid. Tan Malaka misalnya, yang memang sama sekali tak setuju dengan skenario Prambanan (yang merancang pemberontakan 1926 ini), melihat kegagalan itu dengan getir. Menurutnya, agenda terpenting PKI adalah justru membebaskan alam pikir masyarakat Indonesia yang masih tersaput oleh mistisme, feodalisme dan perbudakan.
Begitu pun Semaun (cukup mengagetkan, bahwa menurut Ruth Mc Vey, penulis buku ini, Semaun justru sangat teoritis dan menghormati detil gerakan) juga melihat faktor kegagalan karena belum cukup kader dan organisasi yang tidak kuat. Masih banyak interpretasi lain tentang tumbangnya PKI saat itu, termasuk yang mencurigai provokasi dengan sengaja dari Pemerintah Belanda —yang memancing teror di masyarakat, untuk kemudian menuduh PKI sebagai pelakunya.
Begitulah, seperti nasehat Emile Durkheim, bahwa jika kita melihat sejarah sosial sebagai perihal biasa atau thing, maka akan berujung pada tatapan yang nyaman. Bahwa bagaimanapun, PKI adalah pernah menyebar benih perlawanan, menggerakan revolusi, sekaligus menjadi tumbal eksperimen politik nasional. Mau tak mau, untuk saat itu, peran politik PKI memang tak tergantikan.
Harga 198.000
Penulis Ruth T. McVey
Penerbit Komunitas Bambu
Berat 0.875 kg
Ukuran 21 x 14 cm
ISBN 9793731648
Jenis Sampul Hard Cover
Waktu Terbit 2010
Jumlah Halaman 680 hal.
Kondisi Baru
Buku klasik tentang sejarah kemunculan ideologi komunisme di Asia dan perannya dalam awal pergerakan kebangsaan Indonesia. McVey berhasil menguraikan secara lengkap lahir dan berkembangnya Partai Komunis Indonesia dalam pergolakan politik perlawanan terhadap kolonialisme serta pertarungan ideologi baik secara internal maupun dalam peta perpolitikan di Indonesia di masa pra-kemerdekaan. Di masa orde baru, buku ini termasuk yang dilarang beredar di Indonesia dan hanya menjadi bacaan terbatas dikalangan akademisi. Catatan terpenting adalah buku ini mendokumentasikan dan menyingkap secara lengkap peristiwa 1926-1927.
Resensi: endibiaro.blogdetik
Tepat di awal Abad 20 (sekitar 1900-an awal), sejarah sosial di Hindia Belanda menggeliat kencang. Kurun waktu itu tanah koloni belanda di nusantara ini sibuk menjemput aneka inovasi, baik dalam bidang budaya, pemikiran, perdagangan, dan bahkan perangkat teknis (teknologi). Semua itu berakibat nyata: kaoem priboemi bergerak!
Di ranah budaya, misalnya, kaum priboemi sedang bergairah dengan hidangan hiburan moderen, seperti seni teater (dikenal dengan teater Stamboel), tayangan gambar idoep atau film, dan tumbuhnya elit-elit terdidik di kalangan ningrat dan kelas atas. Sementara di bidang pemikiran, bumi Hindia Belanda ramai dengan ide-ide baru, termasuk gagasan pembaruan ke-Islaman (terutama oleh SI, Muhammadiyah, dan dalam hal tertentu juga NU). Lantas di bidang teknologi, dengan pengaruh sosial yang meluas, adalah semakin kuatnya itikad kumpeni Belanda melakukan pembaharuan infrastruktur, misalnya jaringan kereta api, trem, dan pabrikasi (terutama industri gula).
Dalam celah perubahan sosial itulah komunisme masuk, awalnya oleh Sneevilt, Adolf Deboer dan puluhan Belanda atau Eropa lainnya. Ketika ISDV dibentuk (cikal bakal PKI), dari seratusan anggota, hanya tiga orang saja dari pribumi. Lalu dengan cepat merekrut anggota hingga mencapai angka seribuan. Tetapi yang mengejutkan, tanpa berlama-lama, PKI menyebar ke segala arah, hingga Ternate, Minangkabau, Solo, Banten, dan terutama Batavia.
Sejujurnya, fakta inilah yang bisa dijadikan pintu masuk, jika ingin menyelami proses perkembangan PKI yang sedemikian progresif-revolusioner. Betapa sebuah ide baru, di tengah rakyat yang terjajah dan (sebagian besar) buta hurup, yang mayoritas Islam, bisa menggerakan politik revolusioner dalam tempo yang sesingkat-singkatnya (tak lebih dari 10 tahun PKI mampu melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Wong Londo). Tambahan lain, betapapun PKI adalah bagian dari eksperimen politik perlawanan terhadap penjajah Belanda, dan mengisi kekosongan gerakan rakyat yang saat itu masih mencari bentuk.
Tanpa mengenyampingkan peran sejarah Boedi Oetomo, Sarekat Islam, dan perserikatan kebangsaan lain di waktu itu, tetap saja tertinggal beberapa langkah dari PKI. Setidaknya dalam aksi-aksi real politik, seperti pemogokan, demonstrasi acak, boikot, atau bahkan propaganda serta agitasi yang terbuka.
PKI Populis
Meski sulit, terutama alam pemikiran Indonesia yang pekat dengan communistophobia (anti komunis!), kita bisa melakukan penalaran obyektif terhadap kontribusi PKI dalam sejarah sosial di tanah air. Minimal, dengan mencacah karakter gerakan yang mereka perlihatkan. Berbeda dari sebelumnya, seperti perlawanan perang Atjeh, perang Dipenogoro, Perang Maluku, dan Perang Paderi di Minangkabau, yang sempat menguras energi militer Belanda, toh, masih kental dengan spirit regional-kultural. Di sini, PKI berbeda (bahkan dengan Boedi Oetomo dan SI). Gerakan PKI, harus diakui, memiliki corak moderen, dengan mengusung gerakan yang bersifat internasional (misalnya dukungan cominteren Rusia, dan beberapa kelompok komunis di Eropa), ideologis, dan plural.
Buku Ruth McVey ini, yang berjudul Kemunculan Komunisme Indonesia, jelas-jelas membuka perspektif itu, yaitu sifat internasional PKI dan sekaligus dinamika nasionalnya (yaitu tumbuh geraknya di Indonesia). Dalam bagian Kata Pengantar, Ruth McVey tanpa ragu mengatakan: Pada 1924, PKI beranggotakan 1.000 orang, pada saat itu pula partai dipandang sebagai memiliki pengikut dan simpatisan terbesar di antara kelompok politik lain di Indonesia. Karena hubungan PKI tidak dibatasi hanya dengna kaum elite, tidak ada upaya membatas partai hanya untuk kalangan terdidik, dan melibatkan masyarakat moderen dan tradisional (halaman xxii).
Mari perlakukan keterangan itu untuk memenuhi interpretasi yang adil, misalnya dengan memancang acuan dari teori tafsir sosial dari Emile Durkheim, yang mengatakan bahwa perlakukanlah fakta sosial sebagai perihal saja (thing). Panduan ini cukup aman dipakai, untuk memberi apresiasi terhadap PKI —terutama di frase awal sejarahnya.
Konteks kontribusi sejarah sosial PKI adalah proses paling awal yang memperkenalkan Indonesia dengan politik populis, disertai dengan kerja-kerja terorganisir. Jangan lupa, saat itu, faktor kepemimpinan PKI yang sesungguhnya sangat berkelas. Sneevilit, misalnya, adalah alumni serikat buruh PKI di Belanda, yang berpengalaman dengan teori-teori marxis dan terlatih mengorganisasi kekuatan. Juga Adolf Deboer, yang sangat militant, idealis, serta pandai merancang kampanye publik.
Buku Ruth McVey ini juga menyebut, bahwa tokoh-tokoh pertama PKI di Indonesia, meski sebagian besar digodok di Sarikat Islam, adalah orang-orang cerdas dan sangat intelektual, sehingga memiliki kharisma mendalam. Sebut saja, misalnya Semaun, Alimin dan Darsono, yang rata-rata memiliki kepandaian berbahasa (Perancis, Inggris, dan tentu saja Belanda). Modal itu, tentu memperlancar gerakan politik mereka dalam meraih dukungan massa.
Kontra Islam (?)
Bagian menarik lain, adalah strategi PKI memasang blok dari dalam (halaman 283) terutama di tubuh SI. Dalam perjalanan, taktik ini membuat PKI kian mengakar dan bahkan mampu memperoleh dukungan signifikan dari kalangan Islam multi corak (bukan hanya Islam Abangan dan sekuler, tetapi juga Islam Religius, seperti di Solo melalui Haji Misbach, di Banten, di Semarang, Palembang, dan Minangkabau via Datuk Batuah, dan tempat-tempat lain).
Terlalu gampangan bila menyebut pola-pola ini culas, jika tanpa disertai informasi bahwa semangat zaman waktu itu terlampau menjengkelkan bagi darah perlawanan yang bergolak. Daripada sebagai peralihan ideologis, perpindahan Tokoh Islam SI ke PKI, lebih banyak berpola kekecewaan dan ketidaksabaran. Lantaran melihat SI yang sudah memudar dan tidak lagi kuat sebagai organisasi perlawanan. Di sini berlaku petuah musykil, bahwa siapa cepat, siapa dapat. PKI saat itu adalah organisasi politik paling cepat bergerak dan memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan terbuka. Meski demikian, adalah juga fakta bahwa perseteruan antara tokoh-tokoh Islam dengan PKI telah berlangsung lama dan tajam, misalnya di tingkat visi dan metode.
Perlu diperjelas, seperti uraian buku Kemunculan Komunisme Indonesia ini, saat itu gerakan komunisme internasional dan juga PKI, tidak memasang tembok tebal terhadap kelompok Islam —melainkan justru membacanya sebagai sekutu dan mitra aliansi strategis. Misalnya di Rusia, meski Lenin membenci Islam, tetapi ia mampu berkompromi, mengingat kekuatan aliansi Islam di dalam dan sekitaran Rusia, yang merupakan mayoritas terbesar (misalnya di Bukhara dan Turki). Sementara di tanah air, beberapa tokoh PKI, seperti Tan Malaka, justru terkesan sangat membela Islam (barangkali karena faktor latar budayanya yang Minang). Tak berlebihan, bila hubungan PKI dan Islam saat itu bersifat dialektis —dan belum tercemar oleh noda sejarah apapun, berbeda dengan saat ini.
Celah Revolusi
Tumbuh dengan cepat sekaligus tumpas dalam sekelebatan, maka PKI segera runtuh oleh pemberontakan yang gagal —-di 1926-1927. Imaji-imaji pemberontakan PKI dalam hal ini patah oleh ketiadaan basis yang solid. Tan Malaka misalnya, yang memang sama sekali tak setuju dengan skenario Prambanan (yang merancang pemberontakan 1926 ini), melihat kegagalan itu dengan getir. Menurutnya, agenda terpenting PKI adalah justru membebaskan alam pikir masyarakat Indonesia yang masih tersaput oleh mistisme, feodalisme dan perbudakan.
Begitu pun Semaun (cukup mengagetkan, bahwa menurut Ruth Mc Vey, penulis buku ini, Semaun justru sangat teoritis dan menghormati detil gerakan) juga melihat faktor kegagalan karena belum cukup kader dan organisasi yang tidak kuat. Masih banyak interpretasi lain tentang tumbangnya PKI saat itu, termasuk yang mencurigai provokasi dengan sengaja dari Pemerintah Belanda —yang memancing teror di masyarakat, untuk kemudian menuduh PKI sebagai pelakunya.
Begitulah, seperti nasehat Emile Durkheim, bahwa jika kita melihat sejarah sosial sebagai perihal biasa atau thing, maka akan berujung pada tatapan yang nyaman. Bahwa bagaimanapun, PKI adalah pernah menyebar benih perlawanan, menggerakan revolusi, sekaligus menjadi tumbal eksperimen politik nasional. Mau tak mau, untuk saat itu, peran politik PKI memang tak tergantikan.
Jual Buku Heboh Papua, perang Rahasia, Trauma dan separatisme
Harga Rp 70.000
Penulis Amiruddin al Rahab
Penerbit Komunitas Bambu
ISBN 9793731699
Jenis Sampul Soft Cover
Waktu Terbit 2010
Jumlah Halaman xxv, 227 hal.
Edisi Cet. I
Berat 0.295 kg
Kondisi Baru
Membaca buku ini tidak semata-mata membaca tulisan tentang Papua, lebih dari itu, jika kita mau mencermatinya dalam-dalam buku ini pun akan membantu untuk memahami Papua dan deretan persoalannya
Jual Buku Kamus Sejarah Indonesia / Robert Cribb
Judul Kamus Sejarah Indonesia
Penulis Robert Cribb Komunitas Bambu
Terbit 2012
Berat 0.99 kg
Ukuran 24 x 15 cm
ISBN 9786029402131
Tebal: lxxi, 711
Edisi Cet. I
Kondisi Baru
Harga Rp 225.000
Lebih dari 800 entri yang jelas dan ringkas, memuat informasi yang padat tapi kuat terkait tokoh, tempat dan organisasi. Termasuk soal ekonomi, budaya serta politik. Semuanya diramu dari sumber-sumber sejarah kuno Indonesia sampai masa kontemporer
Dengan lebih dari 800 entri yang jelas dan ringkas, Kamus Sejarah Indonesia memuat informasi yang padat tapi kuat terkait tokoh, tempat dan organisasi. Termasuk soal ekonomi, budaya serta politik. Semuanya diramu dari sumber-sumber sejarah kuno Indonesia sampai masa kontemporer. Kelengkapan informasi kamus ini ditambah dengan daftar pustaka, peta, kronik sejarah, daftar singkatan dan lampiran hasil pemilihan yang komprehensif.
Hanya dengan melalui satu buku ini secara cepat pembaca akan mengenal Indonesia, negara terbesar ketiga dalam populasi maupun wilayah, kepulauan tropis dengan lebih 220 juta penduduk, ratusan etnis dengan sejarah yang rumit dan bergejolak, negara industri baru serta pusat ekonomi yang besar.
Penulis Robert Cribb Komunitas Bambu
Terbit 2012
Berat 0.99 kg
Ukuran 24 x 15 cm
ISBN 9786029402131
Tebal: lxxi, 711
Edisi Cet. I
Kondisi Baru
Harga Rp 225.000
Lebih dari 800 entri yang jelas dan ringkas, memuat informasi yang padat tapi kuat terkait tokoh, tempat dan organisasi. Termasuk soal ekonomi, budaya serta politik. Semuanya diramu dari sumber-sumber sejarah kuno Indonesia sampai masa kontemporer
Dengan lebih dari 800 entri yang jelas dan ringkas, Kamus Sejarah Indonesia memuat informasi yang padat tapi kuat terkait tokoh, tempat dan organisasi. Termasuk soal ekonomi, budaya serta politik. Semuanya diramu dari sumber-sumber sejarah kuno Indonesia sampai masa kontemporer. Kelengkapan informasi kamus ini ditambah dengan daftar pustaka, peta, kronik sejarah, daftar singkatan dan lampiran hasil pemilihan yang komprehensif.
Hanya dengan melalui satu buku ini secara cepat pembaca akan mengenal Indonesia, negara terbesar ketiga dalam populasi maupun wilayah, kepulauan tropis dengan lebih 220 juta penduduk, ratusan etnis dengan sejarah yang rumit dan bergejolak, negara industri baru serta pusat ekonomi yang besar.
Jual Buku Kiri Islam Hasan Hanafi / Abad Badruzaman
Judul Kiri Islam Hasan Hanafi
Penulis Abad Badruzaman
Harga: Rp.31.000
Penerbit Tiara Wacana
viii + 182 hlm; 14,5 x 21 cm
ISBN: 979-9340-69-1
Kondisi Baru
Right was Wrong, Left is Right, demikian bunyi salah satu credo dari gerakan yang banyak dicap sebagai radikalis. ?Kiri dan kanan pun menjelma sebagai jargon-jargon perjuangan yang saling berhadapan. Sebutan kiri menitahkan gerakan perlawanan untuk menumbangkan yang mapan (established), yakni yang kanan.
Setting dialektika ideologis seperti itu juga digunakan Hassan Hanafi dalam mengembangkan kajian teologi Islam, yang kemudian dikenal dengan sebagai Kiri Islam. Dengan mengambil sketsa sosial masyarakat Arab sebagai latar argumentasi, Hanafi mengabtraksikan pandangannya tentang kondisi umat Islam secara keseluruhan. Menurutnya sejak zaman Al-Afghani hingga kini, umat Islam secara struktural terpilah menjadi dua kelompok yang saling berhadapan: yakni antara yang mapan vis a vis yang tereksploitasi; yang menguasai vs. yang dikuasai, pemimpin vs. rakyat, kaum elit vs. kaum jelata. Kelompok yang pertama, minoritas tetapi lebih dominan, dan mengeksploitasi kelompok yang kedua.
Dalam kondisi seperti ini, menurut Hanafi visi idelogis Kiri Islam ;ahir dan berkembang. Ritme gerakannya menyuarakan kepentingan dan hak-hak umat mayoritas; aspek teleologisnya mewujud pada perjuangan untuk membebaskan mayoritas yang tertindas dari belenggu eksploitasi kaum minoritas, hingga keduanya bisa hidup sederajat dan setar, laksana helai-helai sisir yang saling merekat dan saling berdampingan. Kandungan Kiri Islam, menurut Hanafi memang pekat kandungan atsmosfir teologi pembebasan, yang membumi dan humanitis, dari Tuhan untuk semua penghuni bumi.
Daftar Isi
Bab I pendahuluan
Bab II Sekilas Biografi Hassan Hanafi
Bab III Kiri Islam Hasan Hanafi
Bab IV Kiri Islam dan Teologi Pembebasan
Daftar Pustaka
Penulis Abad Badruzaman
Harga: Rp.31.000
Penerbit Tiara Wacana
viii + 182 hlm; 14,5 x 21 cm
ISBN: 979-9340-69-1
Kondisi Baru
Right was Wrong, Left is Right, demikian bunyi salah satu credo dari gerakan yang banyak dicap sebagai radikalis. ?Kiri dan kanan pun menjelma sebagai jargon-jargon perjuangan yang saling berhadapan. Sebutan kiri menitahkan gerakan perlawanan untuk menumbangkan yang mapan (established), yakni yang kanan.
Setting dialektika ideologis seperti itu juga digunakan Hassan Hanafi dalam mengembangkan kajian teologi Islam, yang kemudian dikenal dengan sebagai Kiri Islam. Dengan mengambil sketsa sosial masyarakat Arab sebagai latar argumentasi, Hanafi mengabtraksikan pandangannya tentang kondisi umat Islam secara keseluruhan. Menurutnya sejak zaman Al-Afghani hingga kini, umat Islam secara struktural terpilah menjadi dua kelompok yang saling berhadapan: yakni antara yang mapan vis a vis yang tereksploitasi; yang menguasai vs. yang dikuasai, pemimpin vs. rakyat, kaum elit vs. kaum jelata. Kelompok yang pertama, minoritas tetapi lebih dominan, dan mengeksploitasi kelompok yang kedua.
Dalam kondisi seperti ini, menurut Hanafi visi idelogis Kiri Islam ;ahir dan berkembang. Ritme gerakannya menyuarakan kepentingan dan hak-hak umat mayoritas; aspek teleologisnya mewujud pada perjuangan untuk membebaskan mayoritas yang tertindas dari belenggu eksploitasi kaum minoritas, hingga keduanya bisa hidup sederajat dan setar, laksana helai-helai sisir yang saling merekat dan saling berdampingan. Kandungan Kiri Islam, menurut Hanafi memang pekat kandungan atsmosfir teologi pembebasan, yang membumi dan humanitis, dari Tuhan untuk semua penghuni bumi.
Daftar Isi
Bab I pendahuluan
Bab II Sekilas Biografi Hassan Hanafi
Bab III Kiri Islam Hasan Hanafi
Bab IV Kiri Islam dan Teologi Pembebasan
Daftar Pustaka
Jual Buku Mencari Demokrasi / Benedict Anderson
Harga Rp. 80.000
Penulis: Benedict Anderson, Clifford Geertz, Daniel s. Lev, George McT. Kahin, Goenawan Mohamad, Takashi Shiraishi, William Liddle
Penerbit : Institut Studi Arus Informasi (ISAI)
Tahun : 1999
Tebal: 289 halaman
Kondisi: Seken,Bagus
Review:
Dari lintas pendekatan politik, antropologi, hukum, budaya, dan sejarah, kita berharap bisa mendapatkan inspirasi untuk mencoba menjelaskan absurditas demokrasi ala Indonesia.
Label:
Ben Anderson,
BLP,
Clifford geertz,
Daniel S Lev,
George Mc T Kahin,
Goenawan Mohammad,
ISAI,
Kajian Demokrasi,
Kondisi Bekas,
Langka,
Pemikiran dan Kajian Politik,
William Liddle
Jual Buku Peradaban Jawa dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir
Judul Buku Peradaban Jawa Dari Mataram Kuno sampai Majapahit Akhir
Penulis Supratikno Rahardjo
Penerbit Komunitas Bambu
Waktu Terbit 2011
ISBN :9793731907
Sampul : Soft Cover
Tebal : 592hlm
Kondisi : Baru
Harga Rp 145.000
TERJUAL 25/8/14 MALANG
Menyatukan ribuan keping data, termasuk hal-ihwal ‘remeh’ tentang pelbagai aspek kehidupan sehari-hari zaman Jawa Kuno. Sebuah upaya merekonstruksi perubahan kebudayaan, pertama-tama, dari sudut pandang material culture-nya. Hasilnya sebentuk mosaik penuh warna rupa-rupa data tujuh abad tentang peradaban Jawa Kuno.
Jual Buku Rekam Jejak Dokter pejuang dan Pelopor, oleh HM. Nasruddin Anshoriy,Ch
Judul Rekam Jejak Dokter Pejuang dan Pelopor
Harga Rp 45.000 dari Rp 50.000
Penulis HM. Nasruddin Anshoriy,Ch
Penerbit Lkis
Tanggal terbit Mei - 2008
Jumlah Halaman 194
ISBN 9791283613
Berat Buku 350gr
Jenis Cover soft
Dimensi(L x P) 14 x21
Harga Rp 45.000 dari Rp 50.000
Penulis HM. Nasruddin Anshoriy,Ch
Penerbit Lkis
Tanggal terbit Mei - 2008
Jumlah Halaman 194
ISBN 9791283613
Berat Buku 350gr
Jenis Cover soft
Dimensi(L x P) 14 x21
Jual Buku MAJU SETAPAK Capita Selecta Ketiga. / Pitut Soeharto
Judul: Maju Setapak:
Harga : Rp 80.000
Capita Selecta Ketiga, (Pergerakan Pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond d.l.l.: Satiman, D. Mangoenkoesoemo, Tjipto Mangoenkoesoemo, Koentjoro Poerbopranoto, Moewardi,Moechtar Atmosoepardjo, Sarwono Prawirohardjo, Sawarno Prawirohardjo, S. Goenoeng Moelia, Nazief, Alinoedin Enda Boemi, Sanoesi Pane, R.C.I. Senduk, Gindo Suregar, Dll)
Penyunting: Pitut Soeharto &. Drs A. Zainoel Ihsan
Penerbit: Aksara JAYASAKTI, Jakarta
Cetakan Pertama 1981
Tebal: xxxii+361 Halaman . Sampul (Hard cover)
Isi HVS. Ukuran 16x23cm. Berat 0,8kg
Kondisi bagus,stok lama gudang ,Utuh,Mulus,agak kekuningan,tanpaSegel.
Minat wa.line.sms 089661162026
Harga : Rp 80.000
Capita Selecta Ketiga, (Pergerakan Pemuda Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond d.l.l.: Satiman, D. Mangoenkoesoemo, Tjipto Mangoenkoesoemo, Koentjoro Poerbopranoto, Moewardi,Moechtar Atmosoepardjo, Sarwono Prawirohardjo, Sawarno Prawirohardjo, S. Goenoeng Moelia, Nazief, Alinoedin Enda Boemi, Sanoesi Pane, R.C.I. Senduk, Gindo Suregar, Dll)
Penyunting: Pitut Soeharto &. Drs A. Zainoel Ihsan
Penerbit: Aksara JAYASAKTI, Jakarta
Cetakan Pertama 1981
Tebal: xxxii+361 Halaman . Sampul (Hard cover)
Isi HVS. Ukuran 16x23cm. Berat 0,8kg
Kondisi bagus,stok lama gudang ,Utuh,Mulus,agak kekuningan,tanpaSegel.
Minat wa.line.sms 089661162026
Jumat, 27 Juni 2014
Jual Buku Pelayaran dan Perniagaan Nusantara abad ke XVI dan XVII
Pelayaran dan Perniagaan Nusantara
Penulis Adrian B. Lapian
Penerbit Komunitas Bambu
Waktu Terbit 2008
Berat 0.16 kg
ISBN 979373132X
Jenis Sampul Soft Cover
Jumlah Halaman xii, 142 hal.
Edisi Cet. I
Harga Rp 40.000
TERJUAL KDR 28/6
Penulis Adrian B. Lapian
Penerbit Komunitas Bambu
Waktu Terbit 2008
Berat 0.16 kg
ISBN 979373132X
Jenis Sampul Soft Cover
Jumlah Halaman xii, 142 hal.
Edisi Cet. I
Harga Rp 40.000
TERJUAL KDR 28/6
Langganan:
Postingan (Atom)